Taken by you 2
###
Part 1
Kaheza Keydo Ellard
###
"Kau benar-benar sudah gila, Keydo," maki wanita paruh baya yang berdiri di depan meja kerja Keydo. "Mama masih bisa menoleransi pertunangan yang kauumumkan tanpa kehadiran calon tunanganmu. Tap i... bagaimana kau bisa menikah dengan calon istri yang bahkan belum kau temukan. Kau benar-benar sudah gila, Keydo."
Keydo hanya terdiam. Mengambil salah satu map dari tumpukan di hadapannya. Membuka dan mulai membaca seakan wanita yang sudah melahirkannya ke dunia ini sedang sibuk berbicara dengan seseorang di jaringan telfon. Entah sudah berapa lama mamanya itu mengeluarkan banjiran kata-kata omelan? Ia tidak tahu dan tak terlalu peduli. Mungkin sudah hampir lima belas menit. Atau mungkin lebih. Ia bahkan tidak mengeluarkan satu kata pun untuk menjawab.
Keydo tahu mamanya akan semakin frustasi jika ia menjawab dengan jawaban yang tentunya penuh dengan kekeras kepalaan dan akan berakhir menyakiti hati wanita paruh baya itu. Bahkan omelannya akan semakin lama dan panjang. Jadi ... satu-satunya cara untuk menyelesaikan ceramah tersebut hanya dengan diam. Sembari ia menyelesaikan dokumen-dokumen untuk persiapan cuti pernikahannya.
"Keydo?" Suara Hana Ellard sedikit meninggi. Memanggil putra semata wayangnya yang mengabaikan omelan panjang lebarnya. Menarik napas lelah sambil menatap wajah putranya penuh kelembutan dan kasih sayang.
Keydo mendongak. Jika Hana Ellard sudah memanggil namanya, menandakan bahwa wanita itu sudah selesai dengan luapan kefrustasian tersebut.
"Tidak adakah yang ingin kaukatakan pada mama?"
Keydo menggeleng. "Mama menginginkan pernikahan dan seorang cucu. Tiga hari lagi keinginan Mama akan terkabul. Bukankah itu seharusnya menjadi kabar gembira untuk Mama?"
"Dan dimanakah calon menantu mama sekarang? Mama ingin memastikan kabar gembira itu benar-benar nyata."
"Apakah Keydo pernah mengingkari janji yang Keydo ucapkan?" tanya Keydo. Meletakkan pena dan menyandarkan punggung di sandaran kursi kebesarannya sebelum menatap manik Hana Ellard penuh janji.
Hana menghembuskan napas sekali lagi. Panjang dan penuh selidik pada ekspesi Keydo. Ok ... anaknya itu memang tak pernah membuat janji yang tak akan bisa dipegang.
"Keydo akan membawa calon menantu Mama di makan malam keluarga sehari sebelum pernikahan. Bagaimana?" tawar Keydo. Ia tahu, banjiran omelan yang dilontarkan mamanya itu hanyalah bujukan untuk bertemu dengan calon menantu yang lama tak dijumpai.
"Benarkah?" Senyum sumringah seketika muncul menghiasi wajah Hana. Raut penuh kefrustasian yang memenuhi wajahnya beberapa menit yang lalu langsung lenyap. Berubah drastis menjadi senyum penuh kepolosan.
"Masih banyak dokumen yang belum Keydo periksa sebelum Keydo menyisihkan waktu untuk acara makan malam keluarga, pernikahan, dan bulan madu kami nanti. Apakah pekerjaan Keydo terlihat sebuah kebohongan?" Keydo mengedikkan bahu ke arah tumpukan map yang memenuhi meja kerjanya, meyakinkan Hana yang masih menatapnya penuh curiga meskipun sedikit.
Hana mengikuti arah kedikan Keydo. Kemudian tersenyum muram penuh penyesalan. "Baiklah, Sayang. Maafkan mama sudah mengganggu waktu kerjamu. Mama akan keluar."
"Lebih cepat lebih bagus," gumam Keydo lirih.
"Mama bisa mendengarnya," sahut Hana sambil berjalan menghampiri salah satu set sofa di pojok ruangan untuk mengambil tas yang digeletakkanya di sana. "Mama juga sangat menyayangimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Taken by You 2 (K.Keydo Ellard) Tersedia di Google Playbook & Kubaca
RomantizmKarena membantu pengantin wanita lari dari pernikahannya. Finar Keandra Sagara harus melarikan diri dari pengejaran si pengantin pria yg tidak perlu di pertanyakan lagi kekejamannya. Tapi, setahun berlalu dan pria itu kembali. Meminta bayaran atas k...