Still...Confusing!

30 3 0
                                    

"Haahh, legaaaaa...akhirnya bebas juga gue dari si polisi tengil yang sok kecakepan itu," Nessa menghempaskan tubuhnya di kursi.

"Siapa, Nes? Tunangan lo itu? Emang ke mana dia?" Selidik Fira.

"Udah dari beberapa hari kemarin kali dia balik ke Jogja. Dia kan dinasnya di sana. Udah ah, jangan ngomongin dia lagi. Lagi males gue."

"Oohh, Jogja. Jauh juga ya. Emang lo nggak kangen gitu sama dia? Secara lo kan sama dia beberapa hari kemarin nempel mulu. Udah kayak perangko ma amplopnya."

"Idiihh, ogah banget gue kangen sama dia. Kalo kangen ya cuman kangen ditraktir mulu sama dia. Hehe..."

"Heh, ati - ati loh kalo ngomong. Bisa - bisa lo jatuh cinta beneran sama dia. Lagian doi juga ganteng, rapi, cool."

"Cool...kas. Hahaha " tawa Nessa mengundang perhatian teman - temannya di ruang kuliahnya.

"Ihh, barbar banget sih lo. Gue sumpahin lo cinta mati beneran sama dia."

"Uhuk..." Nessa tersedak ludahnya sendiri.
"Ih, amit - amit"

Tiba - tiba Zhafran muncul di hadapan mereka berdua, "Hai, Nessa."

"Oh, hai kak. Oh iya, tumben ngajakin ketemuan. Emang ada apa kak?"

"Mau minta bantuan nih. Boleh?"

"Selama aku bisa, why not? Emang ada apa sih?" Tanyaku penuh selidik.

"Begini, dulu kan aku pernah minta tolong ditemenin beli barang. Nah, sekarang sekalian minta tolong nih buat ngasihin ke orangnya."

"Boleh. Emang buat siapa sih?"

"Nanti juga tau sendiri. Kamu ikut ke rumah ya. Minta tolong kasihin ke dia. Soalnya dia ulang tahun hari ini."

"Oke. Hayuk sekarang aja," jawab Nessa semangat.

"Nes," Fira memanggilnya sambil mengerutkan dahi seolah pertanda meminta kejelasan. Tatapannya mengartikan 'lo hutang cerita sama gue'.

**

"Tiara, kamu di mana, sayang?"

Hah? Kok kak Zhafran manggilnya pake kata - kata 'sayang' sih, batin Nessa.
Jangan - jangan...

"Tiara di sini, kak, di meja makan," jawab seorang cewek dari dalam rumah.

"Happy birthday, cantik. Semoga panjang umur, sehat, dan cantik setiap hari."

"Terima kasih, kak. Kirain kakak lupa sama ulang tahun aku. Wah, bunganya cantik sekali. Sekali lagi terima kasih ya, kak."

Sementara Nessa masih berdiri di belakang Zhafran, "Siapa tuh kak?," tanya Tiara dengan suara dibuat sepelan mungkin.

"Oh iya, kenalin ini," belum sempat Zhafran melanjutkan kata-katanya, Tiara sudah mendahului memperkenalkan diri.

"Hai, kak, aku Tiara. Adiknya kak Zhafran," sambil mengulurkan tangannya.

"Hai, Tiara. Aku Nessa. Oh ya, ini kado buat kamu. Selamat ulang tahun ya."

Tiba - tiba suara seorang wanita setengah baya menginterupsi mereka, "Zhafran, Tiara, makan siang udah siap nih."

"Iya, ma," jawab mereka berdua kompak.

Mereka bertiga pun menuju ke meja makan.

"Kak, kak Nessa cantik ya," ungkap Tiara ketika Zhafran mendorong kursi rodanya, dan Zhafran hanya menanggapinya dengan senyuman

*
*

"Nessa, makasih ya udah mau direpotin."

"Ah enggak ngerepotin kok, kak. Malahan aku seneng bisa kenal sama keluarga kak Zhafran. Masuk dulu yuk, kak," ajak Nessa.

"Makasih. Lain kali aja."

"Oke deh. Makasih ya, kak, udah nganterin sampe rumah."

"Iya, sama - sama," jawab Zhafran yang lalu melajukan mobilnya.

Mereka tidak menyadari bahwa dari kejauhan terlihat seseorang tengah mengawasi mereka.

##**##

TBC

STUCK ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang