Part 7

5.7K 380 105
                                    

Typo tak terkendali


Melody pov

Kalian tahu? Di saat hari weekend yang sudah aku tunggu-tunggu untuk bersama kinal, ada saja yang mengganggu waktu ku bersama kinal.


Menyebalkan bukan?!


Kalian tahu sendiri jika kinal sudah berkutat dengan dokumen atau pun berkas-berkas pekerjaannya, aku yang ada di sampingnya pun tidak akan menarik baginya.

Dan jika itu sudah terjadi, aku bersiap memasang wajah ku se kesal mungkin agar kinal berhenti berkutat dengan berkasnya dan baru dia akan menghampiri ku.



Dan ini?


Ohh Tuhan


Jika aku tahu siapa yang membuat perusahaan kinal bermasalah yang menyebabkan waktu berdua kinal dan ku berkurang. Aku kan membakarnya hidup-hidup. Catat!

Karena hanya hari libur saja kinal ada untuk ku dan itu biasanya akan kita gunakan untuk melakukan aktifitas apa saja. Yang penting berdua. Dan kinal tidak akan menyentuh berkasnya jika hari libur. Karena sudah berjanji pada ku. Karena hari libur adalah harinya untuk ku. Untuk ku seorang!

Tapi berbeda dengan hari ini. Aku sendirian menikmati waktu liburan ku. Mungkin aku akan membersihkan apartemen saja.

Saat aku membersihkan apartemen ku. Aku teringat kinal. Karena saat libur dia akan membantu ku.

Membantu ku untuk memberantakannya lagi dan membuat ku marah.

Tapi sekarang? Saat aku membersihkan apartemen ini. Tidak ada lagi kinal yang mengusili ku dengan kejahilannya yang membuat ku pusing.

Bagaimana tidak? Kalian tahu? Saat aku sedang membersihkan apartemen ku ini dia akan bertingkah seperti anak kecil mengikuti ku kemana saja bahkan memeluk tubuh ku dari belakang.

Tapi aku tidak merasa keberatan atas tingkahnya yang seperti itu. Malah aku semakin bersemangat untuk membersihkan apartemen ini.


Huaaa kinnnnaaaaal !!!!


Dasar gendut!!!


Jelek!!!!


Aku kangennnn !!!!!

Setelah membersihkan seluruh apartemen ku ini. Aku pun bergegas mandi karena tubuh ku lengket oleh keringat.

Setelah selasai mandi. Aku pun berjalan santai dengan handuk yang melilit di atas dada ku tapi di bawah paha ku.

Aku berani seperti ini jika tidak ada kinal. Kalo ada kinal? Bisa di terkam langsung aku dan jadi santapan mangsanya di kasur.

Setelah berpakaian santai. Aku pun pergi ke dapur untuk membuat roti panggang dan segelas susu putih hangat untuk ku sendiri.

Mungkin jika ada kinal. Aku akan memasak masakan khusus untuknya karena kalian tahu? Kinal tidak akan kenyang jika hanya memakan roti.

Emang begitu kinal. Makan ya lumayan banyak tapi tubuhnya tidak bisa di katakan gendut ataupun kurus.
Aku mengatainya gendut karena melihat porsi makannya ya yang luar biasa dan sekaligus panggilan kesayangan ku untuknya.

Dia tetap menjaga pola tubuhnya dengan olahraga bersama ku. Bukan bersama lebih tepatnya aku menemaninya berolahraga.

Dia akan melakukan push up dengan aku yang berada di bawahnya lalu dia akan mengecup bibir ku jika sudah di bawah.

Love Is A Choice (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang