#5. Ayam Teriyaki

44 5 0
                                    

[C.O.] Part 5.

Hari ini, sejak pagi tadi, Ashley bersama Kelvin sudah pergi dari rumah menghadiri acara di suatu perusahaan terkenal.

Dan tak satupun dari Valerina dan Christan yang mempunyai jadwal kuliah. Sedangkan Nessa, perempuan itu masih memenuhi kewajibannya sebagai seorang pelajar, yaitu sekolah.

Valerina keluar dari kamarnya karena perutnya sudah meminta di isi. Ia mendapati pembantu rumah Christan di dapur.

"Non Valerina akhirnya keluar juga, mau makan apa toh non, bibi binggung mau masak apa, takut non sama den Christ ga doyan."

"Hm, bibi udah makan?" tanya balik Valerina

"Sudah non."

"Okay, kalo gitu Vale masak sendiri aja deh. Ngomong-ngomong, gak usah pake non-non gitu bi." ucap Valerina sambil tersenyum.

Bi Ratih membalas senyum Valerina dan berlalu dari dapur.

Valerina membuka kulkas mencari bahan-bahan yang di perlukan. Tapi, sepertinya ia kekurangan bahan, dan sepertinya pula ia tau harus apa.

Valerina naik ke atas dan mengetok pintu kamar yang berada tepat di sebrang kamarnya.

"Masuk aja." seru Christan dari dalam kamar.

"Lo gak mau makan gitu?" tanya Valerina

"Lo kode ngajak makan di luar?" tanya Christan lalu kembali fokus pada game yang ia mainkan.

Valerina menghela nafasnya lalu memasuki kamar Christan yang terlihat sangat berantakan, ia duduk di pinggir ranjang Christan, "anterin gue ke supermarket dong, mau masak niw."

"Emang ga ada bibi? minta bibi masak aja."

"Gue mau masak sendiri kak, ayolahh.." pinta Valerina sambil mengoyang-goyangkan bahu lelaki itu.

"Ya udah, tunggu ini selesai dulu tapi."

Valerina hanya bisa menggangguk lalu mulai merapikan kamar Christan sambil sesekali berdecak karena kasur lelaki itu sudah benar-benar seperti lemari. Memangnya tempat menaruh earphone ialah di bawah bantal?

"Kapan selesainya sih?" tanya Valerina saat dirinya kembali ke kamar Christan selepas mengganti pakaian dan memoleskan sedikit make-up di wajahnya.

"Iya-iya, udah nih."

***

Di Supermarket, Christan hanya bisa mengikuti kemana pun perempuan di depannya ini pergi sambil mendorong troli.

Beberapa orang seperti sangat memperhatikan mereka, Christan sadar akan itu, tapi ia tak peduli. Sedangkan Valerina, ia seperti sangat fokus dengan catatan belanjanya.

"Mau bikin apa sih?" ucap Christan yang akhirnya angkat bicara.

"Ada deh," ucap Valerina. "udah yuk." lanjutnya. Christ mengangguk dan mendorong troli menuju kasir.

"Tujuh puluh dua ribu lima ratus."

Valerina mengangguk lalu mengambil dompetnya yang berada di dalam tas, belum sempat mengambil uang di dalam dompet. Sebuah kartu ATM muncul di hadapannya.

Wanita kasir itu tersenyum mengambil kartu milik Christan. Valerina menengok pada Christan dan di sambut oleh tatapan datar dari lelaku itu.

"Jangan berfikir untuk mengganti duit gue." ucap Christan saat keduanya sudah di mobil.

"Tapi, kan-"

Chosen OnesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang