Part 7

41 2 0
                                    

Seminggu setelah kejadian itu terjadi. Aku masih tidak percaya, bahwa berita itu telah ku jalani sekarang tanpa jawabanku.

Tok..tok..tok..

"Masuk".

"Morning Princes. Apa kau perlu Candy untuk membawakannu sarapan di kamar?"

"No mom, Tidak sekarang. Ada apa mom kau datang sepagi ini kekamarku?"

"Sayang, sudah waktunya kita untuk berbicara."

"Silahkan mom"

"Princes mom tau ini berat bagimu. Mom tidak akan memaksamu Dad juga sependapat padaku tapi, kau tau kan Tuan Vernandes sudah berjasa mau bekerja sama dengan perusahaan kita selama ini. Saat tuan Vernandes mengatakan dia ingin putra keduanya William bertunangan denganmu. Itu juga jawaban yang berat untuk kami. Mom harap kau tidak salah paham dengan kami sayang. Kami tidak ada sedikitpun berfikiran menjualmu atau sengaja membuat perjodohan ini dari dulu. Jadi kumohon mengertilah princes"

Ibuku mengangis. Aku langsung menghampiri dan memeluknya.

"Mom, cukup.. don't cry, please. . Aku percaya pada kalian. Aku akan menerima pertunangan ini Mom".

"Tapi sayang . . .

"Cukup Mom. Kurasa ini jawaban terbaik setelah 6 bulan waktu yg kalian beri untuk menanti jawabanku".

6 bulan lalu saat Akupulang dari kuliah. Seperti biasa. Aku mandi dan turun dari tangga menuju ruang makan. Aku mencium pipi Dad dan Mom. Namun kali ini makan malam terasa begitu sunyi hanya terdengar dentingan pisau dan garpu. Sampai akhirnya dad memecahkan kesunyian ini.

"Princes, Tuan Vernandes ingin anak Pertamanya William bertunangan denganmu. Dad akan memberi waktu untuk jawabanmu".

Aku pergi mendengar pernyataan Dad. Tanpa babibu Aku pergi membawa koperku yg berisi baju-bajuku saat pagi pergi untuk kuliah Aku malah mencari apartemen untuk ku huni

Okay sifatku terlalu kekanak kanakan. Tapi kau harus tahu pernikahan atau pertunangan bukanlah hal main-main. Aku masih 19 th untuk memikirkan tentang pertunangan.

Selama 6 bulan Aku tidak pernah pergi ke kampus, orang yang berhubungan denganku hanya Max. Uang yg kuperoleh selama 6 bulan ini dari credit card gold. Ayahku tentu tak memblokirnya karna ayahku memberi waktu untuk jawabanku.

Sekian tentang cerita gadis yang memiliki sebuah "NODA" dalam hidupnya.

"Author pov"

Seorang wanita berada di dalam ruangan kaca yang di desain maskulin. Dia duduk di atas kursi kekuasaan ceo tersebut. Di meja tersebut terdapat papan nama yang bertulisan "William Vernandes".  Berkali-kali dia berputar-putar di kursi kekuasaan beroda itu sambil sesekali melihat jam tangan yang melingkar di lengan kulit bewarna eksotisnya.

Terdengar ada seseorang yang masuk. Dia membalik dirinya beserta kursi itu lalu tersenyum dan berdiri.

"Am"
Di peluknya dengan erat. Di rasakannya juga tangan yang bukan miliknya memeluknya dengan erat

"Am, siapa Julie? Kau tidak akan memilihnya kan. Kau akan membuangnya seperti gadis-gadis yang telah di jodohkan ayahmu kan?"

William melepaskan pelukannya dan menghindar dari gadis itu.

"Sampai kapan kau mengejarku terus? Bukannya aku telah merelakanmu dengan orang yang telah kau pilih? Stop it. Jangan buat aku menderita seperti ini Paris".

Di peluknya William dari belakang.

"Tidak Am. Dia brengsek dia berselingkuh dengan wanita lain. Aku harusnya mendengar saranmu tetapi Aku lebih memilih keinginanku. Please forgive me Am"

NODA is Black ShameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang