chapter 3

5 0 0
                                    


"Ndah di jemput?" tanya Dara sambil membereskan tasnya.

Indah hanya membalas dengan senyuman, indah langsung memandang keluar jendela kelasnya,Mendung sepertinya akan turun hujan lebat. Kemudian dilihatnya jam tanganya yang menunjukan jam 4 sore. Perasaanya mulai was-was ia takut bakal nunggu di halte lagi sampe malam,Karna gak ada bus yang menuju kerumahnya. Siswa yang ada dikalas satu-persatu meninggalkan kelas, namun indah masih saja memandang langit dari jendelanya.

Kelas pun kosong suasana menjadi hening . indah mulai memasukan satu persatu bukunya dan berjalan keluar kelas. sekolah terasa sepi karna hanya tinggal beberapa orang yang belum pulang di perhatikan indah seluruh sekolahnya dalam hatinya tenyata sekolah yang menurtnya sangat ribut dan penuh persaingan ini sungguh indah. Indah terus berjalan sampai dia di depan ruang musik sekolahnya yang tak pernah terurus banyak debu. Di bukanya pintu ruang musik itu, Semuanya berdebu lebih persis seperti gudang. di lihatnya di sudut ruangan ada sebuah piano hitam ,indah berjalan menuju piano itu. Indah teringat ketika ia kecil dia sangat pandai bermain piano bersama temanya yang bermain biola, tapi semenjak temanya pindah keluar negeri indah tak pernah bermain piano lagi karna dia hanya ingin bermain piano dengan temanya itu. Indah pun merindukan masaitu.

Sejenak indah tersadar dan memperhatikan jam yang ada di tangannya ternyata udah jam 4.30 indah pun segera keluar di depan pintu dia bertabrakan dengan seorang pria tinggi berkulit putih dan terlihat manis dengan kacamatanya. Namun indah tidak perduli dan meninggalkan pria itu begitu saja, pria itu pun terkejut dan memandang indah pergi. dari ruangan itu indah terus berjalan menuju halte sekolahnya.

" Ndah.!" Seseorang memanggil indah. Indah mencari sumber suara ternyata itu Rehan yang sedang duduk di halte , indah pun bejalan menuju halte. Indah hanya memandang Rehan sebentar tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kemana aja kamu ndah? Di tungguin dari tadi?" tanya Rehan

"Kenapa kamu nunggu?" tanya indah sedikit penasaran

"Udah hampir jam lima. Ayok Aku antar!" jawab Rehan. tanpa memperdulikan pertanyaan indah Rehan membawa menarik Indah untuk naik motornya.

"Makasih han. Gak mau masuk dulu?" tanya indah

"Ngak deh. Nanti aja kapan-kapan. Daa ndah" jawab rehan. Indah pun memperhatikan rehan pergi sampai punggu rehan pun tak nampak lagi indah masih memperhatikan. Indah pun berjalan masuk ke rumah. Tak seorang pun yang berada di rumah, dalam hati indah berkata mungkin mereka lagi pada sibuk. Indah pun berjalan kekamarnya , dibaringkanya badannya di atas kasur. Tanpa terasa ia tertidur pulas karna kelelahan, sesaat ia terbangun ketika adiknya mengajak dia makan malam. Indah pun tak menggerakan badanya sedikit pun ia hanya menjawab panggilan adiknya dengan jawaban singkat "Ya".

Pikiran tentang rehan sungguh menggangu pikiranya , sehingga membuat ia tak semagat makan. Ketika selesai makan ia langung masuk kekamaran. Handphonenya pun bergetar, di raihnya handphone di bukanya pesan yang baru saja masuk ternyata rehan.

Ndah. Indah

Lagi sibuk ?

Kenapa?

Besok temenin aku ndah. Kan besok minggu. Ya?

Kenapa aku sih? Ajak yang lain aja

Kamu satu-satu nya teman aku semenjak pindah. Sekalian bayar utang kamu

Indah berfikir dan kembali memejamkan matanya, dia tak membalas pesan dari rehan. Tak berapa lama kemudian Rehan menelpon indah ,indah memperhatikan hendphonenya berdering kemudian Indah pun mengangkat telpon itu.

"Hei Gimana mau nemenin aku gak?"

"Kemana?" tanya indah

"Ke Toko buku, makan dan mengelilingi kota kecil ini"

"Aku gak janji ya . kalo besok gak sibuk aku mau"

"Oke deh. See you"

"Iya" Indah pun mnutup telponnya. Indah pun keluar dari kamrnya dan turun dapur untuk makan, seperti biasanya indah hanya makan sambil mendengrkan cerita dari Adek dan Masnya.

Melody Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang