Jimin dan Taehyung itu sama-sama kepala batu, selalu banyak kisah antara persahabatan yang kuat di dunia ini, hanya setengahnya menjalin hubungan serius, seperempat ada yang serius dan tapi juga egois.
Hubungan Jimin dan Taehyung ada di cerita terakhir, cerita yang jarang dan hampir punah, pacaran rasa musuh dan sayang sama seperti sahabat. Jarang sekali, mereka memiliki tiga rasa berbeda dalam sebuah hubungan.
Mereka unik.
Mereka pacaran, iya sepasang kekasih sebagaimana orang jaman sekarang menyebutnya begitu. Buktinya mereka memiliki panggilan lucu mereka sendiri.
"Taetae."
"Apa Park cebol?"
Lucu bukan? Maksudnya, abaikan sebutan untuk Jimin, Anak itu memang tidak tahu caranya romantis, dia sekaku tulang belikat Hoseok.
Mereka saling memperhatikan satu sama lain, mereka sama-sama suka aksesoris. Taehyung tahu betul itu, Jungkook juga tahu.
Loh? Jungkook?
Iya, hari itu entah hari apa, mungkin senin, tapi yang penting hari itu Jungkook habis pulang berbelanja dan memberikan sebuah kado kecil pada Taehyung, ah iya, hari itu adalah ulang tahun Taehyung.
Sebuah cincin platina yang minim ukiran tapi elegan, Taehyung mengambilnya dengan sangat bersemangat. Tapi harusnya Taehyung tahu jika si maknae kurang ajar itu akan membuatnya berdebat dengan Jimin. Mereka kan kekasih? Wajar saja bertengkar.
Namanya juga keka-
"Mana ada kekasih memakai barang couple dengan orang lain?" Taehyung mana tahu kalo Jungkook membeli dua, atau memang sepasang? Yang dia tahu itu bagus, dan dia suka, Jimin juga suka pada awalnya-
"Lepas itu sekarang." -iya pada awalnya suka, tapi dia terburu sadar kalau Jungkook juga memakai cincin itu tadi.
"Iya iya, kau ini tidak lucu sekali kalau marah."
"Mana ada marah lucu, Taetae?"
"Kau marah?"
"Tidak, aku sedang bahagia."
"Baguslah, ayo tidur, yak! Turun dari tubuhku, mesum!"
Eh, mana ada kalau bukan pasangan malah saling merobek baju begitu? Tentu saja, jangan ragukan, mereka pasangan. Pasangan paling romantis.
Mereka juga adalah sepasang sahabat.
"Jimin-ah?" Itu suara lembut yang hanya bisa Jimin dengar saat Taehyung khawatir padanya.
"Kenapa?"
"Ih, kau kenapa? Jelek sekali."
"Kenapa tadi malah asyik dengan Minho hyung?"
"Eih.. kau sendiri asyik dengan Taemin-hyung."
Eh? Bukankah itu cemburu? Lalu kenapa di katakan sahabat? Karena mereka tidak benar-benar marah, ada kalanya marah tapi secepat ciuman Taehyung di pipi Jimin, semuanya selesai, mereka berdua akan memulai lebih dulu untuk minta maaf. Bukan Jimin atau Taehyung, mereka yang akan secara bersamaan meminta maaf.
Jimin selalu melindungi setiap apapun partikel di dunia yang akan merusak hati rapuh lelaki galak yang sangat dia cintai itu.
"Seperti ada artikel baru pagi ini?" Jimin memeluk Taehyung yang melempar ponselnya ke sembarang arah.
"Kau pikir aku tidak sopan, Jimin?"
"Kenapa?"
"Mereka bilang begitu, aku kemarin terlalu asyik diatas panggung sedangkan itu encore untuk pemenang." Jimin mengusap rambutnya pelan sambil mencium pundak Taehyung yang lelaki itu pamerkan di music video mereka yang baru. Hanya pada ARMY, Jimin berbagi pundak indah kekasihnya itu.
"Bagaimana kalau kau membicarakan tentang lelaki yang rela menunduk hingga hampir jatuh agar tidak menghalangi kamera saat menyorot MC? Atau lelaki cantik yang berjalan jongkok agar tidak menutupi kamera yang menyorot si pemenang? Atau-"
"Kau selalu saja membelaku."
"Kau ingin aku marahi?"
"Tidak."
Jimin dan Taehyung juga adalah musuh. Kadang mereka bertengkar kecil bukan? Juga kadang mereka saling iseng, maksudnya ini Taehyung yang sedang iseng.
"Kau membelikanku baju perempuan?!"
"Kenapa? Kau tidak suka? Itu mahal loh." Jimin yang awalnya begitu senang kekasihnya memberikan hadian kejutan jadi menjerit dramatis saat membukanya di dalam kamar, sungguh baik hati sekali kekasihnya itu.
"Kau ini, kau meledekku?" Taehyung mengangkat sebelah alisnya, sebenarnya dia menahan tawa.
"Apa yang kau lakukan?" Panik Taehyung saat Jimin membuka bajunya dan memakai baju yang dia belikan tadi, astaga Jimin memakainya, dia kan hanya ingin-
"Tidak apa, selama ini darimu itu tidak masalah."
- mengujinya, apa Jimin akan tetap memak- ah, sudahlah. Toh sudah dipakai begitu, Taehyung jadi terharu. Jimin langsung memakainya padahal sebentar lagi mereka akan menghadiri acara radio, apa Jimin akan-
"Ayo, berangkat! Aku sangggaaatt bagagia hari ini, dan itu semua karena kau." Taehyung berkedip tabjuk karena Jimin meraih jemarinya, membawanya pergi ke dalam mobil. Senyumannya terukir manis.
"Aku mencintaimu Jimin."
****
END
Staaahhh.. Vmin. :*