perjodohan #2

733 22 0
                                    

Om Baskoro kayaknya aku familiar deh sama namanya, tapi siapa ya????? OM BASKORO???? Pengusaha terkenal itu??? Bukannya itu nama ayah nya Dadya???? Duh kok bisa sihhh??? Berarti gua di jodohin sama dia dong. Duh mampus gua deg deg an banget nih. Belom selesai menerka nerka.

Tiba tiba

"Tuh dia disana!?!"

Aduhh gua takut banget... kok jantung gua kayak mau keluar.

"Dek, ayoo!?!" Ferry mulai menarik tangan adek nya. Dia ngga tau bahwa adeknya bisa aja pingsan di tempat saat ini juga, mungkin kedengerannya berlebihan. tapi itulah yg dirasakan Tiara bagaimana tidak, kaki nya seketika lemas susah untuk digerakkan. Kakaknya terus menariknya kearah meja yg ia tuju. Tak henti hentinya Tiara memanjat doa.

Tiba tiba mereka sudah berdiri di dekat meja tersebut.
"Halo om, tante." Ujar kakaknya kepada kedua orangtua yg sedang duduk. Pikiran Tiara memang tidak meleset sedikit pun. Itu adalah keluarga Baskoro. Tiara bisa melihat itu, melihat laki laki yang dia sukai di sekolah. Jantungnya pun tidak berhenti hentinya berdetak sangat kencang. Mungkin saking kencang nya orang orang bisa mendengar detak jantung nya. Tapi laki laki itu mungkin tidak bisa melihat Tiara karena posisi nya yg membelakangi tiara.

"Eh, nak Ferry sudah datang. Ayo silakan duduk"
Tante erika pun mempersilakan mereka untuk duduk. Laki laki itu yang duduk asik di bangkunya sambil memainkan handphone pun tidak mengindahkan sama sekali tamu yang datang. Tiara pun melangkah maju untuk duduk. Posisinya berada di depan Dadya.

"Oh iya yang cantik ini namanya siapa? Tante belom tau nama kamu loh"
Om Baskoro dan tante Erika pun memberi senyuman manis mereka kepada Tiara. Yang diperhatikan pun tersenyum malu. Sedangkan laki laki didepannya tetap saja memainkan handphone tanpa menoleh sedikit pun. Entahlah apa yg sedang dilakukannya, mungkin bermain game atau membuka media sosial nya.

"Halo tante, om. Nama aku tiara" kata tiara menjeda.

"Anastashia Tiara Putri" lanjut Tiara memberikan senyuman yang tulus. Siapa pun yang melihatnya mungkin akan tersenyum mengikuti apa yg ia lakukan.

Lalu mata Om Baskoro menatap ke anaknya yg sedang mematut handphone nya.
"Dadya ngga sopan loh, ada tamu kok kamu malah maen hp gitu."

"Iya pah" Dadya pun menegakkan tubuhnya. Lalu memperhatikan sekeliling. Di depannya ada 2 orang anak muda. Tetapi ia merasa tak asing dengan wanita di depannya ini.

"Aku rasa aku mengenali mu, apakah kita pernah ketemu sebelum nya?" Tanya Dadya yg merasa tidak asing dengan orang di depan wajahnya.
Yang ditanya pun bingung gelagapan tidak tau mau jawab apa. Entah mengapa setiap Tiara menghadapi orang di depannya ini dia seperti kehilangan akal. Tidak tau apa yang harus ia perbuat.

"I..iya.... kita satu sekolah" jawab tiara gugup.

"Jadi kamu juga sekolah di geraldo tiara??" Tanya Tante Erika.
Dadya pun berfikir ia merasa kenal dengan muka itu tapi........ ahhhh.... gua tau dia mirip sama cewek yang nabrak gue tadi pagi. Tapi kok dia sekarang cantik ya??? Perasaan cewe itu kan jelek. Apa mereka kembar??

"Lo cewek yg nabrak gua tadi pagi yaaaa???" Tuduh Dadya. Sedangkan yang di tuduh cuma bisa nunduk.

"Jadi kalian udah saling kenal???" Tanya Tante Erika

"Bagus kalo gitu jadi mama ngga perlu repot repot ngedeketin kamu berdua. Jadi perjodohan ini pasti kalian terima kan?"

"Ihhhh mama, aku ngga mau ah di jodohin cewek jelek ini, enak aja."

"Kamu tuh ya kalo ngomong, kamu mau mobil kesayangan kamu itu mama sita???"

"Tapi kan mama janji ngga bakal maksa aku kalo aku ngga mau"

"Kapan mama janji, kamu nya aja yg langsung pergi."

"Iissshhh....."

"Tiara, kamu mau kan tante jodohin sama anak tante?" Tanya Tante Erika. Kali ini dia menanyakan kepada Tiara. Sedang kan yang di tanya terus menunduk. Menunduk dalam dengan perasaan yang sedih. 

Seketika atmosfir di sekitar pun terasa canggung, Ferry yang mengetahui keadaan adik tersayang nya pun langsung memeluk adik nya dan membawanya menjauh dari meja tersebut.

"Kamu tuh ya!! Liat kamu udah nyakitin hati Tiara. Mama ngga mau tau, pokoknya kamu harus susul dia dan ajak di mau di jodohkan sama kamu. Kalo ngga mama bakal sita semua fasilitas yang udah di kasihin ke kamu" marah mamanya kepada Dadya. Sedangkan Dadya hanya memberengut kesal. Lalu ia pun berdiri menghampiri Tiara.
Melihat Dadya mendekat akhirnya Ferry melepas pelukannya kepada Tiara dan tersenyum manis kepada adik nya itu. 

"Eeehhmmm" Ferry pun seketika menjauhi mereka.

"Hai..." kata Dadya canggung untuk memulai percakapan. Yang di ajak bicara pun terus menunduk dalam. 

"Maafin gua yaaa, gua ngga maksud buat gitu kok, gua cuma kaget karna elu yang di jodohin buat gue." Tiara pun terus menunduk.

Dadya termasuk cowok playboy jadi untuk urusan begini dia tau gimana cara nya untuk meluluhkan hati seorang wanita.

Tiba tiba Dadya menangkup wajah tiara

mengarahkan pandangan tiara untuk menatapnya
"Tiara, mau ya kamu menerima perjodohan ini? Aku mohon" dengan senyum dadya menatap Tiara. Yang ditatap pun menatap Dadya balik. Tapi entah mengapa mereka berdua merasakan hal yang sama. Jantung mereka beribu kali berdetak lebih cepat.

Seketika tanpa sadar Tiara menganggukan kepala nya. Dadya tersenyum, tanpa ia menyadari itu.

"Yaudah yuk kita balik ke meja" ajak Dadya sambil menggenggam tangan tiara. Tiara pun tidak menyangka akan diperlakukan seperti ini.
Akhirnya setelah sekian lama keinginanya pun tercapai. Tiara pun mengikuti arah tarikan dadya sambil menatap tangannya yang digenggam oleh dadya.

Tiba tiba dadya berhenti dan tiara pun menabrak punggung dadya.
"Ada apa?" Tanya tiara bingung.

"Kenapa mereka tidak ada di sini???"
Tiara pun juga bingung.

"Apa jangan jangan mereka pulang?"

"Apakah seperti itu?, kalo gitu sebaiknya kita juga pulang" Tiara pun menarik dadya untuk pulang. Tapi dadya menahannya. 

"Tapi kan kamu belom makan, kita makan dulu abis itu kita baru pulang" Tiara tidak bisa apa apa karna tiba tiba dadya menariknya menuju meja. 

Mereka pun memesan makanan. Entah mengapa yg tadinya suasana sangat romantis di antara mereka berdua kini terasa amat canggung dan dingin. Sesekali Tiara melirik ke arah Dadya yg sibuk dengan makanannya.

Setelah selesai mereka berjalan menuju parkiran. Ternyata Dadya membawa mobil nya dan mengantarkan tiara pulang hingga rumah.

"Segeralah tidur, besok kita akan berangkat sekolah." Kata Dadya.

"Sampai ketemu besok" senyum Tiara tulus.

Tiara pun masuk kedalam rumah setelah itu Dadya pergi menuju rumah nya.
Setiba di kamar Tiara terus tersenyum memikirkan hari ini. Dia merasa menjadi wanita beruntung setelah menjalani hari ini. Tiba tiba dia berfikir apa maksud kata Dadya
'Segeralah tidur, besok kita akan berangkat sekolah.' Apa jangan jangan Dadya akan mengajaknya berangkat bersama. Dia pun terus tersenyum senyum menunggu hari esok.

Dia tidak tau bahwa hari esok telah menunggunya.

Gimana ceritanya??? Kalo ada kurang atau masukan kalian bisa komentar yaaaa 😄😄😄

Hidup Kadang Tak AdilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang