Di café..
Jimin lagi sama Hyena. Ceritanya hangout gitu gengs, Hyena diajak Jimin. Tapi Hyena sibuk maen hp terus.
"Nana anjiing,"
"Pa babik"
"Gua mau nembak cewe."
"Ohh"
"Lo ga nanya gue nembak sapa?"
"Gak?"
"Tai."
Akhirnya Hyena naruh hpnya. "Ya deh, mau nembak siapa, Jimin?"
"Ada lah, rahasia."
"Tuh kan bangsat. Ga guna gue nanya."
"Na, lo bantuin gue latian nembak yuk?"
"Boleh. Mana pistolnya?"
"Njir." terus Jimin ketawa.
Habis ketawa, Jimin jadi serius. Duarius malah. Duarius Sinatriya malah. Terus ngegas,
"Na, selama ini gue suka sama lo. Gue gatau mulai kapan, tapinya gue udah ga tahan mendem. Greget gua, pengen ngomong dan klaim elo jadi cewek gue, sebelom diduluin orang. Lo mau ga nih pacaran sama gue?"
Nana kicep.
"Ini kaya beneran anjir. Aqu sedikit baper."
"Mau."
"Yes, makasi Na."
"Sama-sama Jim."Terus mereka berdua nyeruput minuman masing-masing. Terus Hyena tanya,
"Jim, ini gue nanya serius. Lo mau nembak siapa deh?"
"Lo."
"Njir, gue bilang gue serius."
"Itu jawaban gue serius njir."
"Lah apasih anjir, gadanta Jimin."
"Lah apasih orang gua serius." kata Jimin sambil nyasap jus jamboenya.
"Lah Jimin apaan sih, gue jadi deg-degan gini."
"Tadi lo bilang latian?"
"Tadinya mau gladi resik. Tapi udah sukses, jadi langsung aja lah."
"Wtf?"
"Jadi ini serius Jimin jedor gue? Apa gimana sih?"
"Nana kolot anjir. Gue tadi beneran nembak lo. Gue beneran minta lo jadi cewe gue. Yang mau gue dor itu elo, Na."
"Lah anjir, kok gue?" Nana bingung dong. Jimin ga jelas emang.
"Karena marga kita sama. Jadi gampang nikahnya."
"..."
Tambah ga jelas.
"Woi, Na." Jimin nepuk tangan Hyena.
"Bingung gue tolol, lo ngomong apaan."
"Ya kan barusan gue nembak lo, Na."
"Haha yaudah, serah lo." Hyena ketawa hambar.
"Hahaha. Tapi lo nerima gue kan, Na?"
"Ga."
"Lah anjing. Tadi lo bilang mau."
"Ya kalo lo bilangnya kaya tadi cewe mana yang ga baper anjir."
Jimin diem.
"Gue ga suka sama lo." kata Hyena.
"Lo frontal anjir, Na."
"Ya pokonya gue ga ada rasa ke elo, Jim."
KRETEG。
"Jadi gue ditolak nih?" Jimin mastiin dong. Mukanya udah lesu gimana gitu. Campur miris campur kocak campur ganteng. Eh.
"Hehe, iya. Gapapa kan?"
"Papa. Pacaran bentar lah, Na. Kasih gue kesempatan." Jimin bilang gitu sambil pegang tangannya Hyena.
Ya Hyenanya jadi goyah kan.
"Ga mau, nanti lo ngenes."
Denger itu, Jimin remes tangan Hyena bentar, terus dia lepasin. "Please?"
Hyena diem. Terus,
"Jim,"
"Apa?"
"Yaudah."
"Yaudah apa?"
"Gue mau jadi pacar lo."
Nanggepinnya, Jimin nyengir lebar sambil ngusap-usap tangannya Hyena.

KAMU SEDANG MEMBACA
Move On; PJM
FanfictionKetemu pas beli Macaroon, dan dibayarin sama doi. Hamdalah malah jadi deket, dan jadi temen. Seneng dong. Padahal cuma temen.