Chapter 5

1.5K 135 8
                                    

Hello, para readers author ingin meminta sesuatu dari kalian. Emm, setelah kalian membaca cerita ini, author ingin kalian meninggalkan jejak seperti like/comment, ok?^^. Dan, jangan menjadi readers gelap.

Yuno yang melihat pemandangan itu seketika mati kutu di tempat. Entah bagaimana cara dia mendeskripsikan pemandangan yang di lihatnya sekarang ini.

Oh, Yuno tahu, ia akan membuat pasangan mesum itu kaget akan keberadaannya dengan cara mengendap endap. Ia langsung masuk ke dalam kamar gadis itu secara diam diam menggunakan jendela.

Dan, dia sudah berada di kamar gadis itu, pasangan mesum itu tidak menyadari keberadaan Yuno. Karena mereka sibuk berciuman dengan cara membelakangi Yuno.

Yuno langsung berjalan menuju saklar lampu yang memang berada beberapa senti dari jendela, saat Yuno sudah berada di depan saklar itu Yuno menyeringai dan langsung mematikan lampunya.

Seketika pasangan mesum itu memberhentikan aktivitas mereka. "Eh, kenapa gelap?" Tanya gadis itu. "Mungkin mati lampu" jawab pria mesum itu, "kalau begitu aku ambil senter dulu" ucap gadis itu sambil merapikan bajunya dan keluar kamar.

Kini tinggal pria itu sendiri yang berada di kamar, tidak. Dia tidak sendiri, karena ada Yuno yang berdiri di pojok kamar dan sedang berjalan ke arah pria itu. "Hei, apa kau sudah kembali?" Tanya pria itu.

Merasa tidak ada jawaban, pria itu kembali bertanya "kau di mana? Jangan menakut nakuti-" ucapan pria itu terpotong dan berganti oleh sebuah jeritan. "AARRGGHH!!" jerit pria itu saat merasakan ada yang menusuk kemaluannya.

Di ruang tengah, saat gadis itu mengambil sebuah senter ia mendengar sebuah jeritan berasal dari kamarnya. Dengan terburu buru dan lupa membawa senter dia berlari ke kamarnya.

"Ada apa?!" Tanya gadis itu dengan nada yang sedang ketakutan. Lalu, dia berjalan ke tempat tidurnya dan mulai meraba raba daerah tempat tidurnya. Melihat itu, Yuno langsung menuju tempat saklar lampu dan menyalakannya.

Dan, sudah pasti gadis itu terkejut setengah mati sampai sampai ia terjatuh di lantai. "A-apa?" Tanya gadis itu yang terlihat ketakutan. Yuno pun berjalan mendekati gadis yang terduduk di lantai itu akibat terkejut.

Kini, Yuno berada di depan gadis yang sedang ketakutan itu, gadis itu terlihat sangat lemah di mata Yuno. "Hai, kita ketemu lagi" ucap Yuno dengan senyuman termanis nya yang di mata gadis itu sangat mengerikan.

"Apa yang kau lakukan padanya?!" Teriak gadis itu dengan takut, Yuno langsung melirik ke arah pria yang sudah tak bernyawa itu. "Ya, aku hanya bermain main dengannya" ucap Yuno yang kemudian menunduk di depan gadis itu untuk mensejajarkan mata mereka.

Gadis itu terlihat ingin menangis, "kau membunuhnya" kata si gadis itu yang sudah tidak bisa membendung air mata nya hingga air mata nya sudah membasahi kedua pipinya.

Melihat pemandangan indah itu,Yuno langsung tertawa. "Hahaha....di mana keberanianmu saat membully ku?" Tanya Yuno yang wajah nya kini di hiasi seringai. Gadis itu kini diam seribu kata sambil menunduk karena tak ingin dilihat menangis.

"Jangan menangis" ucap Yuno yang membuat gadis itu makin merinding. Gadis itu pun mulai berpikir, dia harus keluar dari sini. Gadis itu langsung mendorong Yuno dan berlari menuju pintu kamarnya. Yuno langsung menendang nya hingga ia terjatuh, "kau tidak bisa lari" ucap Yuno di telinga gadis itu.

Gadis itu pun menenggelamkan kepalanya dengan tangannya, dengan tubuh yang masih terbaring di lantai. "Hiks...hiks...hiks..." terdengar jelas suara gadis itu yang sedang menangis oleh telinga Yuno.

Yuno berjongkok di depan gadis tak berdaya itu, "mau segera di mulai permainan nya?" Tanya Yuno membuat gadis itu mendongak untuk melihat Yuno yang sedang memasang ekspresi bahagia. Tanpa aba aba, Yuno langsung mengeluarkan sebuah pisau yang tumpul dan agak tajam.

Mata gadis itu terbelalak melihat apa yang sekarang ada di tangan Yuno, "u-untuk apa itu?" Tanya gadis itu takut dengan apa yang akan Yuno lakukan dengan benda itu. "Hmm, hanya untuk memuaskan hasrat ku, kok" ucap Yuno sambil tersenyum tipis.

Gadis itu semakin bingung dengan apa yang di katakan Yuno. Yuno yang melihat itu langsung berkata, "kembali ke pertanyaan, apa kau ingin permainan nya segera di mulai?" Tanya Yuno yang mengulangi pertanyaan nya. Lagi lagi, gadis itu memasang ekspresi kebingungan.

Kata kata yang Yuno katakan membuat gadis itu bingung, dan Yuno yang melihat itu hanya mendengus kesal. "Iq mu berapa sih? Kenapa kau tidak mengerti apa yang ku katakan?" Tanya Yuno dengan raut yang sedikit kesal.

Merasa tidak terima, gadis itu berkata "aku pintar, kau saja yang berkata aneh dasar aneh!" Ucap gadis itu dengan tegas.

"Hee~lucu sekali reaksi mu" ucap Yuno dengan menahan tawanya. Melihat ekspresi Yuno, wajah gadis itu memerah menahan malu dan amarahnya. "Berhenti menertawakan ku, dasar aneh!" Teriak gadis itu dengan wajah merah.

Yuno pun menghentikan tawanya, "baiklah cukup sudah basa basi ini, sekarang permainan di mulai" kata Yuno lalu mengarahkan pisau nya ke leher gadis itu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC....vote & comment......

The PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang