Cerita ini pernah aku publish sebelumnya, di akun facebook dan blog dengan tokoh laki-laki yang beda. Jadi bagi yang pernah merasa baca, ini bukan plagiat :D
Happy reading gaiss
***
waktu telah menunjukkan pukul sepertiga malam. gadis cantik yang tengah terlelap dalam mimpinya pun mulai terjaga. tanpa alarm atau tanpa seorang pun yang membangunkannya, namun karena niat dihatinya seakan-akan ada sebuah suara yang membangunkannya. ia tersenyum, lalu beranjak dari tempat tidurnya dengan langkah pasti ia berjalan ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu.
Digelarkannya sejadah biru dengan motif kabah dan sebuah masjid di bawahnya, lalu ia segera mengenakan mukena putih polos dengan renda-renda bunga di setiap sisinya. Dengan khusyu' gadis itu melaksanakan sholat tahajjud hingga ia bercucuran air mata. dalam sunyinya malam kala semua mahluk terlelap, namun gadis ini ingin mendekatkan dirinya pada sang maha pencipta. Dengan air mata yang terus menetes ia tengadahkan kedua tangannya"ku tengadahkan kedua telapak tanganku, memohon ampunan atas segala dosa yang telah ku perbuat. Dalam hati lirih ku pasrahkan segala kehidupanku padamu Ya Allah. Berikan aku kesabaran dalam menghadapi segala cobaanmu, kuatkan imanku, bimbinglah aku selalu dijalanmu. Jadikanlah aku kekasihmu Ya Allah".
Dengan penuh ketenangan ia mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya. lalu ia kemudian kembali berdiri untuk melaksanakan sholat witir.Gadis ini bernama Irma, ia adalah anak dari seorang ustadz. Irma tinggal di sebuah pedesaan namun keluarganya termasuk orang berkecukupan karena memiliki pesantren dan ribuan hektar tanah. karena di daerah ini terdapat pesantren milik Abi dari Irma jadi tak ayal banyak ulama-ulama dan orang-orang sholeh yang taat agama banyak di temui disini. Azan shubuh mulai berkumandang dengan cepat Irma mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat subuh. Setelah melaksanakan sholat subuh ia segera mengenakan kerudung biru polos lalu membantu uminya didapur.
"umi". serunya lembut
setelah ia menemukan Umi-nya tengah mengiris cabai. Pun Umi menengok dan memberikan sebuah senyuman hangat untuk anak tunggalnya itu."Irma bantu ya umi". Tawarnya.
Umi-nya tersenyum lalu mengangguk.Mentari pagi telah menampakkan sinarnya setelah beberapa waktu lalu masih terlihat begitu gelap. Dengan menggunakan baju blus hijau tosca polos dan kerudung yang senada dengan sebuah tas selempang coklat yang menggantung dibahunya memperlihatkan kesederhanaan dan sebuah kecantikan natural dari parasnya. ia berjalan melangkah menghampiri kedua orang tuanya yang tengah bersantai di ruang keluarga.
"Assalamu'alaikum". Salamnya"wa'alaikumsalam".
"Abi, Umi. Irma berangkat kuliah ya, doakan Irma, mohon restunya". Pamitnya sembari mencium tangan kedua orang tuanya.
"iya, hati-hati ya nak". Pesan Abinya.
Irma mengangguk lalu tersenyum."Assalamu'alaikum".
"Wa'alaikumsalam". Irma segera berlalu dari hadapan kedua orang tuanya.
Irma kuliah didaerah kota waktu yang ia tempuh dapat di perkirakan kurang-lebih mencapai 2 jam. ia biasa berangkat kuliah bersama sang sahabat yaitu, Ainun. Dengan kendaraan bermotor milik Ainun. Irma mengambil jurusan Bahasa Arab, hanya tinggal menunggu 2 semester lagi ia akan menjadi seorang sarjana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kelakar Cinta
RandomLapak ini, memposting cerita-cerita pendek. Jika berminat membaca, silahkan mampir ;) Daftar cerita 1. Transmigrasi hati 2. Karena hati tak 'kan salah 3. Luka Hati (Lana dan Marvo) 4. Ketidakmungkinan 5. Kembalilah