Kabar Mengejutkan

55 10 2
                                    

Dear Kirana Ulya
Kemaren gue kedatangan cowok baru, ganteng sih tapi otaknya gesreh abis.. gue juga gak tahu kenapa si dia mirip Luca. Gue gak tahu kenapa dia ngejar-ngejar gue. Apa bener ya kata Leina kalo gue punya jampi-jampi.. soo bodo amat gue

Tulis Kiran di buku diarynya hingga suara keributan itu terdengar lagi.
"Oran.. Gue minta cerai" teriak Rona
"Harusnya gue tuh yang nyeraiin elo.. lo dah tega selingkuhin gue" teriak Oran lebih keras
"APA!!! Kalian.. Kalian mau pisah???"tanya Kiran tak percaya, ia tahu walau ayah dan ibunya sering bertengkar tak ada kata terlarang itu terlontar.. sebuah perceraian. "Coba katakan lagi" ucap Kiran menahan tangis
"Ma..maafkan Ayah sayang.. " ucap ayah Kiran mendekati anaknya
"Jangan mendekat..  jawab bertanyaan Kiran Pa.. jawab!!"
"Ia.. Mama sama Papa mau pisah Ran" celetuk mama
Kiran tak menyangka, ia tak bisa menyembunyikan tangisnya lalu pergi dari rumah meninggalkan teriakkan-teriakkan Papa yang memanggilnya.

******

Hati Kiran hancur lagi, sakit yang hampir sembuh terbuka lagi. Kiran bertanya pada dirinya kenapa harus dia yang merasakannya, kenapa harus Kiran. Hidup seakan tak adil bagi dirinya. Untuk apa hidup kalau akhirnya akan seperti ini?? Ditinggal pergi Luca membuat prestasinya menurun, selalu dapat hukuman, malas apapun dan sekarang ayah dan ibunya cerai, entah apa yang kan terjadi pada Kiran.
"Lebih baik aku mati saja" batin Kiran
Ia langsung pergi ke sungai, tempat dimana Luca dan Kiran selalu memancing, tempat terakhir bagi Kiran bersama Luca.

****

"Selamat tinggal dunia, selamat tinggal manusia tak berguna" ucap Kiran memejamkan mata.
Terdengar suara teriakkan dari belakang yang menarik tubuh Kiran.
"Bodoh.. untuk apa kau bunuh diri Ran" bentak Reihan
"Lepasin gue.. buat apa loe peduli. Loe bukan siapanya gue" tangis Kiran pecah
"A..aku.. aku hanya ingin melindungimu Ran, itu saja" kata Reihan dengan intonasi lebih halus
"Untuk apa kau bunuh diri, tak ada gunanya Ran" katanya lagi
"Orangtua gue mau cerai Rei, gue udah gak bisa hidup lagi.. gue hampa semenjak ditinggal pergi Luca" Kiran tak berhenti menangis

Reihan memeluk Kiran, Kiran seakan dipeluk oleh Luca. Betapa rindunya Kiran pada Luca. Reihan mengusap air mata Kiran dengan jemarinya. "Jangan pernah lakuin itu lagi Ran, aku takut kehilanganmu"
"Apa.. kau bicaraa apa?" tanya Kiran setelah tangisnya mulai reda
"Aku.. kesini untuk menemanimu.. menggantikan Luca.. saudara kembarku"

Kiran setengah tak percaya, jadi sesosok Luca yang Kiran lihat di diri Reihan itu.. karna Reihan saudara kembar Luca. Kenapa Luca tak pernah cerita pada Kiran.
"Pasti kau bertanya-tanya kenapa Luca tak pernah cerita? yaa.. karna Luca takut kau akan jatuh ke pelukkanku Ran, secara aku lebih ganteng gitu lho.. hahahah" tawa Reihan "
"Sialan loe, ganteng tapi otaknya gesrek ya sama ajah" ucap Kiran tersenyum sembari menonjok tangan Reihan
"Tapi kenapa loe bisa ke sini, kenapa loe bisa tahu aku"
"Karna Luca, dia yang beri tahu aku"
Kiran memandang heran.. bagaimana bisa??

Don't forget to vote and vomment

Salam Tamblo

SUNSET TERAKHIR KIRANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang