Chapter 2

11 0 0
                                    

Pagi ini tidak ada yang berbeda dengan hari sebelumnya, indah masih selalu mejalani hidup dengan datar dan melakukan hal yang biasa dia lakukan. Pagi ketika indah sampai di sekolah indah langsung di sebuah bangku taman sekolah sambil mendengarkan alunan musik piano dengan headset yang terletak di kupingnya. Musik itu membuatnya tenang di suasana hiruk pikuk pagi hari. Ia menutup matanya dan benar-benar hanya menikmati musik klasik, dalam ketenangannya tiba-tiba seseorang mengejutkan indah dari belakang.

"Pagi!" sapa seseorang yang mengejutkan indah dari belakang.

Namun indah tak begitu terkejut indah hanya menoleh keorang yang mencoba mengagetkanya, ternyata Rehan orang yang baru dia kenal semalam

"pagi-pagi udah ngelamun,ngelamunin apaan?"

"Aku gak ngelamun" jawab indah tenang

"Eh ia. Hai, Aku anak baru disini, bisa kah kamu mengantarkan Aku ke kantor guru?"

"Aku lagi sibuk , kamu bisa tanya yang lain."

"lagi sibuk apaan sih kamu? Dengerin lagu. Lagu apa sih" Rehan menarik salah satu headset dari telinga indah dan di pansangkanya di telinganya. Indah terkejut dan jantungnya berdetak sangat kencang. Indah pun langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Kantor guru di pojok sana jalan aja terus" jawab indah sambil mengambil lagi headsetnya lalu pergi

Bel pun berbunyi indah segara masuk kedalam kelas, kelas ini terasa sangat ribut bagi indah, indah pun mengambil earphone dan memasangkan nya ketelinga indah. seorang gadis tomboy datang dengan rambutnya di kucir satu kebelakang. Dia teman sebangku Indah dan satu-satu orang yang sering berbicara dengan Indah selama ini nama gadisnya adalah Dara.

"Ada anak baru ya? " tanya Dara sambil meletakkan tasnya

"Ha? Eh iya katanya" jawabindah yang sembenarnya tak terkejut tentang kehadiran anak baru.

"kamu kenal ndah?" tanya dara. Namun indah hanya tesenyum dan menggelengkan kepala berpura-pura tak mengenali anak yang sedang di ceritakan

"Kenapa berlebihat sih mereka semua" kata Dara.

Tak berapa lama kemudian Mr.Arman masuk semua murid berlarian menuju bangku masing-masing. Mr.Arman berjalan menuju mejanya semua murid yang berada dikelas diam. Kelas di siapkan Mr. Arman pun memualai pelarajaran fisika. Sebenarnya indah sedikit kecewa karna sepertinya tidak akan sekelas dengan indah. Indah yang duduk di pojok belakang hanya diam dan memandang keluar melalui jendela .indah tak begitu memperhatikan Mr.arman yang sedang menjelaskan materi.

Suasana kelas yang tadinya tenang tiba-tiba berganti dengan suara semua anak-anak yang sedang berbisik-bisik ketika kepala sekolah masuk kedalam kelas, indah pun mengalihkan pandanganya kedepan kelas. ternyata tidak ada apa-apa hanya kepala sekolah sedang membicarakan sesuatu dengan Mr.Arman tampak sangat serius. Indah mengembalikan pandangan indah keluar kelas melalui jendela kaca yang sangat besar. Indah kembali termenmung memandangi pohon besar yang berada di dapan kelas.

"Oke semua hari ini kita kedatang teman baru. Ayo nak silah kan masuk, perkenalkan dirimu" Mr Arman memulai pembicaraan. Indah pun berhenti mengoreskan tinta pennya di atas buku. Namun Indah tetap tidak memandang kedepan.

"Hei semua nama saya Rehan Ananda kusuma, Saya pindahan dari sekolah yang sangat jauh lokasinya dar sini. Saya rasa kalian tak perlu tau alasan saya pindah kenapa. Salam kenal dan senang berjumpa kalian semua semoga kita dapat beteman baik." memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Baik ada yang ingin kalian tanyakan tentang Rehan ? Jika tidak kamu boleh duduk di samping Aldo"

Rehan pun berjalan kearah mejanya yang berada disamping meja indah dan Dara. Pelajaran fisika pun berlalu dengan suasana kelas yang tenang, tanpa terasa bel berbunyi. Para siswa berhamburan keluar dan menuju ke kantin. Namun Indah berjalan menuju taman. Tiba-tiba seseoarng mengejutkan indah dari belakang. Ternyata Rehan indah hanya tersenyum sambil terus berjalan.

"Indah kamu gak ke kantin?" tanya Rehan

"Ribut" jawab indah singkat

"Oh Iya ya"

Indah tidak berjalan menuju kantin menurut indah kantin terlalu ribut, paling jam makan siang indah bakal kekantin makan sambil mendengarkan musik agar keributan tidak terlalu menggangu pendengaran indah. Indah pun duduk di bangku taman belakang sekolah indah. Ternyata dari tadi mengikuti indah dari belakang dan langsung duduk disamping indah ,indah yang dari tadi menggunakan earphone tak menyadari kalo dari tadi Rehan mengikutinya dari belakang. Dia menepuk punggung indah, karna suasana taman belakang sokalah yang sepi membuat indah pun reflex terkejut dan memukul tangan Rehan .

"Aish" Rehan kaget karna indah memukulnya

"Eh sorry kamu gak apa-apa? " jawab indah yang merasa sedikit menyesal

"Ah tanganku. Kamu bakal Aku tuntut tolong fotoin sabagai barang bukti"

"Ha gitu aja kamu mau nuntut?"

"Kalo kamu gak mau indah tuntut. Kamu harus bayar"

"Berapa? sini aku bayar,dasar anak manja"

"Aku gak mau di bayar dengan uang. Uang aku udah banyak" jawabnya lagi

"Sombong,Jadi?" jawabindah penasaran

"Kabulin 2 permintaan aku"

"Aish.. Aku sibuk. Aku pergi" Kata Indah sambil melangkah pergi.

"Orang-orang yang bersalah biasanya melarikan diri" Balas yang coba menggoda Indah.

Indah yang mendengar kata itu langsung membalikan badan dan menatap dengan teliti sambil mengernyitkan dahinya lalu menghembuskan nafasnya dari mulut. Indah pun kembali berjalan meninggalkan Rehan, Rehan yang di tinggalkan Oleh indah merasa kesal. Rehan pun mengejar indah yang sudah berjalan duluan sambi memanggil nama indah, Indah tak mengiraukan panggilan itu ia hanya terus berjalan menuju kelas.

"Indah tunggu indah jangan pergi lagi!" Seru sambil tersenyum.

Indah yang mendengar kata-kata pun menghentikan langkahnya ketika mendengarkan kata "lagi", kepala indah di buat berfikir kenapa Rehan menggunakan kata lagi, kemudian indah berfikir mungkin karena dia sering meninggalkan rehan ketika sedang bicara. Rehan pun menyusul Indah yang beberapa langkah di depannya, Rehan berdiri di depan indah di tatapnya mata indah yang penuh kebingungan. Rehan tersenyum seakan tak terjadi apa-apa. Indah menatapnya kemudian kembali pergi meninggalkannya namun kali ini dia tidak mengejar. Situasi tadi membuat indah bingung

Melody Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang