part 3

38 4 0
                                    

Oke ini lanjutan ceritanya selamat membaca guys sorry ya kalau masih juga jelek ,maklumin aja ini pengalaman pertamaku nulis :-)

dion pov

Aku masuk kearena pemakaman sambil membawa sebuket bunga mawar putih,ini bunga yang paling disukai oleh adik ku dian pratama wijaya.

Saat menuju kemakam adikku ,dia iya dia menabrakku siwanita sombong ,tapi sepertinya ada yang aneh dia menangis dan terjatuh ketanah dapat aku lihat bagaimana matanya sangat bengkak dan merah,juga air mata yang terus saja mengalir

Karena merasa iba dan kasihan kepadanya jadi aku memutuskan menolong dia terlebih dahulu,sebelum kemakam adikkuu.

"Lo ngak papakan?"tanyaku khawatir.tapi dia tidak menjawabnya aku memegang bahunya dan membantu dia berdiri untuk duduk di kursi.

"Lo ngak papakan?"karena dia tidak menjawab jadi aku menggulang kembali partanyaan tadi. "Gw boleh pinjam bahu lo ngak?sebentar aja kok nggak lama"pinta viana kepadaku dan entah kenapa aku hanya mengangguk tanpa mengelak.

Entah apa yang gw rasain gw ngerasa nyaman saat dia membenamkan wajahnya di bahuku dan jantungku rasanya seperti sedang lari,lari sangat kencang.

Setelah beberapa menit dia nangis akhirnya dia mengangkat wajahnya "lo cantik bangt walaupun lagi nangis" ucapku dengan nada sangat pelan agar dia tidak mendengarnya

"apa lo bilang?" Katanya ,ternyata dia mendengarnya padahal tadi aku mengucapnya sangat pelan ,aku mencoba mengelak dengan cara mengelengkan kepalaku "oh oke mungkin gw salah denger"dia berbicara seakan percaya padaku.

"Lo belum jawab pertanyaan gw lo kenapa?kenapa lo nangis?"tanyaku lagi "gw enggak kenapa napa ,oh ya makasih lo udah mau pinjamin bahu lo" sekarang dia sudah berhenti angis dan mecoba tersenyum tapi tanpak jelas kalau dia memaksakannya.

"Ok ,kanyaknya udah nggak kenapa napa lagi deh ,yaudah kalau gitu gw pergi dulu ya vi..."
Aku berdiri dan pergi meninggalkannya sendiri entah kenapa aku merasa tidak enak meninggalkannya hatiku seakan menyuruhku untuk menemaninya ,aku melihatnya sekali lagi untuk memastikan dia baik baik saja,tapi sepertinya dia sedikit aneh 'apa dia sakit'batinku karena dari tadi dia memegang kepalanya terus .

Dan semua nya terjadi dia hampir jatuh untung saja aku dangan sigab menahannya dan menggendongnya masuk kedalam mobil  karena aku akan membawanya kerumah sakit.

***

Viana pov

Aku duduk didekat makam ibuku dia sudah meninggal  1 tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya beberapa bulan sebelum ibu meninggal itu semua karena perempuan itu  ibu tiriku.

"Ibu aku udah capek ngehadapin semua ini,perempuan itu dia merasa seakan akan ini semua bukan salah dia , ibu aku mau mati aku nggak sanggup hidup lagi ibuuuuu..hikss..."keluhku.

Aku hanya bisa memandang makam ibu dan sepertinya air mataku tidak mau berhenti tapi malah sebaliknya air mataku mengalir sangat deras seakan air mata ini tidak akan pernah habis.

Aku memutuskan untuk pulang karena sekarang sudah jam 6 sore aku berpimitan pada ibuku dan pergi meninggalkan makamnya.

Aku berjaln dengan langkah yang pelan dan juga sepertinya keseimbangan tubuh ku sedikit goyah sampai sampai aku tidak sengaja menabrak seseorang bisa aku rasakan dada bidangnya tapi itu cuma sesaat karena aku langsung terjatuh .

Dia menolongku dan dia menuntunku agar aku  duduk dikursi. Aku memberanikan diri untuk meminjam bahunya mungkin saja dengan cara menangis dibahunya aku bisa lega sedikit.

Tapi dia tidak menolak permintaanku bahkan dia malah memberikan bahunya padaku.padahal dia orangnya sangat dingin kepada wanita seperti yang aku ketahui semenjak adiknya meninggal 8 bulan yang lalu dia tidak pernah jalan ataupun sekedar duduk sama teman perempuan kecuali jika menyangkut urusan sekolah.

Karena merasa udah sedikit tenang aku mengangkat kepalaku dari bahunya dia mulai curiga dan bertanya aku kenapa dan aku menjawab kalau gw nggak kenapa napa ,ngak lupa pula aku ngucapin makasih atas semua nya.

Akhirnya dia pergi meninggalkan aku sendiri  rasanya aku ingin memeluk dia tapi itu tidak akan terjadi dia pergi dan bisa ku lihat punggungnya  dengan jarak yang tidak terlalu jauh tapi rasanya kepalaku sakit dan aku sangat pusing.

Mataku seakan  ingin  tertutup dan semuanya terjadi aku hanya bisa melihat kegelapan dan tidak sadarkan diri.

***

Bau yang sangat khas ini bau obat obatan rumah sakit yang sangat menyengat masuk kedalm indra penciumanku,

aku membuka mataku pertama kali yang aku lihat saat mataku terbuka adalah dion angkuh tapi untuk saat ini dia tidak angkuh melainkan sangat baik dan sangat perhatian .dia menatapku dengan mata elangnya yang sangat indahnya .

"Kenapa gw disini ?"tanyaku padanya ,dia masih saja menatapku dan mengacuhkan pertanyaanku dan dia memanggil dokter.

"Anda  sudah siuman , anda tidak apa apa  tapi tolong jangan terlalu banyak pikiran anda tidak boleh stres dan juga tolong jaga asupan makan anda .dan  untuk sekarang jangan terlalu capek perbanyak istirahat dan anda bisa membatasi waktu beraktivitas,"ucap dokter panjang lebar.

"tapi apa dia sudah bisa pulang dok"
Tanya dion pada dokter tapi kenapa dia baik banget padaku padahal sebelumnya kita sempat berantem disekolah

"iya beliau sudah boleh pulang,kalau begitu saya permisi dulu"  "makasih dok"ucap kami dan dokter sekarang meninggalkanku berdua dengan dia.

"Makasih untuk semuanya "ucapku sambil menatap matanya dan dia membalas tatapanku "hmmmmm" hanya itu yang keluar dari mulutnya.

"Yaudah kalau gitu kita pulang sekarang gw bakal antar lo ?" Aku hanya bisa menganggukkan kepala ,dia membantuku turun dari tempat tidur dan juga membantuku jalan keluar dari rumah sakit karena kakiku  masih sangat lemah.

Hening

Kami tidak bicara sepatah katapun aku sudah memberi tau alamat rumah ku,tapi dia malah mampir dusebuah restaurant "ayo turun?" Aku mengelak "tapi .." "enggak ada tapi tapian lo bisa nggak sih untuk sekali aja jangan ngebantah, lo ingat kan kata dokter kalau lo harus jaga asupan makan dan ini udah jam 8 malam pasti lo belum makan"omelnya padaku ,aku hanya mengikuti semua kemauan dia.

Kami berada direstaurant yang paling terkenal di sini dan biasanya restaurant ini dikunjungi oleh keluarga.dan makanan disini sangat enak aku pernah beberapa kali kesini.

Dan sepertinya dia gila dia memesan banyak makanan yang sekarang sudah dihidangkan dihadapan kami  "kenapa lo pesan makanan sebanyak ini.?" Dia hanya memberi jwaban kalau lo harus jaga asupan makan dan jangan suka ngebantah.

Aku memakannya dengan sangat lahap mungkin karena sudah dari tadi siang aku belum makan dan juga aku tidak memperhatikan orang didepanku yang dari tadi memandangku dengan tatapan aneh mungkin baru kali ini dia melihat perempuan secantik gw makan sangat banyak.

Selesai makan dia mengantarku pulang kerumah masih seperti tadi hening di dalam mobil ,dia menghentikan mobilnya tanda bahwa kami sudah sampai tujuan aku keluar dari dalam mobil

"makasih dion pratama wijaya"
Ucapku "hmmm " hanya itu dia tidak mau membalas ucapan makasih yang tadi aku lontarkan ,dia hanya tersenyum dan melajukan mobil nya sampai mobilnya hilang dari pandanganku.

***

Oke segini dulu ya ....part selanjutnya pasti lebih seru.jangan lupa vote

Kaulah Takdirku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang