chapter ini aku gapake bahasa baku ya, lagi males ehehe. ini juga lowercase ok
-
malem ini, empat cowo beda tinggi itu lagi jalan ke sebuah tempat. dari judulnya aja udah bisa ketebak, kan, mereka mau jalan kemana?
mereka mau ngeronda buat gantiin bapak mereka yang lagi nobar bola di warung kopi. iyain aja deh daripada durhaka.
jarak pos ronda dari rumah mereka ga jauh; rumah mereka ada di satu gang sementara pos ronda ada di depan. di deket jalan raya. dengan tujuan hemat bensin, akhirnya mereka mutusin buat jalan kaki aja daripada keluar duit buat beli bensin.
sepanjang perjalanan, cuma kedengeran suara hembusan angin yang bergesekan sama daun-daun. suara jangkrik yang sahut-sahutan sama suara burung juga bikin suasana tambah serem meskipun malam belum larut. apalagi lampu komplek yang redup itu, bikin seremnya makin plus-plus.
jangan lupain jalan berkabut gara-gara habis hujan deres sore harinya dan sekarang banyak laronnya.
"kok ga sampe-sampe?" tanya mingyu.
mingyu ngerapetin badannya ke hansol, bikin cowok blasteran itu risih karena ada beban yang 10 kg lebihnya dari bobot tubuhnya sendiri gelendotan di pundaknya.
"jangan nempel-nempel, lo berat."
"gyu, jalan di depan gih," ujar seungcheol sambil tangannya naikin resleting jaket. "badan doang gede."
"yaela situ mah kalo ngomong suka ga ngaca."
"gue aja yang depan elah, pos ronda tinggal 10 langkah aja bacot."
satu-satunya cowok bermarga jeon disana itu langsung ambil langkah lebar buat ngedahuluin temen-temennya yang jalannya lemot kaya siput. sebenernya jarak rumah mereka sampai pos ronda itu cuma 2-3 meter doang. mereka aja yang kalo jangan sengaja di lemot-lemotin.
10 langkah tadi cuma berlaku buat wonwoo. karena seungcheol sampai disana di langkah ke-13, sementara mingyu dan hansol tiba dengan hitungan 20 langkah.
setiap hansol mau ngebut, tangan besar mingyu selalu mampir ke pundaknya. mau ga mau bikin hansol pelanin langkah juga.
cemen ih mingyu mah :(
"ayo deh duduk." kata seungcheol sambil tangannya bersihin karpet pos ronda yang bakal mereka duduki.
"ronda selesai jam berapa?" tanya mingyu sambil nyalain hp. oh, udah jam 9.
"mulai aja beluman," sahut wonwoo. "ntar jam 12 pulang."
lama banget :(
hening. hampir lima menit jalan tapi ga ada diantara mereka yang berniat buat pecahin hening. semua sibuk sendiri-sendiri. seungcheol yang sibuk napukin nyamuk, wonwoo yang sibuk baca buku sementara mingyu yang lagi ngepuk-puk hansol karena cowo termuda diantara mereka berempat itu udah tidur.
ronda belum mulai aja udah tidur bang :(
"hansol ena banget ya bisa tidur dimana aja," ujar seungcheol tiba-tiba. "gue kalo mau tidur kudu ada bantal, guling, sama selimut."
"derita lo itu mah," sahut wonwoo. dia nyimpen buku di sampingnya dan ngerapetin jaketnya. "dingin ih."
mingyu mindahin kepala hansol yang merosot dari pundaknya sambil ngomong, "ada yang bawa makan ga ini gue laper."
nah.
pantes kaya ada yang kurang.
ga ada yang bawa makanan rupanya.
"pulang sana ambil makanan." usir seungcheol.
"sendiri? mana berani dia." sindir wonwoo.
mingyu menjentikkan jarinya, "tuh ayang wonu tau."