Chapter 7

1.3K 108 0
                                    

Yuno menyeringai senang saat melihat lawan bicaranya tak dapat mengeluarkan kata apapun.

"Jadi, bagaimana? Apa kau akan membuktikannya? Atau...." ucap Yuno yang berusaha menggoda si korban.

"T-tentu saja, itu sangat mudah bagiku!" ujar gadis itu dengan yakin.

Rasanya Yuno ingin sekali tertawa geli mendengar kalimat yang di ucapkan korbannya ini, "benarkah?" Tanya Yuno dengan senyuman tipis yang menghiasi wajahnya yang putih.

"Kalau begitu buktikan sekarang...."

Gadis itu kini menelan ludahnya dengan bersusah payah setelah mendengar perkataan Yuno.

"Sekarang a-apa?" Tanya sang korban dengan detak jantung yang tak karuan.

"Hn, kau lucu....." ujar Yuno seraya mendekat ke telinga si korban.

"J-jangan menyentuh ku! Aku akan memberimu perhitungan!" Bentak gadis itu seraya mendorong Yuno menjauh.

Dengan usaha yang keras, akhirnya Yuno menjauhi gadis malang itu. Dan menatapnya dengan pandangan iba. Merasa iba pada korbannya yang kini sangat ketakutan.

Tak bisa menahan lagi, akhirnya Yuno tertawa renyah melihat ekspresi ketakutan korbannya. Gadis itu kemudian mengernyit heran melihat tawa Yuno yang menggema.

Tawanya seperti iblis. Ya, dia memang iblis yang menjelma menjadi manusia. Dan, beberapa menit berlalu, Yuno pun menghentikan tawanya.

"Aku ingin membunuhmu, sekarang."

Korbannya hanya menatapnya dengan sorotan mata yang seakan akan mengatakan bahwa, 'aku tidak takut padamu!.' Hal itulah yang membuat Yuno berpikir gadis itu menarik.

"Kau tahu? Kau sangat menarik, aku jadi tidak sabar membunuhmu." Tutur Yuno dengan seringai yang menghiasi wajahnya. Itu membuat jantung si korban semakin ingin meledak.

APA AKU AKAN MATI?!

Pikirannya terpenuhi dengan kalimat itu. Kalimat yang sangat menakutkan bagi banyak orang. Tapi, dengan mengumpulkan seluruh keberanian, ia masih dapat memandang 'sang pencabut nyawa.'

Ia memejamkan matanya, berharap semua ini hanyalah mimpi buruknya. Mimpi yang sangat buruk. Teramat. Yuno kembali tersenyum miring saat melihat calon korbannya memejamkan matanya.

Layaknya seekor domba yang tidak berdaya. Domba yang siap di santap oleh sang serigala buas. Yuno dapat melihat jelas bahwa tubuh gadis itu bergetar hebat.

Akhirnya, Yuno menusuk jantung sang korban yang sedang memejamkan mata. Kini, gadis tak berdaya itu telah tiada. Di bunuh secara sadis oleh Yuno.

Kemudian, Yuno menyeret tubuh gadis itu dengan menarik tangannya. Lalu membungkusnya dengan plastik hitam yang akhirnya ia bakar di depan rumah gadis itu sendiri.

Yuno menatap datar mayat sang gadis yang telah terbakar itu. Matanya menatap ke depan seakan tak ada yang terjadi. Seakan dia tidak berbuat keji.

Dia menguap karena rasa ngantuk yang menyerangnya. Tentu saja, ini sudah larut malam. Ia langsung mematikan api itu dan berjalan pulang ke rumahnya.

Berjalan di tengah kegelapan, sendiri. Itu sudah biasa baginya. Tanpa sadar, Yuno meneteskan air mata. Entah mengapa ia jadi mengingat kenangan itu.

Kenangan yang sangat pahit baginya.

The PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang