Ini Pertama atau Sudah Pernah Ada
Jakarta. November 2015
Hujan semakin deras namun seorang gadis cantik berambut panjang dan menutupi sebagian wajahnya sedang duduk menunggu di halte sekolah gadis itu bernama Indah. indah masih duduk di halte sekolah menunggu Seseorang yang akan menjemputnya, sinar matahari seakan tak ingin menemani indah sore ini, cahayanya hilang tertutup awan mendung. Hati indah semakin gelisah indah tidak ada tanda-tanda seseorang akan menjemputnya, dan tak ada bus atau taksi yang lewat di tangah hujan yang deras ini.
Tanpa berfikir panjang indah langsung menelpon mamanya, belum sempat indah menekan nomor mama sebuah motor besar berhenti di depan depan halte tempat Indah menunggu, perhatian indah yang semula menatap hpnya ini melihat orang yang mengendarai motor itu, seorang pria yang terlihat tampan dan tingginya seperti menunjukkan tinggi seorang anak SMA ,rambutnya sedikit panjang dan disisir rapi menutupi dahinya . Pria itu turun dari motornya dan duduk di samping indah, indah yang tadi ingin menelpon mama terhenti karna orang yang mengendari motor itu menegur indah.
"Hai kamu. belom di jemput ya?" sapa nya, indah masih kaget karna tadinya indah takut
"Ha? Eh iya" jawab indah.
"Siapa nama kamu?"
"Indah, Kamu?
"kamu mau aku antar aja? Udah mau jam lima."
"Ha? Eh indah nunggu Mama indah jemput aja deh"
"Gak perlu takut aku bukan orang jahat, lagian gak ada tanda-tanda yang jemput kamu tuh., aku bakal jagain kamu kok"
Indah pun berpikir sejenak hari semakin sore Mama mungkin memang lagi sibuk, tidak ada taksi atau bus. Apa indah pulang sama orang itu saja, tapi dia orang yang baru indah kenal di halte sekolah. Indah terdiam ketika pria itu menarik tangan indah dan naik ke atas motornya, indah hanya bingung kelihatanya dia memang orang baik-baik. Tapi tetap saja yang namanya baru kenal pasti ada rasa takut, tapi di sisi lain indah merasa sudah dekat sekali dengan pria ini , entah dimana indah pernah lihat tapi yang pasti indah merasa pernah ada dalam hidup indah. Di perjalanan indah terus berfikir siapa .
Tanpa sadar indah sudah berada di depan rumah, terasa agak aneh orang yang baru indah kenal tau dimana rumah indah, dia hanya berhenti di depan pagar rumah indah.
" Sebentar. Gak mau masuk dulu?" indah membuka pembicaraan di tengah hujan yang memasahi mereka
"Makasih deh ndah , aku balik aja. Mungkin Mama dan coklat hangat sudah menungguin aku dirumah"
"Ah yadeh gak apa. Hati-hati ya. Eh tapi.. " indah pun mengurungkan niatnya ingin bertanya siapa sebenarnya orang itu . Indah mungkin bakal ketemu dia lagi, ketika indah bertemu dia Indah akan bertanya semua yang membuat hati penasaran, Kata indah dalam hatinya.
"Ya? " jawab
"Eee. Hmm , Nama kamu ?" dan indah hanya bembalas dengan tersenyum.
"Ah aku Rehan .ya udah, See you" Indah pun makin penasaran tentang siapa dia. Indah pun berjalan masuk kerumah, ternyata Mama sudah menyadari indah pulang dan langsung membawakan indah anduk.
"Anak Mama udah pulang, kenapa kamu gak telpon Mama atau Papa aja mintak jemput? Kan kamu gak perlu basah-basahan, kamu taukan kalo kamu kena air hujan sedik aja bakal sakit. Udah mandi sana Mama udah siapin coklat panas kesukaan kamu, adek kamu udah minum berkali-kali tu" Omel Mama yang melihat indah pulang dengan basah kuyup,
Indah memang gampang sakit, tapi omelan Mama selalu membuat indah senang. Indah pun hanya menurut dan tersenyum ke Mama dan langsung ke kamar mandi.Selesai mandi indah pun langsung berbaring di atas tempat tidurnya , sambil terus berfikir tentang apa yang terjadi pada indah hari ini. Lamunan indah terhenti ketika seseorang mengetok pintu kamar indah.
"Dek, Ayo turun makan" sontak indah terkejut suara abang indah Mas Akbar, kapan dia pulang? Apa dia sudah liburan.
Indah pun langsung keluar kamar dan turun kelantai bawah dan menuju ruang makan. Ternyata benar Mas Akbar pulang, akhirnya lengkap lagi meja makan gak ada satu kursi pun yang kosong. Sebenarnya indah beneran kangen dengan Mas Akbar, Mas Akbar menetap di Bandung dan sekolah disana. Biasanya Indah Selalu bertengkar dengan Akbar namun pertengkaran itulah yang selalu Indah rindukan, tapi ya begitulah indah selalu gengsi untuk mengatakan bahwa sebenarnya dia rindu dengan mas akbar.
"Hei Mas kapan pulang?" sapa indah cuek
"Udah seminggu kamu aja yang gak nyadar mas udah pulang"
"Ah bohong beneran aja"
"Ye kamu tu terlalu sibuk"
"Ah bohong Lo Mas"
"Shut. Kalo lagi makan jangan bicara" tegur Mama yag dari tadi menikmat makanan.
Tiba-tiba terdengar suara mobil dari luar ,ketiga adik indah pun langsung lari keruang tamu mengejar papa yang baru sampai, wajah papa yang capek langsung berubah jadi ceria melihat kami semua sedang berkumpul di meja makan dan makan malam bersama.
"Pa, Ayo makan " ajak Mas Akbar
"Ayo Papa juga udah lapar banget" jawab Papa yang langsung duduk di meja makan.
Mama langsung menyendokan nasi untuk papa, adek-adek indah pun sambil makan tak berhenti bercerita tentang sekolahnya. Papa, Mama dan abang hanya terus tertawa sambil mendengarkan cerita mereka Indah bukan orang yang gampang tertawa di bandingkan keempat saudaranya Indah bisa dibilang lebih serius, tak begitu sering tertawa, datar lebih tepatnya.itu mungkin karena sifatnya yang terlalu tenang dalam situasi serumit apa pun indah selalu tenang dan pendiam, bisa dibilang tertutup bahkan orang tuanya pun tak pernah melihatnya menangis bahkan ketika neneknya meninggal. Terakhir kali orang tuanya melihat dia tertawa, menangis dan marah itu sudah lama sekaliketika indah kelas 3 SD. Dan semenjak kejadian itu indah yang ceria pun hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Masa Lalu
RomanceTanpa berfikir panjang indah langsung menelpon mamanya, belum sempat indah menekan nomor mama sebuah motor besar berhenti di depan depan halte tempat Indah menunggu, perhatian indah yang semula menatap hpnya ini melihat orang yang mengendarai motor...