🍀Don't Cry Please🍀
"Berhentilah menangis sayang..."
Naruto mengusap-usap pelan punggung istrinya yang sampai sekarang masih menangis.
Sejak dirinya kembali dari meja administrasi, Hinata sudah begini, menangis dan tidak mau bicara. Naruto jadi tidak mengerti.
Apa yang ia lewatkan?
Sekarang dirinya terpaksa membawa Hinata masuk ke dalam mobil, menutup dan mengunci jendelanya rapat-rapat.
Alasannya? Naruto tidak mau semua orang melihat Hinata menangis dan mengira dirinya sebagai paman-paman mesum yang berbuat tidak-tidak pada gadis muda.
"Ayolah sayang.., kumohon bicaralah.., kau sudah menangis selama setengah jam, Sebaiknya kau berhenti menangis dan ceritakan padaku apa yang terjadi, siapa tahu aku bisa membantu.."
Hinata melepas pelukannya pada tubuh kekar sang suami. Calon ibu bersurai indigo itu mengusap jejak-jejak air mata di wajahnya dengan kasar.
"Maaf karena aku sudah merepotkanmu Naruto-kun.."
"Ya ampun! Bu-bukan begitu maksudku sayang.., aku hanya berusaha membantumu mengurangi kesedihanmu.., aku tidak merasa direpotkan olehmu sama sekali.., Aku justru senang saat kau manja padaku.., Kumohon jangan marah ya...?"
Hinata tersenyum. Senyum yang penuh dengan kebahagiaan, kelegaan, dan cinta. Tanpa pria pirang itu sadari, dirinya pun ikut tersenyum.
'Melihat senyumanmu.., Aku merasa sangat tenang.., Kuharap aku bisa terus membuatmu tersenyum..'
"Aku tahu.., Naruto-kun pria yang sangat baik, pasti Naruto-kun akan jadi ayah yang baik juga..." tangan seputih susunya mengusap pelan perutnya yang sudah sedikit timbul karena sudah memasuki bulan keempat kehamilannya.
"Sebenarnya ada apa sayang..? Apa yang membuatmu sangat resah hingga menangis seperti itu?"
"A-aku tadi bertemu temanku.., dia tahu aku hamil, dan Naruto-kun tahu? Dia menawarkan aku untuk aborsi, Yang benar saja!"
"OMG!"
"Naruto-kun alay ih! Aku tidak mau punya suami yang alay! Kita cerai saja!" ujar Hinata sambil melemparkan kotak tisue mobil ke kepala pirang suaminya yang kini malah tertawa keras.
"Aduduh.., Maaf maaf, Aku hanya mengekspresikan keterkejutanku saja.., Jangan ceraikan aku ya..?" ujarnya sambil mengerling genit pada istri kecilnya itu.
"Asal Naruto-kun bersumpah tidak alay lagi, Ayo bersumpah!"
"Iya iya.., Aku Naruto Namikaze, bersumpah untuk tidak bersikap alay lagi di depan istri dan anakku yang tercinta.., Bagaimana? Puas nyonya?"
"Hmm.., Puas puas.." ujar Hinata sambil manggut-manggut.
"Tidak mau menangis lagi? Bahuku ini selalu siap untuk jadi sandaran hatimu lho..." lagi-lagi Naruto mengerling genit pada istrinya, yang ditanggapi pukulan ringan di punggungnya oleh gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your Lie
FanfictionJika ditanya apa yang paling ia sukai di dunia ini, tanpa pikir panjang dan dengan senang hati Hinata akan menjawab, "Aku paling suka dengan paman-paman yang kaya dan tampan, Kyaaaa mereka sangat keren!" Apa yang dikatakan gadis itu tentu saja membu...