6. Honeymoon?

36.6K 2.8K 56
                                    

Taken by you 2

###

Part 6

Honeymoon?

###

"Finar?" gumam Alan lirih dan tak percaya. Lalu kembali mendongak untuk menatap Keydo yang hanya mengedikkan bahu sebagai jawaban sekaligus mengisyaratkan pada Alan untuk melihat lebih banyak dan mengamatinya baik-baik.

Sedangkan kedua orang tua paruh baya yang ada di samping kanan Alan, langsung mengambil beberapa foto dari sekian banyak lembar yang dipegang Alan.

"Apa kau sudah menemukannya?" tanya Alan antusias.

"Foto itu diambil dua hari yang lalu. Dan sepertinya tidak ada yang perlu kalian khawatirkan tentang keadaanya," jawab Keydo. Kembali menyandarkan punggung dengan penuh keangkuhan.

Alan menghembuskan nafas beratnya. Tidak bisa menahan diri untuk tidak menunjukkan kelegaannya di depan Keydo. Ia sangat tahu, tidak perlu lagi mempertanyakan bagaimana Keydo bisa menemukan Finar. Kekuasaan Keydo memang tidak perlu dipertanyakan seberapa besar ruang lingkupnya. Dan ia sadar, jika Herren tidak kembali, bukan berarti wanita itu berhasil melarikan diri, melainkan karena Keydolah yang sengaja melepaskan wanita itu. Begitu juga kepercayaannya pada wanita itu.

"Apa kau sudah menemuinya?" tanya Alan lagi.

"Dia tidak akan sebaik itu jika aku sudah menemuinya. Dan... untuk sementara ini, aku membutuhkan dia dalam keadaan baik-baik saja sementara aku harus mengurus sesuatu yang lain. Sampai hari pernikahan kami tiba. Saat aku membutuhkan Finar di sisiku."

"Apa kau benar-benar akan menikahinya?"

"Aku sudah kehabisan orang yang bisa kupercaya. Aku membutuhkan seseorang yang tidak akan menusukku dari belakang." Keydo mengucapkannya dengan sangat pelan dan penuh ketenangan. Berbeda dengan tatapan matanya yang tajam dam dingin tepat mengunci pandangan Alan. "Dan kau akan menjadi orang yang kubutuhkan itu."

Finar tertegun cukup lama ketika Alan mengakhiri ceritanya. Mencerna baik-baik cerita kakaknya hingga ia menemukan jawaban seutuhnya dari berbagai pertanyaan yang sempat menghujaninya tentang pernikahannya dengan Keydo.

"Sekali lagi maafkan kakak membuat keadaanmu seperti ini. Hanya ini pilihan terbaik yang bisa kami berikan untukmu."

Finar diam. Otaknya masih berpikir. Mencoba mencerna kembali semua informasi yang baru saja diterima dari kakaknya sekali lagi. Apakah semua itu benar adanya?

'Jika benar, jadi...'

'Selama ini, bukan aku yang berhasil lari dari cengkeraman Keydo. Melainkan Keydo yang sengaja membiarkanku dalam pelarian. Membiarkanku hidup dalam kemiskinan sebagai bentuk dari balas dendam Keydo padaku.'

Finar benar-benar merasa tertipu oleh Keydo. Pria itu benar-benar sengaja membiarkan dirinya berkubang dalam mimpi buruk sialan yang selalu menemaninya ketika ia terlelap.

Ataukah...

Mimpi buruk itu hanyalah pertahanan tubuh dan pikirannya yang tahu bahwa dirinya sedang diawasi dan berada dalam genggaman Keydo, tapi dirinya tidak menyadari hal itu. Lalu, mimpi buruk itu berusaha mengingatkan dan memberitahunya untuk berlari lebih jauh lagi.

'Benar-benar sialan,' Finar mengumpat dalam hati.

Tiba-tiba terdengar deringan yang berasal dari saku jas Alan. Alan pun merogoh saku jasnya dan mengangkat panggilan tersebut setelah melirik siapa yang menelfonnya. Mengisyaratkan pada Finar untuk memberi waktu sebentar. "Hallo..."

Taken by You 2 (K.Keydo Ellard) Tersedia di Google Playbook & KubacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang