Indahnya rasa
Tenang
Gembira
Pabila kau disisi
Menemani hari hari ku
Suka duka silih berganti
Pahit manis kita tempuhi
Ranjau berduri kita lalui
Parut setelah luka
Sembuh tiada menghalangPedihnya jiwa
Saat terkenang
Jiwa gundah
Saat rasa hilang
Sayu di tangkai hati
Air mata bergayutan
Menanti waktu berjujuran
Luka nan sembuh
Kini parah kembali
Pabila masa lama
Kan menghilang diriDoa kita
Jemari halus kasar kian berdampingan
Menumpang belai kasih
Berkat dipohon
Cerah masa kita
Untuk hari menanti
YOU ARE READING
Madah Luahan Jiwa
PoetryHanya nukilan insan yang gemar bermain madah pujangga, mungkin takdir membawamu menyinggahi teratak akasara diri yang menyimpan seribu rahsia menunggu persona diri membaca memahami tersurat tinta