Lama banget enggak update 😂😂 Maaf banget ya.. sekarang diusahain rajin lagi.. hehe
.....
Aku baru saja mendapatkan tetangga baru.Sepasang suami istri paruh baya dan anak gadisnya yang pendiam"Bisa aku bantu kalian? " Tanyaku pada keluarga pindahan itu.
"Tidak perlu, nanti merepotkan." Kata sang suami
"Kenapa tidak kita biarkan ia membantu, itu akan lebih baik." Ucap istrinya yang tersenyum padaku.
Aku mengangguk tanda setuju tapi sang suami nampak tidak merubah pendiriannya.
"Pergilah nak, terima Kasih atas tawaranmu. Kami punya Helna disini, dia bisa diandalkan." Katanya sambil mengarahkan pandangannya ke anak gadisnya.
Si anak gadis bernama Helna itu hanya tersenyum tipis dan tanpa menatapku. Dia sebenarnya sedikit aneh, dan mungkin pemalu.
"Nak, kami akan mulai berkemas. Kami akan masuk." Katanya si suami.
"Ah, iya maaf. Lain kali aku akan berkunjung."
Si suami hanya tersenyum hangat dan sang istri melambaikan tangannya. Aku melihat Helna, ia masih menunduk. Mungkin ada masalah dengannya, atau ia tidak senang karena harus pindah rumah? Ah, nanti dia pasti akan membaik.
Hari-hari telah berlalu. Aku selalu menyapa tetangga baruku sebelum berangkat ke kantor. Aku belum sempat mengunjungi tetanggaku. Hingga saat aku pulang, sang istri yang melihatku melambaikan tangan.
"Nak Emma! Baru pulang kerja? Bagaimana jika nanti kita makan malam bersama disini ? Aku akan memasak banyak daging."
Ah, dia ramah sekali. Aku mengangguk tanda setuju, "terima Kasih, aku akan datang."
Malamnya aku mengetuk pintu rumahnya, yang keluar adalah si laki-laki.
"Malam tuan, aku memenuhi undangan makan malamnya."
Lagi-lagi, semuanya batal. Pria itu mengatakn kalau Helna sedang sakit dan makan malan dibatalkan.
Begitu seterusnya, aku tak pernah benar-benar memasuki rumah tetanggaku.
Suatu hari, aku mendapatkan Helna sedang berjalan pulang. Ia tampak kelelahan jadi aku menawarkan tumpangan. Awalnya dia agak ragu, namun akhirnya ia masuk ke dalam mobilku tanpa berbicara apapun. Aku mengajaknya mengobrol dan 3 kata adalah ucapan terpanjangnya.
Sang ayah kembali berterima Kasih karena aku menghantar Helna pulang, namun ia melirik Helna dan melirik rumahnya, ia segera menghentikan pembicaraan. Hei, pria ini bukan anttisosial kan?
Begitu setiap hari hingga hari ini terjadi. Salah satu tetanggaku, Madam Melly berkunjung ke rumah itu sejak tadi, karena lama jadi kupikir ingin bergabung. Hal tak kuinginkan terlihat. Madam Melly terbujur mengerikan di ruang tamu. Sang istri pemilik rumah itu bahkan ketakutan di pojok ruangan.
Aku ketakutan hingga berlari ke dalam rumahku. Entah dosa apa yang kubuat, Helna ikut masuk ke rumahku dengan menggila.
"Dia terbunuh. Ini bukan salahku. Terbunuh. Lagi. Lagi. Maafkan aku." Ucapnya terbata.
Aku yang ketakutan dengan sikap Helna segera menjauh.
Helna menatapku dengan tajam, "Kau! Bantu aku, dia terbunuh, darahnya ditanganku. Bukan aku, dia terbunuh! Tolong!" Teriaknya sambil mengaitkan tangannya di kakiku.
Ayahnya dengam gemetar datang dari pintu, "Helna...! "
"Pergi kau psikopat, iblis, menjauh dariku!" Teriakku gemetar dan ketakutan.
Sang Ayah menarik anaknya, "Dia anakku, dia korbannya, bukan iblis. Percaya padaku, aku selalu berusaha melindungimu."
Sepertinya kematian sedang berkonspirasi, anak psikopat itu bisa saja membunuhku.
"Bukan anakku. Aku melindungimu."
Kata-katanya itu membuat jantungku lebih berdegup.
"Aarghhh.. Siapa? Kau melindungiku dari siapa?!" Aku berteriak frustasi dan menangis. Helna menyeringai menyedihkan.
Jadi siapa yang membunuh Madam Melly, apa maksud pria itu kalau dia melindungiku ?
Panjang ya? Yaudah jawab aja ya.. Vote dan commentmya juga boleh 😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Riddle & Detective Case [End]
Mystery / Thrillerkumpulan Riddle dan detective case baru Let's solve it like a detective !!! *Thank you for all of my readers and memories with this. Love, Opang Intan.