Ah masa??

267 58 21
                                    

Didedikasikan untuk zammings .temen sekelas, temen nyontek, temen nganterin ke toilet, temen pulang sekolah, temen wttpd, (dulu). suka ketemu di angkot. Oke sipp. oya jan lupa cek works dia ya! #makasih:)


▶◀♥▶◀

PAGI itu suana di Jakarta terlihat sangat cerah. Matahari pagi bersinar terang dari balik gedung-gedung tinggi, menyemangati semua orang yang berangkat berkerja.

Di kamarnya, Calum baru saja selesai mandi dan sibuk mamakai seragam sekolah di iringi lagu Jet Black Heart yang nada nya bikin mata melotot.

"Banggg??! bangg Calumm."
Teriak Mali dari luar kamar, diiringi gedoran keras dipintu. Calum mematikan lagu nya dan membuka pintu. Mali langsung senyam-senyum di depan pintu, di tangan nya membawa piring berisi sepotong roti.
"Nih sarapan lo!." Mali menyodorkan sepotong roti.

"Wahhh elu, emang paling the best Mal, thanks!." Calum segera mengambil roti buatan Mali.

"Tapi gue minjem kaset nya ya!."
Tanpa menunggu persetujuan dari Calum, Mali langsung masuk ke kamar dan mengobrak-ngabrik koleksi kaset-kaset Calum.

"Ihhh emang kalo lo bae, pasti ada mau nya." Calum langsung keluar kamar menuju dapur dan membawa tas sekolah nya.

Di dapur Joy terlihat sangat sibuk membuat adonan kue dengan semangat.
"Mom, Calum berangkat ya." Calum berpamitan kepada Joy.

"Iya, hati-hati dijalan."

••••

Beberapa menit kemudian. Calum sudah berada didepan rumah Salum, sambil meneriakan namanya untuk pergi ke sekolah bersama.
Tiga hari Calum engga ngeliat dia, engga denger suara nya.
Salum izin sekolah kata nya sih pergi ke Surabaya, sodara nya ada yang meningal.
Calum kangen, pengen ngejailin, pengen ngobrol lamaaaa banget.
Soal nya, tiap kali ketemu Salum belakangan ini, Calum ngerasa ada sesuatu. Sesuatu yang bikin Calum semangat, ceria, bahagia, tapi juga bikin Calum puyeng.

"Tunggu bentar ya Cal!." Salum membuka pintu rumah nya dan langsung memakai sepatu.

"Selow gapapa, masih ada waktu ko." ucap Calum sambil melirik jam tangan nya.

"Tumben ga marah-marah."

"Salah lagi kan, tau ah. Buruan pake!."

"Baru juga di omogin."

•••

Selama menuju sekolah, wajah Calum terlihat sumringah. Kaya kerupuk di masukin ke minyak goreng yang panas.

Salum yang berada di sebelah Calum membuka obrolan.
"Cal, kesepian yaaa gaada gue?."

"Engga, kata siapa? malahan gue tenang gaada lo!." ucap Calum dusta.

"Hmm masa sih?? Udah ngaku aja!."
Salum menyengolkan lengan nya ke bahu Calum.

"Bener anyingg."

Mereka berjalan melewati koridor untuk sampai ke kelas.

"Saluuummm!??." Salum menengok ke arah sumber suara, Arzaylea nyamperin dengan wajah ceria.

"Sal gue tadi ketemu Harry, si ketua osis. Dia tadi nanyaiin lo tuh!." Ucap Arzaylea terang-terangan.

"Sal, gue duluan ke kelas ya!."
Calum yang seperti nya tidak minat mendegarkan obrolan, pergi menuju kelas dan dibalas anggukan oleh Salum.

Salum kembali ke topik pembicaraan
"Ngapain dia nanyaiin gue Jay?."

"Nanyain, lu mau engga jadi sekretaris nya?? Sal, sekretaris Harry Sal! Cobaaa aja dia minta nya ke gue." Kata Arzaylea heboh sambil jingkrak-jingkrakan.

Tetangga -cth Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang