ARSYA POV
Begitu selesai stalking timeline facebook milik Nessa aku segera memesan tiket untuk terbang ke Jakarta guna menemuinya. Fortunately, aku sedang ambil cuti beberapa hari ini.
Ahh, bagaimana kabar gadis itu? Sudah hampir 4 bulan ini kami hanya bersapa lewat sosmed ataupun telepon, karena aku bertugas di kota Jogja.
Dan di sinilah aku sekarang. Di kampus kekasihku, Nessa.
Hanya saja aku agak heran pada orang-orang yang ada di kampus ini. Cara mereka memandangku seperti aku ini orang-orang yang aneh? Ataukah karena aku tampan? Hmm..."Umm,,permisi mbak, mas, mau tanya..ruang sidang ada di sebelah mana ya?" tanyaku pada 2 orang laki dan perempuan yang sedang berdiri di depan mading.
"Oh, ruang sidangnya ada 2 mas. Ada di sebelah sana. Anda bisa baca nama peserta ujian yang tertempel di pintu" kata laki-laki itu sambil menunjuk arah belakang tempatku berdiri.
"Oke, terimakasih" ucapku seraya menjauh pergi.
Dan, tatapan mereka lagi-lagi......Aku berdiri bersandar pada dinding tepat di depan pintu yang tertera nama Nessa di sana.
NESSA POV
Aku masih gelisah di ruang sidang menunggu keputusan dari dosen penguji yang akan memberiku nilai atas presentasi skripsiku.
'Kira-kira aku lulus nggak ya? Nilaiku bagaimana ya?' hanya itu yang ada di benakku saat ini.
Dan akhirnya....."Miss Nessa Adriana, congratulation..you got A for these," kata salah satu dosen pengujiku, Mr. Hanandyo, bahwa aku mendapat nilai A pada sidang skripsiku ini.
Aku langsung berucap, "Alhamdulillah, thank you Mr. Hanandyo, thank you Mrs. Lidya".
Dengan langkah ringan aku keluar dari ruang sidang skripsiku, menutup pintu dan berbalik. Tiba-tiba....
"Hai," sapanya ramah dengan senyuman khasnya.
Seketika aku mendongakkan kepalaku, dan menjatuhkan semua berkas - berkas yang aku bawa dan langsung memeluknya.
"K-kak Arsya" ucapku terbata-bata.
1 menit,
3 menit,
5 menit,
baru aku melepas pelukanku, setelah menumpahkan rasa kangenku setelah sekian lama tak bertemu.(Ciiyeee,,,penulis jadi ikutan baper)
"Mmm,,meluknya boleh sambil duduk nggak? Aku capek nih, barusan sampe langsung ke sini" ucapannya menyadarkanku.
"Ihh, jahat banget sih kesini nggak bilang-bilang dulu" aku memukul dadanya pelan.
"Kalo bilang dulu, nggak surprise donk namanya. Aku antar kamu pulang ya. Trus kita jalan-jalan" ajaknya.
**##**
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam," mama muncul dari arah dapur.
"Loh, Arsya. Kapan kamu sampai di sini, ganteng?"
"Tadi pagi, tante. Tante apa kabar? Oh ya, dapat salam dari Bunda" jawabnya sambil mencium punggung tangan mama.
"Waalaikumsalam, salam kembali buat bunda ya, nak."
Ck. Mama ih, koq yang disapa pertama malah kak Arsya sih?
"Oh ya, gimana sidang kamu, sayang?"
"Alhamdulillah dapat A, ma" jawabku sumringah.
"Alhamdulillah, mama ikut seneng. Kalo gitu kita rayain pake makan-makan ya malam ini."
"Iya, ma"
***
Setelah makan siang, akhirnya kami hanya duduk ngobrol di gazebo belakang.
Ya, kami mengurungkan niat untuk jalan-jalan seperti rencana waktu pulang dari kampusku tadi.
Aku hanya menatapnya sambil tersenyum. Entah mengapa semakin hari aku semakin sayang padanya.
Dia sekarang lebih dewasa. Ya, setidaknya sudah banyak perubahan positif dari dalam dirinya. Kak Arsya yang sekarang berbeda dengan kak Arsya yang aku kenal dua tahun yang lalu.
Ah, aku jadi teringat masa - masa awal pertemuan kami yang tak pernah terbayangkan dalam benakku akan berjalan seperti ini.
#####
Haduh, maapkeun yah kalo ceritanya gaje gini. Maklum, masih pemula.
Untuk beberapa part berikutnya akan diisi flashback kisah Nessa dan Arsya.
Dimohon dengan sangat vote dan comment-nya yah..
Makasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK ON YOU
RomanceAku akan melindungimu dari dia yang selalu menyakitimu ~ Zhafran Sadega Aku yang lebih berhak memilikimu ~ Arsya Maliq Mungkin akan lebih baik jika aku tak bersamamu ~ Nessa Adriana