Aduh, note sedikit, ada revisi di part 1...
Di part itu kan Chris tiba-tiba aja bilang kalo dia lupa ucapin ultah ke temennya, Tris, trus aneh kan ya Tris di part The One and Only Survivor malah Tris temennya Emily, jadi diganti ya Tris di part 1 itu jadi Watson.Lanjutt
***
???'s POV
"Dia mengabaikannya, huh?""Ya, dia kira James hanyalah seorang pria tua gila"
"Dasar Sky banjngan! Berani-beraninya dia mengganti alur 'cerita'"
"Entahlah, lihat saja besok, aku akan mengurusi Tris"
"Baiklah, pastikan trial ini berlangsung lancar, dan buat sesusah mungkin..."
***
Tris' POV
Dimana aku? Dimana aku?! Ruangan apa ini? Aku segera bangun dari ranjangku dan melirik keluar lewat jendela kecil di pintu ruangan itu.. aku tidak melihat siapapun, banyak ruangan-ruangan lain... jam berapa ini? Aku dapat mendengar dengkuran mereka dari sini.Aha, ternyata ada jam dinding di ruanganku, tepat jam 12 malam.
12 malam... 12 malam!!! Sudah berapa lama aku tertidur?!
"Tap... tap... tapptaptaptap" suara hentakkan kaki terdengar, suaranya bergema dan aku yakin ritme nya semakin lama semakin cepat.
Aku melirik keluar, astaga, itu adalah seorang pria tua berjanggut putih. Dia menoleh ke arahku, jujur, tatapan matanya kosong, ekspresinya datar, siapa dia? Setan? Kurasa tidak.
"Kau tidak akan selamat, tidak akan pernah" ucapnya.
Aku bergidik ngeri, dia seperti tidak bernyawa, terus menerus menatap ke mataku... "siapa kau? Pria tua yang gila?" Tanyaku takut.
"Kau tidak akan selamat Tris, tidak akan pernah... takkan pernah Tris" dia tersenyum, ahh, aku merasa seperti menjadi aktor utama dalam film horror.
"Tak usah takut, aku hanya memperingatimu, percuma kau berusaha, kau tidak akan pernah... takkan pernah... selamat..."
Siapa dia? Aku seperti terhipnotis, palaku pusing seketika..
"Takkan selamat, usahamu sia-sia... semua sia-sia..."
Perkataannya terus berputar-putar di otakku, palaku pusing.
"Menyerahlah, keluargamu sudah tiada... kakakmu sudah tiada... adikmu sudah tiada" wait.. kakak? Adik? Aku mana punya saudara, aku adalah anak tunggal..
Seketika pusing di kepalaku hilang, aku kembali sadar dan mulai berani menatapnya balik.
"Kau gagal, kau gagal pria tua.. kau tidak bisa menghipnotisku!!" teriakku.
"Ha...ha...ha..." aku yakin dia tidak sedang tertawa, ucapannya sangat amat datar...
"Tapi.. bagaimana dengan Emily, temanmu.. dia sudah mati... dia sudah mati.." astaga dia memulainya lagi. Tapi kali ini dia tidak akan berhasil, aku kembali melototinya.
"Ha....ha...ha....."
Dia berjalan ke arahku dan kami saling bertatap-tatapan, hanya kaca yang membatasi kami.
"Takkan pernah....." bisiknya.
"Terserah saja, kau pria tua idiot!" Teriakku.
Kemudian dia tiba-tiba saja jatuh pingsan tepat di depan pintu.
***
"Bangun semua, BANGUN!" teriak seorang prajurit berseragam itu.Dia membuka pintu kamarku dan menunjukkan jalan ke arah kantin.
Dimana pria tua kemarin? Sudahlah aku tidak usah pedulikan dia.. aku malah lebih tertarik dengan graffiti di sekitar lorong.. seram tapi .. menakjubkan, tak lama aku berjalan.. aku melihat ruangan terang berisi... tahanan-tahanan lainnya, kurasa.
Damn, wajah-wajah orang ini terlihat sangat pucat, bahkan datar.
Aku masih terbayang-bayang dengan ucapan pria tua itu kemarin, tapi sudahlah.. dia gila.. aku yakin dia gila.
Aku mengantri dan melihat sekitar, aku melihat banyak anak-anak kecil berlarian, remaja-remaja dengan muka datarnya, orang-orang dewasa yang entah kenapa wajahnya pucat, tapi kulihat para lansia masih bercakap satu sama lain.
Apa yang sebenarnya sedang terjadi? Antrian ini sangat panjang, aku berusaha menyapa seorang perempuan di depanku, tapi dia mengabaikanku.
Mungkin dia depresi, atau mungkin dia sudah tidak bernyawa!? Tidak, tidak, tidak mungkin. Tapi mereka memang seperti zombie, wajah pucat, ekspresi datar, mengerikan.
Antrian masih sangat amat panjang, kuputuskan untuk melihat kamar-kamar 'tetangga'ku.
Semua terlihat kosong, kecuali satu... kamar itu bernomor 1381. Terdengar suara 2 perempuan bercicikan di balik pintu. Ah, rasanya aku mengenal suara ini.. aku lalu mengetuk pintu, mengintip lewat jendela dan betapa bahagianya aku ketika melihat itu adalah Emily!!! dan teman barunya~~
Emily membukakan pintu dan kami saling berpelukan, aku menangis, aku tak bisa mengucapkan sepeser kata pun.. ini adalah hal mustahil dapat bertemunya lagi di tengah-tengah perang dunia.
"Ehem, perkenalkan, namaku skyline.. pemimpin pemberontakan" ucap 'teman baru Emily' itu.
"Ah iya, ini Tris.. sahabatku" ujar Emily sambil menunjuk ke arahku.
"Boleh aku bertanya?" tanyaku.
"Tentu boleh, ada apa Tris?" tanya Sky.
"Kemarin malam, aku didatangi pria tua gila, dia terus mengucapkan, kau takkan selamat .. blablabla"
"Astaga, dia adalah 'si pencuci otak'! Tidak mungkin kau bisa lolos oleh teknik hipnotisnya!" sahut Sky terkejut.
"Dia sempat berkata bahwa adik dan kakakku sudah mati, padahal aku anak tunggal, aku selamat karena hal itu"
"Syukurlah, selamat Tris, kau adalah orang kesepuluh yang selamat dari pria tua itu!" Ujarnya.
"Siapa yang kesembilan?"
"Tentu saja, AKU!" sahutnya.
"Sebentar, pria tua? Pria tua itu juga sempat berkata kau takkan selamat kepadaku malam tadi" potong Emily.
"Coba lihat cap tanganmu, Emily"
"Tidak mungkin! Capnya berubah menjadi biru!!" Sahut Emily.
"Bagaimana dengamu , Tris?"
"Biru juga"
"Kau orang kesebelas berarti dan Emily lah yang kesepuluh"
"Dimana 8 orang yang lain?"
"Tewas.. mereka mati ditembak pagi kemarin, ketika awal-awal Rusia menyerang Amerika"
"Kenapa mereka ditembak secepat itu?!"
"Memberontak, mereka diculik pukul 1 pagi.. dan mulai memberontak jam 8 pagi.. tepat jam 9 mereka ditembak mati, semuanya kecuali aku" sahut Sky.
"Aku tidak ikut pemberontakan itu karena aku tertidur" lanjutnya.
"Jadi kita mau memberontak?" tanyaku.
"Ya, kali ini aku jamin berhasil.. tapi kita perlu 8-10 orang"
"Tunggu saja kedatangan para 'the chosen one' untuk memberontak" sahut Emily.
"Apa maksudmu?" Tanyaku.
"Mereka yang lolos dari hipnotis sang pak tua"
Maaf semuaa, updatenya kelamaan.. lagi ga mood juga sebenarnya.. gapapalah ya
#peace!
KAMU SEDANG MEMBACA
Scars of Mine
AdventureKisah Chris yang berada di tengah-tengah perang dunia ketiga, yang harus berpisah dengan keluarganya.. akankah Chris, Emily (kakak), Tris (teman, Natalie (ibu) dan bahkan Jack (pemberontak) dapat selamat bersama-sama? Admin / Author : #WhiteCone Do...