Berteman suram nan kelam
Jasad terpaku memandang sepi
Lirik mata berkait sunyi
Hanya unggas menyulam bunyi
Tatkala hati berdiam diriBertiup lembut alunan bayu
Mengelus kulit bak sentuhan rindu
Pantas namun masih terasa
Bisikan angin menyisip
Ibarat membawa khabar
Namun
Hanya mainan mimpi
Tak mungkin terjadiJemari halus mengulit pena
Melakar bicara yang tak terungkap
Lakaran tanpa warna seri
Baris kata terbiar bungkam
Hadirmu hanya sekadar lalu
Diri bak persinggahan
YOU ARE READING
Madah Luahan Jiwa
PoetryHanya nukilan insan yang gemar bermain madah pujangga, mungkin takdir membawamu menyinggahi teratak akasara diri yang menyimpan seribu rahsia menunggu persona diri membaca memahami tersurat tinta