5. Should I Do This All

697 15 1
                                    

" Chaewon masuklah temani eomma disini " dengan ragu ku langkahkan kaki ku menuju ranjang eomma dan tidur dalam pangkuannya " apa aku mengganggu mu eomma ? " tanya ku kepadanya dengan suaranya yang lembut dia menjawab " tidak sayang kemarilah, kau kenapa seperti ada masalah yang sedang kau pikirkan sehingga menggangu tidur mu malam ini ? " tanya eomma kepada ku sambil mengelus mesra rambut ku " ya eomma bagaima kau tahu tentang hal itu ? ada yang ingin ku tanyakan kepada mu tapi besok saja saat ini aku sedang ingin bermanja-manja dengan eomma " jawabku dengan hati ragu " bertanyalah kepada eomma, bukan kah kau memanggil ku karena ingin bertemu dan menuangkan perasaan mu saat ini kepada ku sayang ? " suara merdu eomma benar-benar membuat ku berharap ini bukan lah mimpi.

" Eomma apa kau mengenal ayah Jongki ? ahh aku lupa aku kan belum memperkenalkan Jongki kepada mu bagaimana kau bisa tahu siapa ayah Jongki " tanya ku pada eomma dengan ragu melihat tingkah ku eomma hanya tersenyum kepada ku " sayang meskipun kau belum pernah memperkenalkannya kepada ku tapi aku sudah mengenalnya apa kau lupa kalau aku sekarang adalah malaikat penjaga mu apa yang kau rasakan dan apa yang akan terjadi kepada mu ke depannya aku sudah mengetahuinya " jawabnya sambil memelukku.

" Benarkah eomma ? " tanya ku dengan wajah tak percaya karena perkataannya kepada ku tadi. ku lihat seketika wajah eomma yang tadinya berseri-seri berubah menjadi sendu sambil menatap ku " sayang ku maaf kan eomma harus pergi lebih dulu dari mu, dari Joo Won dan ayah mu sehingga tak bisa membantu kalian melewati masa sulit yang akan kalian hadapi kedepannya " dengan lembut ku genggam tangan eomma " apa maksud eomma aku sama sekali tak mengerti maksud perkataan eomma ? " tanya ku kepadanya.

" Chaewon kelak semua beban ada di pundak mu kau akan kehilangan cinta mu dan akan kehilangan ayah dan Joo Won karena kesalahan eomma di masa lalu " jelasnya kepada ku dengan air mata mengalir di pipinya " apa aku akan kehilangan Jongki eomma ? apa semua ini ada kaitannya dengan ayah Jongki eomma ? " tanya ku kepada eomma sambil tak kuasa menahan air mata ku. saat itu tak ada kata-kata yang keluar dari mulut eomma dari kedua pertanyaaan ku tadi eomma hanya tertunduk dan menangis, tapi saat aku ingin memeluk eomma ku rasakan badan ku seperti ditarik oleh angin yang sangat kuat dan seketika roh ku seperti pulang kembali dalam tubuh ku yang ku lihat sedang tertidur pulas di ranjang.

Mendapati roh ku yang sudah menyatu dengan badan ku langsung aku terbangun dari tidur ku dengan nafas yang cepat dan dapat ku rasakan keringat dingin yang keluar dari wajah sampai tubuh ku serta mendapati ruangan kamar yang kosong hanya ada aku sendiri tanpa ku keberadaan eomma disana. " apa maksud dari mimpi ku tadi ? " aku terdiam di ranjang untuk menenangkan pikiran ku dan berusaha mengingat kembali mimpi ku tadi malam " apa eomma pernah punya hubungan dengan ayah Jongki sebelum dengan ayah sampai eomma berkata begitu kepada ku ? " banyak sekali pertanyaan rasanya di dalam pikiran dan hati ku yang ingin sekali aku tanyakan ke eomma tapi hal ini jelas-jelas ku tahu tak mungkin, jika ku tanyakan hal ini kepada ayah pasti dia hanya akan menjawabnya dengan singkat tanpa mau menjelaskannya kepada ku seperti jawabannya kepada ku tempo hari.

Akhirnya ku putuskan untuk keluar dari kamar denga kondisi belum mandi dan belum bersiap untuk pergi kerja rasanya malas sekali hari ini aku melakukan segala aktifitas, langkah ku terhenti saat melewati kamar ayah dengan memberanikan diri ku ketuk pintu kamarnya " Ayah apa kau sudah bangun " tanya ku dari luar pintu dan sengaja mendekatkan kupingku di pintu " masuk lah Chaewon ayah sedang bersiap " ku buka pintu kamar dan aku masuk ke dalam ku dapati ayah sedang memakai dasi kesayangannya pemberian dari eomma " biar aku yang pakaikan dasinya ayah " pinta ku kepadanya sambil mengaitkan tali dasi sehingga tampak sempurna " terima kasih sayang, tapi kenapa kau masih pake baju tidur itu apa hari ini kau tidak bekerja ? apa kau sakit sayang ? " tanyanya sambil memegang wajah ku " tidak ayah aku tidak sakit tapi entahlah rasanya hari ini aku malas sekali kemana-mana " jawab ku manja kepada ayah sambil memeluknya " kau ini sejak kapan menjadi pemalas seperti ini ? apa kau seperti ini karena suasana hati mu sedang kacau karena bertengkar dengan Jongki ? " tanyanya sambil menggenggam erat tangan ku.

