Taken by you 2###
Part 3
Broken Heart
###
"Sudah selesai!" Suara perias tersebut terdengar puas. Mengembalikan Finar dari lamunannya.
Finar sedikit melirik ke arah cermin. Sama sekali tidak begitu tertarik akan hasil dandanannya. Bukan karena hasil riasannya yang jelek. Melainkan karena suasana hatinya yang buruk.
Gaun merah mudanya tampak menjuntai di belakang, dengan potongan sederhana tapi terlihat elegan dan mewah di saat yang bersamaan. Perias itu segera merapikan peralatannya di bantu asistennya. Lalu keduanya melangkah keluar dari kamar setelah berpamitan. Mengbaiakan ekspresi muram Finar.
Finar pun dibuatnya semakin kesal saat perias itu mengatakan sampai jumpa besok. Bukankah itu berarti dia akan bertemu dengan kedua perias tersebut besok. Apakah kedua wanita itu akan meriasnya untuk pernikahannya besok? Menyadari itu, Finar hanya mendengus kesal membalas keduanya. Semoga saja ia berhasil kabur besok. Tidak peduli setelah dirias atau pun belum.
Pintu terbuka lagi dan seorang pelayan pria masuk.
"Sudah siap?" tanya pelayan berwajah datar itu. Finar hanya menjawabnya dengan membuang muka.
"Tuan Keydo sudah menunggu di bawah."
***
Finar diantar ke ballroom bawah dan Keydo berdiri di sana menunggunya. Pria itu sekilas melemparkan pandangan kagum memuji kecantikan Finar yang berjalan menuruni tiap anak tangga penuh keanggunan, tetapi tak mengatakan apa-apa. Mengingatkan dirinya bahwa Finar hanyalah satu-satunya wanita yang memenuhi kriteria sebagai istri dalam konsep rumah tangga yang akan mereka jalani nanti.
Di dalam mobil pun dilalui dalam keheningan. Dan Keydo rupanya berniat mempertahankan keheningan sampai tempat tujuan. Membuat Finar gusar dengan keheningan yang membuatnya sesak. Ia butuh bertengkar dengan Keydo untuk sekedar meluapkan amarahnya.
"Kita akan kemana?" Akhirnya Finar memilih lebih dulu memecah keheningan itu dengan pertanyaan. Ia tidak tahan berdiam diri penuh ketakutan dengan aura dominasi Keydo sekali pun pria itu hanya berdiam diri di sana.
Keydo menoleh sedikit dan menatap Finar dengan pandangan malas, "Kau akan tahu. Kurasa kau tidak mungkin lupa jalan pulang ke rumahmu. Aku sedang malas berbicara. Jadi, jangan banyak bertanya atau aku akan berubah pikiran dan balik arah pulang kerumah."
Jawaban Keydo membuat Finar terdiam. Mendengus dongkol menyadari bahwa kata-kata Keydo saat sedang malas berbicara saja sudah sepanjang itu. Bagaimana kalau tidak.
Ia pun menolehkan wajah melihat ke jendela mobil, ke arah jalanan yang dilalui mobil mereka. Finar sangat mengenali jalanan ini. Jalan ini adalah jalanan yang setiap hari ia lalui. Dulu, sebelum ia melarikan diri karena membantu Herren melarikan diri dari pernikahan wanita itu dengan Keydo. Berarti mereka akan pergi ke rumahnya. Ia akan bertemu dengan keluarganya. Perasaan rindu seketika meluap-luap tak tertahan. Membuatnya sama sekali tak keberatan di dalam mobil sunyi senyap seperti ini. Berjanji tidak akan membuat masalah untuk mengusik ketenangan Keydo.
Keydo menggandeng tangan Finar dengan formal ketika memasuki kediaman keluarga Sagara. Rumahnya sendiri. Seorang pelayan yang sangat Finar kenal menyapa mereka dan mengantarkan mereka berdua memasuki rumah.
"Bibik Jan," gumam Finar lirih. Menatap haru wanita paruh baya itu dengan ceria dan berniat menghambur memeluknya. Namun, jemari Keydo mengetat di lengannya.
"Kau tidak akan melakukannya," bisik Keydo dingin. "Begitu pun pada keluargamu. Kecuali aku memberimu ijin. Dan aku hanya mengijinkan mereka untuk bertemu denganmu. Hanya bertemu." Keydo menekan kalimat terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Taken by You 2 (K.Keydo Ellard) Tersedia di Google Playbook & Kubaca
RomansaKarena membantu pengantin wanita lari dari pernikahannya. Finar Keandra Sagara harus melarikan diri dari pengejaran si pengantin pria yg tidak perlu di pertanyakan lagi kekejamannya. Tapi, setahun berlalu dan pria itu kembali. Meminta bayaran atas k...