capther 5

8 0 0
                                    

Atas permintaan fans aku yang pa paling kece vebyrisky aku ngaploas ini dan habisin kuota aku.

Pagi ini indah datang sekolah tidak di antar oleh Mama atau Papanya, indah pergi naik bus. Agar dia tidak terlambat dia memutuskan untuk pergi cepat kesekolah. Indah berdiri di halte depan kompleknya untuk menunggu bus. Tak berapa lama kemudian bus datang indah segera naik ke dalam bus. Indah memasang earphonenya agar suasana yang bergitu ramai tidak terlalu mengganggu telinganya. Satu-persatu orang turun di dari bus, suasana pun terasa lebih tenang.

Bus yang di tumpangi Indah berhenti di depan halte sekolah Indah pun segera turun. Ketika Indah keluar dari pintu bus dia melihat pria yang semalam tak sengaja ia tabrak turun dari bus yang sama dengannya namun pria itu tidak melihat indah , Pria itu langsung masuk kedalam sekolah.

Pantas saja aku merasa pernah mehihatnya ternyata satu sekolah. Indah berkata dalam hati. Indah pun berjalan masuk kesekolah,seperti biasa dia tidak berjalan menuju kelas namun dia berjalan menuju tanaman belakang sekolah, tempat sepi yang sejenak membuat dia merasa tenang. Hari ini Rehan tak datang pagi-pagi untuk mengganggunya, Indah pun bertanya dalam hatinya kemena Rehan hari ini. Ketika sedang sibuk memikirkan Rehan , benar saja tiba-tiba dia sudah duduk di samping indah dan menarik earphone indah dan memasangnya di telinganya. Sontak indah terkejut dan memandangi wajah Rehan dengan ditailnya. Namun Rehan bertindak seakan tak terjadi apa-apa dia memejamkan matanya seakan menikmati musik klasik yang sendang Indah dengar.

"Kenapa kamu melihatku begitu?" Tanya Rehan yang ternyata tau Indah memandangnya walaupun matanya terpejam

"Eh ha tidak" jawab Indah sedikit canggung karna di tanya begitu.

Rehan pun membuka matanya dan memandang Indah dalam-dalam. Indah tak dapat berkata apa-apa dia hanya diam dan menatap mata Rehan, Rehan mendekatkan wajahnya ke wajah Indah ,sekarang jarak wajah mereka hanya tinggal beberapa senti saja. Detak jantung Indah tak beraturan nafasnya seakan berhenti otaknya tak bisa berfikir. Ditengah suasana seperti itu tiba-tiba Rehan tersenyum,indah semakin bingung.

"Nilai sastra mu rendah. Kenapa seharusnya di jawab dengan karena. Jawaban tidak ketika perntanyaanya menggunakan kata apakah" kata Rehan sambil kembali keposisinya

"Terserah. Aku masuk kelas duluan" jawab indah dan langsung berdiri meninggalkan Rehan. Rehan tersenyum dan mengikuti Indah dari belakang

Indah berjalan terus menyusuri koridor sekolahnya yang ramai dengan siswa-siswa yang sedang sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Ketika indah melawati depan ruang musik indah sekilas melihat dalam nya Indah melihat pria yang di jumpainya di toko buku itu duduk di depan piano yang ada diruanng musik. Bel berbunyi indah pun mempercepat langkahnya dan berjalan menuju kelas.

***

Jam pelajaran selesai, para siswa segera menuju kantin. Indah melakukan yang biasa dia lakukan namun hari ini dia berjalan ketaman tidak memalui jalan biasa, hari ini dia memalui jalan depan ruangan musik. Ketika Indah sampai didepan ruangan musik Indah mendengar alunan irama merdu dari sebuah piano. Alunan-alunan not yang ketika masa kecilnya suka di mainkanya, Indah menghentikan langkahnya didengarnya dengan seksama alunan musik yang indah itu . perlahan-lahan di bukanya pintu ruangan musik itu, dilihatnya pria yang ia jumpai di toko buku itu ternyata yang memainkan piano dengan permainan yang sangat bagus.

Indah hanya diam dan memperhatikan pria itu bermain piano. Ketika pria itu telah selesai menekan tut-tut pada piano pria itu membalikan badannya dan memperhatikan Indah sedang berdiri melihatnya. Indah terkejut ketika pria iu menatapnya, karena tidak bisa lari lagi Indah melemparkan senyuman kapada pria itu.

" Hi , permainan pianomu sangat bagus" sapa Indah

"Benarkah? Kayaknya Kamu juga pandai memainkannya,mau coba?" jawabnya

"Aku sudah lama tak memainkanya. Aku udah gak bisa lagi." Jawab Indah

"tapi itu gak seperti apa yang aku lihat" Jawab pria itu meyakinkan Indah

"Maksudmu?" Indah mulai penasaran.

" Kamu bisa memainkan piano dengan indah jika kamu memainkannya dengan hati mu juga, permainan piano itu mengekspresikan apa yang sedang kamu rasakan" jawab pria membuat Indah berfikir.

"tapi ntuk sekarang hatiku udah pergi"

"kalau begitu main kan piano yang mengekpresikan kepergian hatimu"

"Aku beneran udah gak bisa"

"kamu bukannya gak bisa , tapi kamu tu gak berani. Kamu takut permainan mu tak sebagus ketika kamu bermain bersama hati mu. Untuk sekarang keberanian mu yang dapat mengembalikan keadaan seperti semula" jawab pria itu dan berjalan kearah indah.

"Aku Dika, senang berjumpa dengan mu hari ini" sambungnya sambil mengulurkan tangan, indah tersenyum.

"Ya aku juga. Aku Indah " mereka berdua saling tersenyum . Dika pun keluar dari ruangan itu , Indah perlahan berjalan menuju piano dan duduk di bangkunya indah pun menekan salah satu tut dari piano itu, indah pun langsung berdiri dan meninggalkan ruang musik itu.

Indah berjalan menuju taman belakang sekolah, ternyata Rehan yang tau Indah akan datang telah menunggu Indah di bangku yang biasanya Indah duduki. Rehan melihat indah datang dari kejauhan memanggil indah, indah pun datnag menghampiri Rehan. Rehan tersenyum melihaat kedatanggan Indah, Indah pun duduk di samping Rehan.

"Dari mana aja?, aku nungguin kamu." Rehan memulai pembicaraan

"Kenapa kamu nungguin aku?"

"Kamu lupa? Sudah kubilang kamu satu-satu nya teman aku" jawab Rehan agak kesal

"Ah cari dong sana yang lain" Indah yang merasa agak sedikit malu langsung memasang earphone ditelinganya dan memejamkan matanya, seakan-akan tak mendengar apa yang Rehan katakan.

Rehan yang tidak diperdulikan indah langung duduk di depan indah seakan berlutut, lalu Rehan membuka kedua earphone Indah. Indah membuka matanya dan melihat Rehan, Rehan pun tersenyum kearah Indah.

"Apa yang kamu lakukan " ucap Indah terkejut melihat Rehan

"Ayo katakan lagi yang tadi" jawab Rehan sambil tersenyum

"Aku tidak mengatakan apa-apa. Aku pergi duluan" jawab Indah dan langung berdiri meninggalkan Rehan

"Kamu selalu ninggalin aku, itu menyakitkan. Um.. aku menyesal ninggalin kamu. Aku ngak akan ninggalin kamu lagi " kata-kata Rehan ini membuat Indah menghentikan langkahnya dan membalikan badannya ke arah Rehan. Rehan berjalan menuju Indah dan menatap mata indah dalam-dalam.

"Nanda" Nama itu Reflex keluar dari mulut indah

"Ahh sudah mau bel. Aku pergi dulu" ucap Rehan untuk mengganti topik, dan berjalan duluan

"Kau bilang ngakkan ninggalin aku?" Ucap Indah mencoba mengingatkan apa yang barusan Rehan katakan.

"Huh baiklah kalau begitu jalanlah duluan." Ucap Rehan

Indah tersenyum dan berjalan di depan Rehan. Namun semenjak kata-kata Rehan tadi indah menjadi sedikit canggung dan memikirkan hal aneh tentang Rehan itu adalah Nanda teman masa kecilnya, Si Biola dan hatinya yang hilang. Kepalanya menjadi berputar memikirkan tentang hal itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 27, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melody Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang