Actually, I Miss You

19 5 2
                                    

"Dasar manusia nggak punya perasaan," umpat Nessa pelan, tapi tetap didengar oleh teman - temannya.

"Maksud lo, Nes?" tanya Fira yang sempat dengar umpatan Nessa.

"Oh enggak koq. Nggak pa pa. Emmm...Kita pulang aja yuk. Lagi nggak mood gue."

"Ya ampun, Nes, ini udah deket, kali."

Di restoran yang mereka tuju pun Nessa kehilangan fokus.

Hani yang melihat gelagat Nessa yang dari tadi hanya mengaduk - aduk makanannya, langsung menyenggol lengan Fira yang duduk di sebelahnya.

Fira yang tersenggolpun langsung melihat ke arah Nessa, setelah Hani yang menunjuk dengan dagunya.

"Lo kenapa sih, Nes? Dari tadi kelihatan lesu gitu."

"Iya, biasanya lo yang paling semangat kalo diajakin makan - makan," Hani menambahi.

"Tau ah. Gue lagi nggak nafsu makan aja," terang Nessa.

"Iya. Tapi kenapa?"

"Kita cabut aja yuk. Tiba - tiba ngerasa kenyang gue."

Akhirnya Fira dan Hani hanya bisa menuruti perkataan Nessa.

***


Sesampainya di rumah.......

"Dasar manusia nggak punya perasaan. Laki - laki tukang PHP," tanpa disadari oleh Nessa ada yang senyum - senyum sendiri. Senyum yang dikulum. Senyuman bahagia.

".....Cowok brengsek yang bisanya cuman mainin hati cewek. Dasar nggak punya hati. Laki - laki sialan," umpatnya tanpa henti sambil melempar hi-heelsnya sembarangan, lalu menghempaskan tubuhnya di sofa.

Tetapi dia masih belum menyadari bahwa dia tidak sendirian di ruangan itu. Ada sosok yang sedari tadi berdiri sembunyi di balik pilar masih menahan senyumnya.

"Bi, tolong donk buatin smoothies melon," teriak Nessa.

"Iya, non."

Ketika melihat pembantu rumah tangga Nessa melewati pilar yang digunakannya untuk bersembunyi, lelaki itu langsung memberi isyarat dengan menempelkan jari telunjuk ke mulutnya.

"Kenapa sih, non, baru pulang kok udah ngomel aja?" tanya bibi sambil meletakkan segelas smoothies melon di meja.

"Ihh, si bibi kepo deh."

"Bibi ke belakang dulu ya, non."

Nessa hanya menganggukkan kepalanya.

"Ehemm," terdengar suara deheman seseorang dari sebuah pilar besar dekat tangga.

Refleks Nessa langsung menoleh ke belakang.

"Siapa yang sialan, nggak punya perasaan, tukang PHP, brengsek, plus suka mainin perasaan cewek, hm?," lanjut Arsya.

"M-mak..sudnya?"
Nessa seketika berdiri ketika Arsya berjalan mendekat, lalu beringsut mundur sampai posisinya tersudut pada dinding.

Arsya tersenyum, "Apa kurang jelas pertanyaanku tadi?
Memangnya siapa yang kamu maksud dengan cowok brengsek yang nggak punya perasaan, tukang PHP dan suka mainin cewek?"

Nessa hanya memalingkan wajahnya, mungkin takut terhipnotis akan pesona polisi ganteng yang ada di hadapannya ini.

"Sayang, kalo ada orang yang ngomong tuh ditatap donk wajahnya."

Arsya semakin mendekatkan wajahnya, lalu mengunci Nessa dengan kedua tangannya, seolah - olah agar tidak pergi ke mana - mana.

Nessa mencoba memberanikan diri untuk berkata, "Apa kamu bilang? Sayang? Enak aja kamu...hmmppf"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

STUCK ON YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang