Take 10

6.5K 374 30
                                    


~OJI-CHAN!!~

"Kenapa kau tidak ambil alih saja perusahaan milik istrimu, Dobe?" tanya seorang pria berambut raven yang mengenakan setelan jas hitam dengan dasi berwarna merah yang setia bertengger di lehernya. Pria itu bernama Uchiha Sasuke, presdir dari Uchiha Group.

"Sasuke benar, Naruto..., Byakugan Enterprise adalah perusahaan Export-Import terbesar di Jepang, jika kau memimpinnya juga, otomatis Namikaze Corp. Akan ikut jadi besar kan?" timpal seorang pria lain yang seusia mereka bernama Shimura Sai yang menjabat sebagai Executive Finance Manager di perusahaannya.

Pertanyaan sekaligus saran dari kedua sahabatnya itu hanya dibalas Naruto dengan senyum simpul.

"Aku sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu..." jawab Naruto tanpa keraguan sedikitpun yang membuat kedua pria tampan berambut gelap di hadapanya tercengang.

"Aku menikahi Hinata bukan karena Perusahaan miliknya , bukan karena dia cantik, atau karena-karena lainnya...."

"Yang kutahu hanyalah...aku mencintainya, sangat mencintainya.., aku tidak ingin kehilangan istriku yang sangat berharga itu hanya demi memperbesar Perusahaan milikku sendiri.., Aku tidak ingin dia salah paham padaku.."

"Jadi kau benar-benar mencintai anak SMA itu? Jadi bukan karena Perusahaan Byakugan Enterprise miliknya? Astaga dobe..., aku tidak menyangka kau benar-benar pedofil sejati..." ujar Sasuke dengan entengnya.

"Dan kau harus tahu satu hal Sasuke, boss ku ini ternyata sudah menghamili istrinya yang masih SMA itu, CkCkCkCk...." lagi-lagi Sai menimpali ucapan Sasuke yang bertujuan untuk membully Naruto.

"Benarkah?? Astaga dobe...,kau menghancurkan masa depan gadis itu.., apa itu yang disebut cinta?"

Fix! Apa mereka berdua tidak sadar kalau sahabat mereka sudah berasap seperti sayur rebus sekarang?

"DIAAAMMMM!!!!!" teriak Naruto yang sudah hilang kesabaran menghadapi kedua sahabat absurdnya.

"Kalian tidak tahu sebesar apa cintaku pada Hinata-chan! Aku sangat mencintainya.., aku tidak bermaksud menghancurkan masa depannya atau menghilangkan kesempatannya untuk mengenyam bangku perkuliahan....., ta-tapi waktu itu aku benar-benar tidak bisa mengontrol diriku sendiri....a-aku kelepasan...Dan sekarang Hinata hamil...., tapi kami juga tidak mungkin membunuh bayi kecil yang tidak bersalah itu kan?"

"Hey..., kami hanya bercanda dobe..., kami tidak bermaksud menyalahkanmu.." ujar Sasuke yang merasa bersalah karena sudah membuat

"Iya.., jangan terlalu diambil hati.." ujar Sai sambil menepuk-nepuk pelan punggung sahabat pirangnya itu.

Kedua pria berambut gelap itu semakin merasa bersalah ketika melihat ekspresi sang sahabat pirang mereka yang justru tampak semakin sedih. Pria bermata blue saphire itu kini hanya memandang keluar jendela ruangan kantornya dengan pandangan kosong.

"Do-dobe...maafkan kami ya..? Kami tidak bermaksud membuatmu sedih dan menyalahkan dirimu sendiri karena istri remajamu itu-"

"Jangan banyak bicara dulu Teme.., aku ini sedang sedih tahu..." ujar Naruto masih tetap dengan pandangan kososngnya tadi.

"Bo-boss..,ma-maksud Sasuke itu adalah.."

"Kalian ini bisa diam tidak sih! Aku ini sedang sedih! Sejak tadi istriku itu belum menelpon minta dijemput! Kalian tidak tahu betapa khawatirnya aku apa? Bagaimana jika dia diantar pulang oleh pria lain?" teriak Naruto dengan kesal, menumpahkan segala kegundahan hatinya pada kedua sahabatnya itu.

Your LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang