Yera's POV
Dari tadi Jimin mondar-mandir ga jelas.
Gue yang liat jadi greget.
"Jimin stop deh."
Jimin ga ngegubris.
"Jim,"
Tetep mondar-mandir.
"Jimin,"
Still. Mondar-mandir.
"Kak,"
Ga berenti.
BOLOT BANGET NIH COGAN ATU.
Kesel, gue tarik dia buat duduk disebelah gue.
"APAAN SI?!!" dia ngebentak.
Gue cengo dong.
"So-sorry.."
"Tenang dong. Lo kenapa sih?"
"... Gapapa"
"Hmm?"
"..Gue khawatir sama Nana.."
"Tuh kan, gue bilang juga apa. Harusnya lo tolongin dia tadi. Lagian lo kenapa sih ngehindar? Kasian Hyena."
"Gue gamau gamon Yer, gue gamau gamon anjir."
So Jimin masih belum bisa lupain Nana.
Wajar..
Maklum..
"Gue harusnya bantuin dia tadi, lukanya parah ga si?"
"Cek ke UKS sana kak."
"Ga."
"Yaudah lo doain aja supaya cepet sembuh."
"Tapi tuh anak bikin khawatir njir. Mana tadi nangis. Gua kesel dia tiba-tiba marah ke gua, tapi wajar kali dia abis jatoh. "
Jimin labil banget.
Tadi bilang apa terus barusan bilang apa.
"Yaudah kan, kalo khawatir samperin dia dan tanyain keadaannya. Supaya lo lega."
"Ntar gamon"
JANCUG.
"Kan cuma nanya keadaannya aja. Wajar."
"Tadi gue jahat njir. Ga sanggup ketemu rasanya."
"Makanya minta maaf, dan tanyain keadaan dia."
"Ga usah dah."
Fuck, I'm done.
KAMU SEDANG MEMBACA
Move On; PJM
FanfictionKetemu pas beli Macaroon, dan dibayarin sama doi. Hamdalah malah jadi deket, dan jadi temen. Seneng dong. Padahal cuma temen.