" Tidak ayah hubungan ku dengan Jongki baik-baik saja ini semua karena eomma datang ke dalam mimpi ku tadi malam dan mengatakan sesuatu kepada ku " sambil ku tatap wajah ayah dan menunggu reaksinya " apa sayang eomma datang lagi dalam mimpi mu ? apa eomma mu dalam keadaan baik disana ? apa yang eomma katakan kepada mu hah ? " ku lihat reaksi wajah ayah langsung bersemangat karena ku sebut nama eomma dihadapannya " apa ayah merindukannya ? " dengan cepat ayah menggangukkan kepalanya sambil mencium kening ku " aku bersyukur dia mewariskan kecantikannya kepada mu sehingga jika aku merindukannya aku tak perlu berusaha mengingat akan sosoknya karena hanya dengan melihat dan menatap wajah mu saja aku sudah bisa merasakan kehadiran dia pada diri mu sayang " ku peluk ayah dengan erat " apa ayah sangat mencintai dan merindukannya seperti aku dan Joo Won " tentu saja sayang aku termasuk laki-laki beruntung bisa mencintai dan menikah dengannya apalagi dia juga telah memberi ku dua anak yang selalu bisa ku andalkan seperti kalian, aku juga sangat merindukannya terkadang aku berharap jika tugas ku sudah selesai di dunia ini untuk menjaga kalian aku ingin segera menyusulnya kesana karena aku ingin sekali melihatnya dan memeluknya " bisa ku rasakan suara ayah bergetar saat mengatakan hal itu dan ku lihat air matanya mengalir keluar dari pelupuk mata tuanya.

" Jangan berkata begitu pada ku ayah, jika ayah juga pergi seperti eomma bagaimana dengan aku dan Joo Won nanti ? " tanya ku sambil memeluk erat tubuh ayah dan ikut menangis bersamanya " kelak kalian akan mempunyai pasangan hidup yang akan menjaga diri kalian masing-masing aku tak meminta banyak pada kalian aku hanya berharap kalian tetap rukun selamanya " ucapnya padaku sambil menyeka air mata ku dan mengelus rambut ku. 

" Chaewon sebenarnya ada satu hal yang ingin ayah utarakan kepadamu dalam beberapa hari ini tapi setiap ingin menyampaikannya kepada mu rasanya hati ayah tak sanggup " ucap ayah sambil menundukkan kepalanya seperti menyiapkan perkataan selanjutnya untuk ku " katakan lah kepada ku ayah " jawab ku sambil menatapnya " Chaewon mau kah kau memenuhi satu permintaan ayah kepada mu anggaplah ini pesan terakhir ku kepada mu " ucapnya sambil menatap ku dan memegang tangan ku erat " ayah kenapa berbicara seperti itu memangnya apa yang sebenernya ingin ayah akan katakan kepada ku ? " tanya ku kepadanya dengan ragu.

" Jongki anak yang baik ku lihat dia sangat sayang dan mencintai mu dengan tulus tapi kau harus berhati-hati dengan ayah Jongki dia tak sebaik yang kau kira dan bayangkan, ayah berharap kepada mu chaewon jauhilah Jongki dan menyingkirlah dari kehidupannya agar kelak kau tak akan menderita " aku hanya terdiam dan kembali meneteskan air mata karena ucapan ayah " sayang maafkan lah ayah karena harus mengatakan ini semua kepada mu, ini semua ayah katakan bukan karena ayah membenci Jongki tapi ada beberapa hal yang tidak kau ketahui tentang masa lalu antara aku, eomma dan ayah Jongki terlalu rumit jika ku jelaskan, semua hanya tinggal menunggu waktu saat dia tahu bahwa kau adalah anak ku dan eomma mu aku benar-benar tak tahu apa yang akan terjadi kepada mu dan Joo Won aku tak perduli jika kelak dia akan mencelakakan ku toh aku sudah tua sudah tidak ada gunanya bagi ku untuk hidup lebih lama lagi di dunia ini ".

" Apa maksud perkataan ayah tadi apakah ayah Jongki akan melakukan hal itu kepada keluarga kita ? jadi ayah dan eomma benar sudah mengenal ayah Jongki sedari dulu ? " tanya ku sambil menatapnya " tapi ayah bukankah kau mengetahui kalau aku sangat mencintai Jongki aku tak tahu apa aku bisa pergi meninggalkannya " tanya ku dalam tangis ku dengan cepat ayah kembali memelukku " kau harus bisa Chaewon ini semua untuk kebaikan kau, Jongki dan Joo Won kedepannya maaf kan kesalahan ayah dan eomma karena kami kau harus kehilangan pria yang sangat kau cintai, saat ini ayah hanya bisa berharap Tuhan memberikan umur panjang kepada ku agar aku bisa menjaga dan melindungi kalian berdua "  dapat ku rasakan tangis kami berdua menyatu di dalam kamar.

Dapat ku lihat sosok Joo Won yang berada di depan pintu kamar ayah sedang duduk bersimpuh di lantai juga ikut menangis karena mendengar pembicaraan kami. " jadi ini maksud perkataan eomma dalam mimpi ku tadi malam, sekarang aku tahu jawabannya kenapa foto eomma bisa ada di dalam buku milik ayah Jongki " bisik ku dalam hati sambil terus menangis.

" Jongki haruskah hubungan kita berakhir seperti ini ? " Tanya ku di dalam hati sambil melepas kepergian Ayah dan Joo won untuk pergi ke kantor pagi ini. 

Always Miss Her .....................Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang