8. Hearts that have been Destroyed

31.1K 3K 128
                                    


Taken by you 2

###

Part 8

Hearts that have been Destroyed

###

Dan dalam sepersekian detik, Keydo menguasai dirinya. Tersenyum geli melihat tingkah Herren yang bersikap seakan melindungi Finar dari kemurkaannya. "Lama tidak bertemu, Herren. Bagaimana kabarmu?"

Herren mematung mendengar sapaan hangat Keydo. Setelah pertemuan terakhirnya dengan pria itu, tidak mungkin Keydo terlihat setenang ini. Atau...

Keydo hanya berpura-pura saja?

Sebelum kemudian meluapkan amarah dan membawa dirinya dan Finar dengan paksa?

Seketika Herren melemparkan pandangannya ke sekeliling mereka. Was-was Keydo sudah membawa pengawal-pengawalnya dan mengepung mereka berdua. Sampai kemudian ia sedikit lega bercampur keheranan karena tak menemukan satu pun pengawal pria itu di sekeliling mereka.

Keydo hanya mendengkus sinis akan kewaspadaan Herren.

"Apa yang kau lakukan di sini, Keydo?" desis Herren.

"Aku?" Keydo mengangkat salah satu alisnya. Sebelum kemudian menjawab dengan santai, "Sedang berbulan madu dengan istriku."

"Apa? Bulan madu?" Herren mengulangi kalimat Keydo tak percaya setelah tercekat cukup lama. Menelan ludah sebelum kembali bertanya, "Apa... apa kau sudah menikah?"

Keydo menyeringai, "Ya. Maaf aku tidak mengundangmu. Jika saja aku tahu alamatmu, mungkin aku akan mengirimkan kartu undangannya kepadamu. Mengingat hubungan baik kita sebelumnya, atau jika pertemuan kita terjadi sebelum pernikahanku. Sayang sekali, semuanya sudah terlewatkan."

Herren membeku. Menatap penuh kekecewaan ketika mencerna setiap kata yang diucapkan Keydo. Hatinya benar-benar hancur dengan kabar mengejutkan itu.

Bagaimana mungkin, Keydo tega melakukan semua itu kepadanya?

Apakah pria itu sudah tak mencintainya lagi?

Apakah hanya sebatas ini cinta mereka?

Herren meratap, tak mau mempercayai semua itu. Keydo hanya...

"Kau bohong!" bibir Herren menipis saat menggumam lirih.

Keydo mendengus. Wajahnya berubah tajam. Tidak ada lagi senyum di wajah itu sekalipun hanya kepura-puraan. "Dan aku tidak peduli pada komentarmu," jawabnya dingin.

Finar berdiri mematung di belakang Herren. Tak tahu harus berbuat apa dengan pertemuan Keydo dan Herren yg tak pernah di sangkanya akan terjadi di sini. Di hadapannya.

Pandangan Keydo berganti ke arah sosok yang berdiri di belakang Herren yang masih menatapnya sakit hati dan penuh ketidakpercayaan. Mengabaikan itu ia berkata kepada Finar, "Kemarilah Finar. Aku ingin segera beristirahat." Keydo mengulurkan tangan pada Finar. Tak terkecuali tatapan mata dan nada suara yang tak terbantahkan untuk wanita itu.

Seketika wajah Herren berubah pucat, sebelum membalikkan badan penuh keterkejutan yang lain. Tatapannya kini tertuju pada Finar yang juga tidak kalah pucatnya dibandingkan dirinya. "Apa... apa maksudnya ini, Finar?" Herren bersusah payah mengeluarkan suara dari tenggorokannya di antara syoknya.

"Cepat, Finar." Nada dan suara Keydo terdengar penuh peringatan, mengabaikan suara tercekik Herren, "Kau tahu aku tidak suka menunggu, bukan?"

Tatapan Finar yang berlumur kekhawatiran beralih ke arah Keydo. Takut Keydo akan mulai marah, ia pun melangkah mendekati Keydo dengan langkah beratnya. Berada di antara Herren dan Keydo membuatnya frustasi oleh kebingungan. Dilema antara rasa bersalah dan ketakutan yang masih begitu kental.

Taken by You 2 (K.Keydo Ellard) Tersedia di Google Playbook & KubacaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang