Chapter 2

6K 666 75
                                    

"Krys?" Kai menatap lekat wajah Krystal.

Pandangan mata teduh Krystal kembali menyadarkan Kai akan posisinya. Ia sadar ini bukan saatnya untuk menunjukkan kesedihannya dan ini bukan saatnya terlihat lemah. Krystal butuh dukungannya

"Aku tidak apa-apa, aku berjanji tidak akan melakukan hal bodoh seperti ini lagi" ucap Kai sambil mengusap air matanya.

Kai memeluk Krystal cukup erat, entah bagaimana awalnya tapi perasaan Kai terasa sangat dalam untuk Krystal. Waktu yang telah terlewati memberikan pelajaran baginya untuk memberikan kasih sayang pada orang yang tepat. Bertindak tegas dengan kewajibannya dan menempatkan prioritasnya kepada yang layak untuk ia prioritaskan. Dan kini Kai percaya bahwa hanya Krystal yang pantas untuk ia prioritaskan.

***

BRAKKKKKKK

Suara deguman keras menggema setelah Chanyeol mendaratkan tinjunya kearah pintu yang kini telah terbuka menampakkan pria berkulit putih dengan setelan jas rapi duduk disinggahsananya.

"Apa kau senang berada dikursi CEO itu?" ucap Chanyeol geram.

"Apa maksudmu hyung?" Sehun menaikan sebelah alisnya menatap heran Chanyeol yang secara tiba-tiba muncul dihadapannya.

"Kau terlalu munafik, berhenti bersikap layaknya malaikat Oh Sehun!" bentak Chanyeol. Kemarahannya kian memuncak melihat reaksi santai Sehun.

"Sudahlah hyung, kurasa memang seperti inilah takdirku. Kai masih membutuhkanku dan aku senang bisa menjadi CEO diperusahaan sebesar ini" Sehun berdiri dan mengajak Chanyeol duduk disofa bersamanya.

"Jangan terlalu lama tertidur dan terhanyut dalam mimpi, kau harus ingat bahwa ini semua bukan milikmu. Kau sepertinya lupa dengan perkataanmu tentang menjalani hidup dengan impian" Chanyeol menatap remeh Sehun.

"Aku masih ingat hyung tapi aku terlalu kecil saat mengucapkan kata-kata itu. Aku tau diri dengan siapa aku sebenarnya dan aku rasa semua yang kulakukan pantas dilakukan oleh orang sepertiku" lirih Sehun.

Melihat perubahan wajah Sehun membuat Chanyeol segera berdiri berniat meninggalkan Sehun.

"Kau sudah kuanggap seperti adik kandungku, aku jelas tau apa yang ingin dan tak ingin kau lakukan. Tolong jangan berbohong padaku lagi" ucap Chanyeol sebelum pintu benar-benar tertutup.

***

"Apa kau sudah menemukan keberadaannya?" ucap Kai tegas.

"Untuk saat ini saya belum berhasil menemukannya namun menurut informasi yang saya dapat, mereka berada di Jepang" seorang dengan setelan jas formal berdiri kaku dihadapan Kai yang dengan angkuh duduk dikursi ruangan kerjanya.

"Kau itu bodoh hah! sudah lebih dari 2 bulan tapi kau belum menemukan mereka?" bentak Kai. Ia mengusap wajahnya gusar, amarahnya memuncak dengan cepat.

"Maaf sajangnim, saya akan lebih ba..."

"Keluar" lirih Kai. "Jangan kembali sampai kau menemukan mereka!"

Dengan cepat pria itu bergegas keluar dan dengan waktu bersamaan Sehun memasuki ruangan tersebut membuat pria itu membungkuk ke arah Sehun.

"Sabarlah, dia terlalu lelah membuatnya jadi sedikit tempramental" ucap Sehun sambil menepuk pundak pria itu singkat dan segera menghampiri Kai.

"Kenapa?" ucap Sehun santai.

"Aku hanya sedikit lelah" lirih Kai sambil menaupkan wajahnya pada kedua telapak tangannya.

"Tadi Suho hyung menelponku, ia ingin menyampaikan sesuatu tapi ia bilang kau tidak mengangkat telponnya" Sehun mendudukan dirinya disofa yang terdapat di ruangan tersebut.

EOMMA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang