Chapter 8

2.1K 141 16
                                    

Yuno pulang ke rumahnya dengan perasaan yang campur aduk. Setelah sekian lama, dia baru merasakan yang namanya sedih. Setelah kejadian itu, kesedihannya ini kedua kalinya dalam hidupnya.

Langsung saja, Yuno merebahkan diri di kasurnya. Rasa lelah menguasai dirinya membuat dia menutup mata. Kegelapan mulai menguasai penglihatannya.

Terlihat seorang gadis kecil yang berlari ke arah rumah bak istana dengan cat berwarna perak dan bermodel klasik. Gadis itu berlari ke arah orang tuanya dan menunjukkan sesuatu. Itu adalah cangkang kerang yang di penuhi pasir. Orang tuanya kemudian menyuruhnya membuang barang itu, menurut mereka itu adalah barang yang kotor. Sang gadis kecil terlihat sedih, orang tuanya selalu menyuruhnya untuk tidak keluar dari rumah dano harus belajar di kamar setiap hari. Mereka bilang itu untuk masa depan si gadis. Orang tuanya tidak pernah mengajaknya keluar dan sering memarahinya jika dia mendapat nilai jelek. Terkadang juga memukuli sang gadis kecil hingga berdarah ataupun luka. Orang tuanya juga tidak peduli dengannya, mereka hanya akan menyuruh si gadis untuk belajar dan terus belajar. Hingga sampai mati pun, mungkin mereka masih menyuruh si gadis untuk belajar. Hingga suatu hari, si gadis kecil telah sma dia menemukan yang namanya cinta. Gadis itu mulai berpacaran dengan orang yang di sukainya. Tapi, saat orang tuanya tahu mereka murka. Orang tua sang gadis mengeluarkan anak laki-laki itu dari sekolah. Di situlah akhirnya si gadis mulai memberontak pada orang tuanya. Gadis itu mulai membentak membuat sang ayah bermain tangan. Akhirnya, perkelahian itu berakhir dengan kematian. Saat ayahnya memukulinya tanpa ampun, dia tidak sengaja mendorong ayahnya hingga terpeleset dan mati. Ibunya yang melihat kejadian itu sangat syok melihat suaminya tergeletak di lantai dengan darah yang keluar dari kepalanya akibat perlakukan sang anak. Para pelayan di rumah itu pun juga panik. Gadis itu hanya memandang mayat ayahnya yang sudah tak bernyawa. Datar. Tanpa ada rasa bersalah. Di situlah jiwa psikopat nya mulai timbul.

Yuno terbangun, dan melirik jendelanya melihat langit senja. Berwarna merah menandakan ini sudah sore. Mimpi buruk itu mengambil banyak waktunya. Tidak, ingatan buruk itu. Ia kemudian beranjak dari kasurnya.

Rasa kantuk masih bisa ia rasakan. Yuno tinggal sendiri, jadi dia bisa bangun dan tidur seenaknya juga tidak ada yang mengganggunya. Keluarganya berada jauh darinya, mereka sudah menganggap Yuno bukan keluarga.

Walaupun bibinya masih membiayai hidup Yuno, tapi tetap saja dia sudah tidak ingin menemuinya. Bibinya hanya mengirim uang lewat atm Yuno. Dan, selebihnya terserah Yuno ingin berbuat apa.

Jiwa dan hatinya telah tertutup oleh rasa sakit. Rasa sakit karena di tinggalkan oleh keluarganya. Hanya karena kejadian yang dia anggap sepele itu.

Kejadian saat dia membunuh ayahnya.

Kini tidak ada lagi cinta yang dia rasakan. Dulu, dia masih bisa mencintai seseorang walaupun terkadang sakit hati. Tapi, sekarang hatinya telah tertutup dan sangat sulit untuk di buka lagi.

Mungkin yang bisa membukanya hanyalah orang yang dulu ia cintai. Seorang laki-laki yang dia cintai, sampai sekarang. Semenjak laki-laki itu di keluarkan dari sekolah oleh ayahnya, mereka tidak pernah lagi bertemu.

Yuno hanya bisa berharap suatu hari nanti Tuhan akan mempertemukannya dengan lelaki yang dia cintai. Walaupun hanya sekali saja. Dia ingin melihat senyum lelaki itu, mendengar suaranya dan memeluknya.

Menghela napas, dirinya bosan dengan kehidupan seperti ini. Dia ingin sesuatu yang dulu dalam hidupnya, seperti sesuatu yang dulunya mewarnai kehidupannya. Namun, sekarang telah jauh meninggalkannya.

Ya, dia butuh pelampiasan. Pelampiasan sakit hatinya karena cinta. Yap, dia butuh seorang pacar pelampiasan. Sekaligus untuk melupakan rasa cintanya pada seseorang yang tidak akan mungkin kembali.

Tapi, syaratnya adalah dia tidak boleh jatuh cinta oleh pacar pelampiasannya itu. Jika tidak ingin terluka lagi, seperti dulu. Menurutnya, jika ada seseorang yang menyatakan cinta dengan mudahnya, maka seseorang itu tidak mengerti apa makna cinta yang sebenarnya.

Setelah 15 menit asyik dalam pikirannya, dia tersadar bahwa sekarang dia sedang memasak. Cepat-cepat dia mengangkat masakannya yang hampir gosong itu. Bahkan sudah setengah gosong.

Telah dia duga masakannya ini tidak enak karena sedikit gosong. Mau bagaimana lagi, tadi dia sibuk sendiri dengan pikirannya sehingga membuat masakannya gosong.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Cinta itu hanyalah skenario untuk menipu. Manusia itu adalah makhluk yang memanfaatkan manusia lain untuk kepentingan egoisnya.

The PsychopathTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang