3. First Meeting With Dad Jongki

1K 18 1
                                    

Aku dan Jongki melangkah bersama menuju taman rumah ku agar kami bebas berbicara berdua, " Chaewon kau jangan seperti itu lagi tidak memberi kabar atau tidak mengangkat dan membalas panggilan ku benar-benar membuat ku khawatir dengan keadaan mu " dengan senyum ku jawab permintaan nya " ya Jongki maafkan aku hari ini perasaan ku sedang tak karuan ku harap kau mau mengerti " Jongki berjalan mendekati ku " kau ada masalah di kampus dengan mahasiswa mu atau masalah di dalam keluarga mu kalau ku boleh tahu ? " tanya nya sambil menatap wajah ku " masalah ayah tadi pagi ku lihat ayah sangat terpukul saat mendapat telepon dari sekertaris nya yang mengabarkan kepadanya bahwa tender kerjasama yang diajukan oleh perusahaan ayah ternyata di tolak karena ada perusahaan yang lebih besar memenangkannya, yang ku dengar perusahaan itu dapat mendapatkannya dengan cara kotor sepertinya hal itu yang membuat ayah tidak terima " jawab ku kepadanya."

" Seperti itu, yang penting kau selalu mensupport ayah mu agar dia kuat dan tegar menghadapi dunia bisnis yang terkadang kejam, jangan mudah percaya dengan seseorang " mendengar nya aku hanya bisa mengganguk kan kepalaku kepadanya " bagaimana kau tahu tentang hal itu apa ayah mu yang selalu mengajarkan hal itu kepadamu, apa kau tidak pernah punya rencana untuk mendampingi ayah mu dalam perusahaannya ? " dia lalu mengubah posisi nya dari yang tadi berdiri menghadap ku langsung duduk di sebelah ku " ayah ku orang yang sangat sibuk jadi kami jarang kumpul bersama seperti yang tadi kalian lakukan, ayah selalu mengajarkan hal-hal yang harus dimiliki untuk menjadi seorang pemimpin yang tangguh dalam menjalankan perusahaan tapi sayang nya aku sama sekali tidak tidak tertarik dengan hal itu " sambil menatap ku " apakah kau mulai tertarik untuk membantu mendampingi ayah mu di perusahaan ? " aku sengaja merebahkan kepalaku di pundak nya " entahlah Jongki aku juga belum tahu karena menurut ku aku sama sekali tak punya ilmu yang cukup untuk masuk ke lingkungan perusahaan apalagi untuk menjadi pendamping ayah seperti Joo Won ".

" lalu apa hubungan nya dengan ku sampai kau tak menjawab telepon dari ku seharian ini ? " tanya Jongki kepada ku " hari ini banyak sekali yang ku pikirkan aku takut saat ku angkat telepon dari mu kau akan kena imbas dari kegalauan ku ". melihat senyum manisnya dan mimik lucu dari wajah nya bisa ku pastikan Jongki sudah tidak marah atau khawatir kepada ku lagi. " Chaewon besok kau ada waktu berkunjung ke rumah ku untuk datang ke pesta ulang tahun adik perempuan ku ? " tanya Jongki kepada ku " baiklah aku akan usahakan untuk datang bisa kah kau jemput aku pulang dari mengajar agar besok pagi aku tidak usah pergi membawa mobil " dengan senyum riang jongki langsung mencium kening ku " terima kasih Chaewon bsok aku akan menjemput mu, kalau begitu sekarang aku pulang dulu ya sampai bertemu lagi besok ".

Malam ini aku benar-benar gelisah karena memikirkan pertemuan dengan keluarga Jongki, meskipun ini bukan yang pertama kali nay bagi ku tapi besok adalah pertama kali nya aku akan bertemu dengan ayah Jongki karena selama ini aku hanya dekat dengan ibu dan adik perempuan nya saja sedangkan ayah nya sangat sibuk dengan pekerjaannya, aku hanya berharap ayah Jongki akan menyukai ku. saat sore datang kulihat di ponsel ku Jongki mengabarkan kalau dia sudah menunggu ku di pelataran kampus setelah mengganti pakaian aku langsung menuju mobil Jongki " maaf membuat mu menunggu ku lama " dengan senyum di bibir nya dan tatapan tajam wajah nya aku jadi malu sendiri dan langsung menutup kedua matanya dengan kedua tangan ku " kenapa kau malu saat ku lihat wajah mu aku kan kekasih mu hari ini kau cantik sekali " katanya sambil merapihkan rambut ku " terima kasih apakah pakaian yang ku pakai hari ini pantas untuk bertemu dengan ayah mu " dengan senyum riang Jongki berkata " sangat pantas pasti ayah ku akan terpukau dengan kecantikan mu " aku pun tersenyum malu kepadanya.

Saat kaki kami melangkah bersama masuk ke dalam rumah Jongki yang sudah ramai tamu undangan baik dari teman-teman adik Jongki maupun para kerabat dan para kolega ayah Jongki. aku sebenarnya sangat tidak percaya diri berada di lingkungan mereka tapi karena jongki selalu berada di samping ku dan menggengam erat tangan ku membuat ku merasa aman dan nyaman berada di sini bersama nya. " Chaewon terima kasih kau sudah menyempatkan datang ke acara ini sayang " ternyata ibu Jongki menyapa ku dan memeluk ku tiba-tiba dari belakang aku pun langsung membalas pelukannya " malam ini aku ada waktu luang untuk datang ibu dimana Bo Young berada aku ingin memberikan kado ku untuk nya " dengan segera dia melihat ke segala arah untuk mencari nya " itu disana Chaewon pergilah untuk bertemu dengannya dia sedang bersama ayah Jongki " Jongki pun langsung mengajak ku untuk bertemu mereka " ayah perkenalkan ini Chaewon kekasih ku yang selama ini ku ceritakan kepada mu " dengan cepat ku beri salam kepada nya dan ku lihat reaksinya sangat serius memperhatikan ku dari ujung rambut sampai ujung kaki ku yang membuat ku salah tingkah di depannya " sepertinya wajah mu tak asing bagi ku kau sangat cantik pantas saja anak ku sangat tergila-gila kepada mu ".      

Saat mendengar perkataannya membuat ku tersipu malu begitu pun Jongki yang langsung memerah wajah nya karena menahan malu atas perkataan ayahnya kepada ku. " eonni kau datang juga aku sangat merindukan mu sudah lama kau tidak pernah main kerumah " kata nya sambil memelukku " maaf kan aku Bo Young selamat ulang tahun ya semoga kau sehat selalu dan bahagia dalam hidup mu, aku juga merindukan mu semoga kau suka " sambil ku serahkan kado yang ku bawa kepadanya " terima kasih eonni pasti aku akan menyukainya " jawab Bo Young sambil memeluk manja lengan bahu ku. 

" Jongki ajak lah Chaewon menikmati hidangan yang telah dipersiapkan ibu mu dan perkenalkan dia kepada pada kerabat kita " pinta ayah kepada Jongki. kami berdua pun pergi ke meja makan untuk sekedar menyantap kue dan buah untuk menganjal sementara perut ku " bagaimana dengan ayah ku tidak seperti yang kau kira kan ? dia memang terlihat serius tapi dia juga bisa berbicara santai " aku pun mengangguk setuju kepada nya " ya ayah mu tidak seperti yang ku kira dia sangat humoris kau pasti menurunkan sifat darinya " Jongki pun langsung memelukku dan menarik tangan ku untuk memperkenalkan ku kepada para kerabat nya.

Saat aku membuka tas untuk melihat ponsel ku dapati ada beberapa panggilan telepon dari ayah karena suara disini sangat bising maka ku minta Jongki mencarikan ruangan untuk menelpon ayah " Jongki ayah menelpon ku beberapa kali sepertinya aku harus menelponnya aku tak mau dia khawatir tapi sepertinya tidak disini " mendengar permintaan ku dia pun mengajak ku untuk ke ruang kerja ayah nya karena memang ruangan ini yang terdekat dari tempat pesta, saat sampai disana langsung ku telepon ayah karena ku tahu pasti dia menelpon ku karena mengkhawatirkan dan ingin mengetahui keberadaan ku malam ini. saat aku sedang menelpon ayah ku lihat Jongki sedang serius melihat buku-buku yang berjajar rapih di perpustaan kecil milik ayah nya, saat dirinya menemukan satu buku yang mau dia baca ku lihat dia sangat serius membaca nya sampai-sampai dia tak menyadari keberadaan ku yang sudah pindah posisi berada di samping nya.

" Jongki apa yang sedang kau baca sepertinya serius sekali " sambil ku acak-acak rambutnya " kau sudah selesai menelpon maaf aku sedang membaca buku ini, aku sering sekali melihat ayah memegang dan memperhatikan buku ini jadi aku penasaran apa sebenarnya isi nya " Jongki menjawab ku sambil membolak-balik buku itu " memang nya apa isi buku itu " tanya ku yang ikut penasaran karenanya " ini buku hukum bisnis milik ayah saat masih kuliah dulu Chaewon " aku pun langsung mendekat untuk melihat buku nya " wah masih sangat bersih dan rapih ayah mu pasti orang yang sangat apik terhadap barang yang dia miliki " saat Jongki akan menutup buku dan meletakkan nya di posisi semula ku lihat ada sesuatu yang jatuh dari buku itu " tunggu sebentar Jongki ada yang jatuh " dengan cepat ku ambil dan ku lihat ternyata yang jatuh dari buku adalah sebuah foto tanpa melihatnya aku pun langsung menyerahkannya pada Jongki.

Jongki pun menerimanya dan membukanya " foto siapa ini .... tapi sepertinya aku pernah melihat wanita ini tapi dimana ya " melihat reaksinya aku pun langsung mengambil foto itu dan melihatnya, betapa terkejutnya aku saat ku lihat yang berada dalam foto itu adalah eomma " Jongki wanita dalam foto ini adalah eomma kenapa foto ini bisa berada di sini " kami berdua pun saling beradu pandang dan saling bertanya dalam hati tentang foto ini.

Always Miss Her .....................Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang