Chapter 7

3.5K 334 33
                                    

Sungguh kebodohan Kai karna tak langsung menyelesaikan rumor yang beredar. Kini opini masyarakat mulai berfantasi ria dan berita diluar semakin menjadi-jadi.

Bahkan disitu-situ blog nama Kai sudah memenuhi home teratas mengalahkan berita dari idol-idol ternama.

Kinerja Kai pun diragukan karna masalah ini. Banyak juga yang beranggapan bahwa Krystal adalah penyebab utama kematian anak Kai dikarenakan kematiannya tak lama setelah Kai dan Krystal menikah.

Kai menatap layar laptopnya merasa amat frustasi membaca sebagian artikel tentangnya. Beberapa menit setelah Sooyoung dan Kyuhyun pergi untuk menemui Krystal.

Ponselnya pun tak henti-hentinya berbunyi. Rasa enggan untuk mengangkatnya tak membuat ponsel itu berhenti berbunyi.

Seakan tak ingin mengalah, kini telpon rumah juga Kai ikut berbunyi.

Kai mengangkatnya.

"Kai" suara Suho terdengar pelan.

"Iya hyung, ada apa?" Kai mencoba setenang mungkin.

"Aku sudah mendengar semuanya dari Sehun, aku tau ini akan berat untukmu. Tapi tolong kembalilah ke perusahaan untuk saat ini, dewan direksi mulai memperhatikan kinerjamu. Sebagian dari mereka sudah mulai melakukan pertemuan satu sama lain untuk menjatuhkanmu" suara Suho terdengar lembut, mencoba agar tak membuat Kai tertekan.

"Tapi hyung, Krystal belum sepenuhnya pulih" ucap Kan yang kini sudah terdengar lemah.

"Kumohon, aku tak ingin melihatmu jatuh. Walaupun kau mempunyai aku dan hyeyeon sebagai pemegang saham terbesar tapi kita hanya mempunya presentase 48 persen sedangkan butuh presentase 60 persen untuk membatalkan jika ada rapat penurunan jabatanmu" ucap Suho.

"Baiklah hyung, aku akan pergi bekerja mulai besok. Untuk hari ini tolong biarkan waktuku untuk bersama Krystal" Kai segera menutup telponnya.

Setelah cukup lama merenung Kai segera beranjang dan mencari keberadaan Krystal, Sooyoung dan Kyuhyun.

Kai mengecek hampir seluruh penjuru rumah, setiap maid yang tak sengaja bertemu dengannya pun saat ditanya selalu menjawab tidak tau. Merasa hampir frustasi akhirnya Kai mencoba menghubungi Kyuhyun.

Tanpa menunggu lama Kyuhyun sudah mengangkat panggilan dari Kai.

"Ada apa Kai?" tanya Kyuhyun.

"Kalian sedang berada dimana?"

"Kami di taman belakang rumahmu, tidak tidak" suara Kyuhyun berhenti sejenak. "Sepertinya lebih tepatnya di samping rumah, ada pohon apel besar disini"

"Pohon apel? memangnya dirumahku ada?" Kai mengingat-ingat pohon apel dirumahnya, Kai berjalan menuju taman belakang namun tak ada.

"Kalau tidak ada, jadi apa yang kulihat saat ini" Kyuhyun terdengar malas. "Youngie, ini dimana?" masih terdengar suara Kyuhyun yang berbicara dengan Sooyoung.

"Kami diluar dekat ruang game sepertinya" Kyuhyun sedikit bingung menjelaskan posisi mereka pada Kai, padahal ini masih didaerah rumah.

"Game apasih? ruang bermain Taeoh di lantai 2" Kai dibuat frustasi oleh rumahnya sendiri.

"Kami menonton televisi dengan beralaskan carpet bulu warna cream yang sebesar 8 x 12, aku melihat ps4 di dekat televisi, ada banyak bantal, ad.." Kai sudah memotong kalimat Kyuhyun.

"Iya iya aku sudah tau kalian dimana" ucap Kai sebelum menutup telponnya.

Kai hampir sudah tak pernah menginjakan kaki di area itu, 3 tahun ini dia disibukkan dengan pekerjaan jadi waktunya tersita dan tak sempat bermain-main dengan ps4 miliknya. Kalau saja Kyuhyun tak mengatakan ps4, Kai tak akan ingat bahwa ia memiliki barang yang sangat ia cintai waktu dulu.

EOMMA IITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang