Alara POVSuara alarm membangunkanku sial demi apa aku harus bangun sepagi ini! Lalu Aku teringat kata-kata yang pernah Marc ucapkan "aku tidak suka dengan orang yang tidak tepat waktu".
Aku bergegas mandi dan bersiap, aku memakai boyfriend jeans dengan sweater yang tidak terlalu tebal karna udara musim panas sudah mulai terasa, pukul 6 kurang lima belas aku turun sambil menggeret koper serta sling bag, ternyata Ibu dan Ayah sudah ada dibawah sedang menikmati sarapan dengan siapa lagi kalau tidak Marc Marquez, aku mengecek jam tangan untuk memastikan ini masih belum jam 6 kenapa dia sudah ada disini?.
"Aku tidak ingin kau menunggu." Ujar Marc seakaan dapat membaca isi kepalaku
"Oh baiklah" Jawabku
"Sarapan dulu sebelum pergi nak." Ujar Daddy, Aku mengambil tempat duduk disebelah Marc dan mengambil selembar french toast sambil bertanya dalam hati kenapa orangtuaku megijinkan anak gadis semata wayangnya ini pergi bersama orang asing seperti Marc.
"Kami mengijinkanmu pergi bersama Marc karna kami tahu siapa dia Al, dan Daddy serta Mama juga percaya kepadamu, jadi tugasmu adalah menjaga kepercayaan kami." Sambung ayahku, Kenapa hari ini semua orang seakan dapat membaca isi kepalaku.
"Dad.. sudah aku katakan kami hanya berteman dan aku hanya ingin melihat balapan MotoGP sesekali." Jawabku sambil melahap french toast.
"Tenang saja Boss aku akan menjaga putri semata wayangmu ini." Tambah Marc, aku ingin sekali memutar bola mataku.
Setelah berpamitan dengan Daddy, Mom, serta Andrew yang baru selesai mandi kami berangkat menuju Airport.
Kami tiba di Airport dan aku berjalan duluan sedang Marc beberapa langkah di belakangku aku sengaja mempercepat langkahku agar tidak terlihat mencurigakan tapi sial Marc mampu menyusul dan malah mengambil alih koperku.
Aku hanya terdiam dan kami berjalan menuju gate terlihat beberapa orang sudah berkumpul dan ketika aku melihat sosok Roser aku menghambur untuk memeluknya dia satu-satunya penyelamatku!
"apa kabar Nak?" tanyanya
"Baik tante!" jawabku
"....jadi ini wanita yang kau ceritakan pada kami Marc?" Seseorang dalam rombongan menyeletuk membuat yang lain berdeham dan tersenyum menggoda dan sialnya membuat pipiku sedikit memerah.
"perkenalkan Alara,temanku." Jawab Marc, teman? Sejak kapan aku menjadi temanmu?
Aku tersenyum dan memperkenalkan diri serta menyalami satu-persatu anggota tim Marc mereka sepertinya orang-orang yang menyenangkan.
Kami memasuki pesawat dan aku duduk di samping Marc, 2 Jam perjalanan ini akan aku manfaatkan untuk menjalankan rencanaku.
"Kau tidak membawa buku?" Tanya Marc dan kuakui ingatannya cukup baik.
"Tidak, aku akan tidur dalam perjalanan, aku sangat lelah." Jawabku. Dan dengan sengaja mendekatkan diriku kearah Marc dan tidur di pundaknya, aku bisa merasakan Marc sedikit terkejut akan gerakkanku tapi dia malah meletakkan tangannya di kepalaku dan mengusap rambutku—menghantarkanku tidur.
Pundak Marc sama sekali tidak buruk! Aku tertidur pulas dan terbangun dengan selimut menutup badanku sesaat aku bertanya-tanya apakah Marc benar-benar tulus atas perasaannya kepadaku? Karna yang aku lakukan sekarang adalah semata-mata untuk membuatnya kehilangan fokus balapnya. Dan jujur aku merasa sedikit bersalah.
Kami tiba di Hotel, semua sudah memegang kunci kamar dan pergi menuju kamar masing-masing, sebelum berkumpul untuk makan siang.
"Lanjutkan tidurmu, jika kau merindukanku, kamarku berada tepat disebrang kamarmu. Dan ingat aku punya kunci cadangan kamarmu" Pria ini terlihat jauh lebih baik bila dia menutup mulutnya yang lebar itu, selalu kata-kata yang tak berguna yang dikeluarkannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Slipstream ( Marc Marquez Fan Fiction)
FanfictionMusim Panas 2014 Alara Torres Guocinni , gadis keturunan Inggris-Spanyol ini merupakan anak pertama dari 2 bersaudara, buah hati Franco Torres pemilik saham terbesar Brand Sport Alpinestars gadis berambut brunette ini sedang berkuliah di salah satu...