Sesampai di mobil."Stopp.... Ini cewek kampung norak itu???!" Michelle heran dengan penampilan Dinda sekarang. Sangat beda.
Rizky hanya mengangguk, mereka lalu kembali. Tak lupa Rizky mengantar Michelle terlebih dulu, dan lagi-lagi Dinda melihat Michelle mencium Rizky dan Rizky juga terima-terima ajah.
"Mas... Emang Mau kalau di jodohin sama aku???!" Dinda mulai blakblakan.
"Apa???" Rizky menghentikan mobil. Dia lalu menatap Dinda, memang sangat beda penampilannya sekarang beda tipis dengan Michelle bahkan lebih manis dari Michelle, Fikiran Rizky mulai kemana-mana."Mas..... Kok malah diam??! Ngga mau yah???!" pertanyaan Dinda semakin menyesatkan hati Rizky, tiba-tiba dia bingung mau menjawab apa, padahal sebelumnya jika Dinda memberi pertanyaan yang sama dia tegas menjawab tidak.
"Apaan sihh... Udah ngga usah banyak nanya!" Rizky kembali menjalankan mobil.Dinda tersenyum melihat ekspresi Rizky, dia merasa kalau Rizky mulai suka dengannya.
>>>>>
Sesampai di rumah Om Doni juga tidak mengenali Dinda.
"Dinda mana???" sapa om Doni.
"Ini Dinda pa "
"Dinda... ??? Tuh kan om bilang apa... Kamu itu cantik, sampai om ngga ngenalin loh. Kamu pantas jadi menantu om" puji om Doni.Jantung Rizky tiba-tiba berdegup kencang dari biasanya" pa Rizky ke kamar dulu... Capekk"
"Kamu belanja apa ajah??? Uangnya cukup???"
"Cukup om, malah bisa beliin Michelle juga" Om Deni tersenyum mendengar kebaikan Dinda, benar-benar menantu idaman.Hari demi hari berlalu rupa nya Dinda sudah sebulan di sana, dan dia mulai merasa betah. Apalagi belakangan ini Rizky sering memberikan perhatian kecil padanya.
Tanpa sepengetahuan Rizky dan Om Doni, Michelle mengajak Dinda bertemu. Katanya ingin bicara 4 mata.
"Pa.... Lihat Dinda???!" Rizky dari tadi mondar-mandir berkeliling di dalam dan luar rumah.
"Kamu sudah cari di kamarnya???!"
"Udah pa... Seisi rumah dah Rizky lihatin, tapi ngga ada!"
"Coba kamu telepon"
"Udah.... Ngga di angkat, dasar orang kampung bisa nya nyusahin orang!" keluh Rizky.Mereka benar-benar khawatir, soalnya Dinda belum hafal daerah sini. Dia juga tidak punya lagi kerabat ataupun keluarga selain Om Doni dan Rizky.
(#taman)
Michelle mendorong sampai jatuh di kursi taman.
"Lo... Ngga usah sok cantik, apalagi Lo dekatin cowok gua!" menunjuk-nunjuk Dinda.
"Apa urusan Mba ngelarang aku dekat sama Mas Rizky, Om Doni papa nya Rizky tidak pernah larang aku!" berdiri di hadapan Michelle.
"Hebat Lo yah.... Ngelawan gua sekaraang, lo itu udik jadi ngga usah harapin Rizky.... Dasar kampungan" lagi-lagi Michelle mendorong Dinda sampai terjatuh.
"Mba yang seharusnya jauhin Rizky. Karena sebentar lagi kita mau tunangan"
"Hahahahaha tunangan???? Ngaca Lo! Aku ingatin sama Lo... Kampung norak.... Jauhin Rizky, karena gua bisa lakuin apa saja buat celakain Lo. Ngerti!" Michelle lalu pergi meninggalkan Dinda di taman itu sendirian."Aku salah apa??? Apa aku harus kembali ke kampung??? Di sini aku cuman hancurin hubungan orang... Tapi... Kenapa rasa nya berat buat ninggalin mas Rizky sama cewek tidak sopan kayak Mba Michelle!"
Rupanya handphone nya dari tadi berdering tidak dia dengar. Dinda berjalan meninggalkan taman itu walaupun sebenarnya dia tidak tahu arah jalan pulang kerumah.
"Aku kemana nih???! Aduhhh Mas Rizky.... Gimana kalau ada begal????, Tuhan bantu aku... Aku mau pulang" Dinda terus bertanya sama orang-orang yang di temuinya di jalan. Tapi tidak ada satu pun yang kenal dengan pak Doni ataupun Rizky, rupanya Michelle memang merencanakan ini supaya Dinda tidak kembali lagi ke rumah Rizky.
#bersambung.....
![](https://img.wattpad.com/cover/87466866-288-k649939.jpg)