Part 8

623 23 22
                                        


Hubungan Dimas dan Michelle makin hari makin dekat, apalagi belakangan ini Rizky sibuk dengan Dinda.
Tanpa sengaja Dinda dan Rizky bertemu dengan Michelle dan Dimas sedang berpeluk-pelukan, suap-suapan dan bercanda-bercanda di cafe.

Rizky dan Dinda lalu menghampiri mereka, Dimas dan Michelle kaget.

"Apa maksud semua ini???!" ucapnya dengan emosi.
"Lo kenapa Brother???!" Dimaas berdiri di dekat Rizky.

Prakkkk
Rizky memukul wajaah Dimas, karena tidak suka dengan sikap Rizky. Dimas juga memukul Rizky.

"Kenapa??? Lo ngga suka kalau aku kayak gini sama Michelle???" ucap Dimas.
"Brengsek Lo...." kembali memukul wajah Dimas.
"Rizky stop.... Dimas ngga salah, aku tanya sama kamu. Belakangan ini aku butuh kamu tapi kamu kemana??? Ngurusin dia??? Ia???" Michelle menunjuk Dinda dengan Geram.
"Tapi bukan alasan buat kamu mesra-mesra sama dia!" bentak Rizky sambil memukul meja.
"Kamu marah aku mesra sama Dimas, terus kamu fikir aku harus ikutin ego kamu??? Aku butuh perhatian Rizky, dan belakangan ini Dimas yang ngasih semua itu. Bukan kamu!" Michelle menitihkan air mata.
"Okey.... Jadi kamu lebih milih dia???? "
"Ehhh... Tunggu kenapa kamu yang nanya itu brother... Harusnyaa Michelle yang tanya soal itu ke kamu" Rizky menatap Dinda saat Dimas berkata itu.
"Ia... Dimas benar... Kamu milih Dia apa aku???!"
"Aku sayang sama kamu. Aku cinta sama kamu, tapi itu semua sudah jelas kamu milih Dimas dari pada aku"
Rizky lalu mengajak Dinda pergi dari cafe itu.
"Rizky.... Kamu egois...." teriak Michelle...

Mereka berempat menjadi tontonan pengunjung cafe, tak lama setelah Rizky dan Dinda pergi. Dia dan Dimas juga pergi, Dimas mengantar Michelle ke rumahnya.

Sementara itu Dinda diam saja di gandengan Rizky, dia bingung harus berbuat apa. Mereka berdua lalu ke taman.

"Ahhhhhhh...." Rizky berteriak.
Sementara Dinda diam duduk disamping Rizky, dia tidak ingin berkata sedikit pun. Dia takut Rizky akan semakin marah.
"Gua sayang sama Lo...... Tapi kenapa malah khianatin gua???? Dan kenapa harus Dimas????? Ahhhhhhhhh " Rizky tidak bisa mengontrol amarahnya, Dinda khawatir.
Dinda lalu memeluk Rizky dengan erat. Rizky diam lalu menatap wajah lugu dan polos Dinda.
"Rizky... Kamu jangan kayak gini" Dinda menengok ke atas di wajah Rizky.
"Lo kenapa care gini sama gua? kenapa Lo ngga ninggalin gua di sini sendiri??!" Rizky melepas pelukan Dinda.
"Aku tahu kamu lagi sedih. Aku tidak bisa lihat kamu jadi kayak begini, jadi kalau kamu mau marah karena aku ganggu kamu silahkan. Tapi aku tetap mau temani kamu disini" Dinda kembali memeluk Rizky, rupanya dia tidak canggung lagi untuk melakukan itu.
Rizky mengelus rambut Dinda " Makasih"

>>>>>>

Beberapa hari kemudian Michelle mengajak Rizky bertemu dengannya di tempat biasa mereka bertemu.

"Maaf aku telat" ucap Rizky datar lalu duduk ke bangku dekat Michelle.
"Ia... Ngga apa-apa, aku juga belum lama" sahut Michelle.
"Kamu mau ngomong apa???!"
"Kamu buru-buru amat sih???!"
"Aku mau fitting baju habis ini, Dinda nunggu di mobil" Rizky agak berat bilang itu.

Clepppp.... Michelle bungkam, dia tidak percaya Rizky secepat itu lupa dengan cinta mereka. Michelle berusaha menyembunyikan kesedihannya, tapi mata nya tidak bisa berbohong.

Butir air mata tidak bisa lagi sembunyi. Tapi dia tetap berusaha tersenyum.

"Kamu mau menikah???" bibirnya gemetar.
Karena tidak tegah, dan mungkin masih ada cinta Rizky mengusap air mata Michelle.
"Maafin aku"
"Apa hubungan kita ngga bisa kayak dulu lagi???" Michelle terisak.
"Maafin aku" hanya yang bisa Rizky ucapkan.
"Kamu ngga bisa pertahanin cinta kita??? Aku sayang sama kamu Rizky. Aku masih cinta sama kamu"

Rizky memeluk Michelle dan menyandarkan ke bahu nya.

"Aku ngga mungkin kecewain papa, dan semenjak kejadian itu aku kira kamu benar sudah lupain aku. Aku juga ngga bisa lupain kamu, tapi Dinda datang hapus kesedihan itu dan entah kenapa aku nyaman dekat sama dia" tutur Rizky agak berat hati.
"Jadi kamu akan lupain semua tentang kita??? Aku ngga ada lagi di hidup kamu??? Kamu pasti bohong ia kan??? Kamu bilang sama aku Rizky kamu bohong! Bilang sama aku kalau kamu tidak akan menikah dengan Dinda"

Rizky berdiri dari tempat itu "aku juga sayang sama kamu, tapi ini janji aku sama ayah. Aku akan menikah dengan Dinda".

Prakkkkk... Suara pecahan jatuh kelantai, semua mata tertuju ke posisi jatuhnya benda itu tak terkecuali Rizky dan Dinda.

"Dinda????" ucap Rizky.

Rupanya Dinda melihat semua nya dan mendengar apa yang Michelle dan Rizky omongin dari tadi. Apa dia cemburu??? Atau merasa bersalah???
Kenapa Dinda sampai menjatuhkan gelas???

Jodoh Dari PapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang