Humu?

6.9K 835 138
                                    

"Jun? Mau kemana?"

Jun yang sudah rapi dan wangi (karena hampir menghabiskan setengah botol parfum mahal oleh-oleh Jisoo dari Hawaii) menoleh pada sepupunya yang menginap di rumahnya.

"Ngerjain tugas, Bin."

Kim Hanbin. Teman seperhumuannya Bobby. Sebenarnya tidak humu, sih. Hanya saja Jun sering melihat mereka berdua pergi bersama sambil nempel-nempel begitu. Jun geli lihatnya. Ew.

Hanbin melirik tidak percaya. "Malem minggu lho, Jun. Kerasukan setan apa lu?"

"Tai. Ntar kalo tugas gue selesai juga elu copas. Dah ah cabut. Bilangin ke mama gue pulang maleman."

Hanbin kembali fokus pada acara televisi yang sempat terabaikan. Tapi kemudian fokusnya hilang dan dia berlari menyusul Jun ke depan.

"Pergi sama siapa?!"

Hanbin sedikit berteriak karena Jun mulai menyalakan motor ninjanya. Motor baru, lho. Dibeli dengan menabung uang jajan dan kerja paruh waktu di cafe keluarga Jisoo. Omong-omong, Jisoo memberinya gaji yang lumayan.

"Soonyoung!"

"Eanjir?! Pake motor ginian? Dikira humu ntar."

"TAI LU! GA NGACA YA?! LU PIKIR GUE GATAU LU SERING BONCENGAN SAMA BOBBY SAMBIL MELUK PINGGANGNYA?!"

Hanbin kicep dan Jun langsung tancap gas.

"Anjing dah si Jun."

"GUK!"

"EANJING!"

---
Jun dan Soonyoung baru saja turun dari motor. Mereka masuk ke cafe dan memilih bangku yang dekat stopkontak. Kan tidak elit kalau tiba-tiba laptop mati kehabisan baterai sementara dokumennya belum tersimpan.

Jun mengeluarkan laptop dari dalam tasnya dan menyalakannya. Tinggal mengetikkan kata sandi saat jari telunjuk Soonyoung menusuk-nusuk pahanya brutal.

"Apaan, njing?"

"JUN ITU MANTAN LU KAN?!" Soonyoung menunjuk seorang perempuan yang memakai sweater berwarna krem sedang berjalan ke arah mereka.

"LAH TAI IYAAAA!! KUDU PIYE GUE MPUS?!"

Mpus. Soonyoung jadi ingat kucingnya belum diberi makan.

Hei, out of topic sekali, bung.

Soonyoung langsung menyuarakan idenya. "Nanti kalo dia kesini lu langsung gandeng gue apa rangkul gue gitu! Kan ntar dia ngira lu humu, terus udah ga gangguin elu lagi!"

Jun ogah. Amit-amit. Kalaupun dia humu juga mana mau dia dengan Soonyoung. Tapi demi mantan agar menjauh, Jun menurut saja.

Benar saja. Perempuan itu mendekati mereka dan Jun buru-buru meraih tangan Soonyoung dan menggenggamnya erat. Dan Soonyoung bisa merasakan tangan Jun yang dingin, berkeringat, dan sedikit bergetar.

"Jun?"

"A-ah, iya."

"Apa kabar? Kamu makin ganteng deh."

Jun salah tingkah. Dia paling tidak kuat dipuji seperti itu. Hampir saja dia lupa dengan misinya kalau Soonyoung tidak mengeratkan genggamannya.

"Hehe." Jun tertawa hambar sembari melirik Soonyoung.

Perempuan tadi balas tersenyum, canggung. "Mau makan bareng, Jun?"

"Ah i- ADUH!"

Jun melirik Soonyoung yang menatapnya galak. Astaga, Soonyoung jadi menggelikan.

"Maaf. Aku kesini bareng pacarku. Jadi, kamu duluan aja."

Mantan Jun tadi celingak-celinguk, berusaha mencari pacar yang dimaksud Jun. "Yang mana? Dia lebih cantik dari aku ya?"

Jun tersenyum malu-malu minta disiram air keras. Dia berusaha memasang raut senang, padahal dalam hati menjerit jijik. Pelan, dia mengangkat tangannya yang menggengam tangan Soonyoung.

"Ini pacarku. Lucu, ya?"

Si perempuan kehabisan kata-kata.

Sementara Soonyoung merona hebat. Bukan apa. Malu bruh. Di depan umum, diakui jadi pacar Jun. Begini-begini Soonyoung itu masih normal bung. Masih suka yang seperti Hyuna dan Sunny.

"H-he?! O-oh yaudah aku duluan ya, Jun? Temen aku ternyata udah disana, haha."

Si perempuan berlalu pergi. Tapi sesekali menoleh untuk memastikan apa Jun benar-benar berpacaran dengan pemuda bermata sipit yang memang imut itu.

Jun sengaja mengeraskan suaranya, "Sayang, ayo ke taman bermain."

"Ayo sayang."

Jun melingkarkan tangannya di pinggang Soonyoung dan merangkulnya mesra sampai pintu keluar.

Sampai diluar, Soonyoung segera menepis tangan Jun. Sementara Jun terduduk lemas dengan pakaian yang basah oleh keringat dinginnya.

"Ya ampun Tuhan, ampuni hamba. Mama papa maafin Jun. Astagfirullah astagfirullah astagfirullah."

Sementara Soonyoung,

"Anjing anjing anjing anjing tai. JIJIK JUN POKOKNYA ANTERIN GUE PULANG SEKARANG!"

---

[Epilog]

"Loh? Katanya mau ngerjain tugas? Gajadi?"

Soonyoung menggeleng pelan menanggapi sang ibu. Dia segera meneguk air putih sebanyak-banyaknya. Lelah sehabis misuh-misuh bareng Jun. Omong-omong soal Jun, bocah itu mungkin kembali ke cafe mengambil jaketnya yang tertinggal.

"Kamu naik taksi?"

"Aku tadi dianter Jun."

Adik perempuan Soonyoung tiba-tiba lewat dan menyahut. "Enak banget ih Kak Soonyoung dianterin Kak Jun. Aku kapan dianterin cogan?"

Ayah Soonyoung entah muncul darimana kemudian menimpali. "Kamu pacaran sama Jun, Soon?"

Adik Soonyoung itu fujoshi, jadi dia langsung girang saat itu juga.

"ASOY KAPAL BARU! TAPI KAK MINGHAO SAMA KAK SEOKMIN GIMANA NASIBNYA?!" -Adek

"Mama ga nyangka kamu pacaran sama Jun, padahal kamu cocoknya sama Seokmin!" -Mama

"Papa SeokSoon hardshipper, nak! Putusin Jun terus pacaran sama Seokmin aja!" -Papa

Tuhan. Soonyoung mau teriak.

"MAMA PAPA ADEK!! AKUTU GA HUMU!"

End

Kenapa aku ketawa terus yawla😂 ini cuma 15 menit jadi maaf kl ada typo wkwk

daily life of seventeen✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang