Take 8

7.1K 380 73
                                    

~Sweet Hubby and sweet Papa~

"Ibu... Hina merindukan ibu... Ibu... "

Naruto menatap istri kecilnya yang tengah tertidur itu dengan pandangan sendu.

'Dia mengigau.... Kau pasti sangat merindukan keluargamu ya Hina-chan..... '

Cup

Naruto mengecup kening sang istri dengan sayang, entah karena terkejut atau apa, sang istri pun terbangun. Kelopak seputih susunya mengerjap perlahan.

"Mmhh.. Naruto-kun sudah pulang..? Apa Kaa-san dan Tou-san ikut kemari..? " tanya Hinata dengan salah satu matanya yang masih tertutup.

Calon ibu muda itu bahkan sesekali menguap, membuat sang suami tertawa geli dengan kelakuannya yang jelas masih sangat mengantuk namun tetap memaksakan diri untuk bicara banyak.

"Tidak Hina... Mereka tidak kemari..mereka bilang supaya kau bisa istirahat dengan baik, mereka tidak mau mengganggumu... " ujar Naruto sambil mengelus helaian indigo sang istri.

"Mm begitu ya..? Padahal aku tidak apa-apa lho... Aku malah lebih senang kalau Kaa-san dan Tou-san ada disini.. Mereka bisa menemaniku saat Naruto-kun pergi bekerja..."

"Selain itu kalau Kaa-san ada disini...pasti dia akan membuatkan aku Kare pedas yang sangat enak itu.. Kushina kaa-san memang ahlinya dalam memasak.. Oh.. Aku jadi lapar.. " ujar Hinata sambil mengelus perutnya yang masih datar itu. Lagi-lagi Naruto dibuat tertawa dengan tingkah lucu istrinya itu.

"Hahaha.. Kau lapar sayang? Apa kau mau makan di luar? " tawarnya yang membuat mata sang istri langsung menatapnya dengan berbinar.

"Kita jalan-jalan malam? Oww.. Pasti menyenangkan!  Aku boleh membawa muku? " alis Naruto berkedut. Kalau sudah soal buaya menyebalkan itu, Hinata benar-benar tidak bisa didebat.

'Aku mau bilang tidak, tapi Hinata sedang hamil.. Dia sedang sangat sensitif sekarang.. Kalau kularang.. Nanti dia pasti akan bilang Naruto-kun jahat! Aku benci! sambil menangis lalu berlari pulang ke mansion Hyuga... Sebaiknya aku turuti saja keinginannya.. '

"Y-ya.. Tentu saja boleh... " jawabnya sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

'Semoga buaya itu tidak menggigitku seperti beberapa bulan lalu... '

"Yeeeyyyy!! Naruto-kun sangat baik.. Aku mencintaimu.. "

Grep!

Naruto menggerakkan tangannya perlahan, membalas pelukan sang istri yang cukup mendadak hingga mampu menggoyahkan keseimbangan pria besar itu.

"Hey hey...kau jadi semakin berat saja ya...?" goda Naruto.

"Be-berat..? Apa aku sudah gendut..? Padahal kan baru tadi sore dokter itu bilang kalau aku hamil.. Tapi kenapa aku sudah segendut ini..? Kalau begitu aku tidak jadi makan ah, aku mau diet.. " ujar Hinata sambil menarik selimutnya dan kembali berbaring dengan wajah lesu.

'See? Aku hanya bilang dia makin berat, dan dia langsung marah begitu... Masalah mood swing ini benar-benar bahaya ...mulai sekarang aku harus menjaga bicaraku.. '

"Hey....Aku hanya bercanda... Kau tidak gendut sayang....kau tidak perlu diet, lagipula itu tidak bagus untuk bayi kita..." Naruto menarik pelan selimut yang membalut tubuh sang istri.

Your LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang