*James's POV*
On the phone
"nad tidur dong udah jam setengah 11" bujuk gue ke Nadine
" aku belum ngantuk jams, kamu ngantuk ya?"
"engga juga sih nad tap--"
"kamu aja gak ngantuk, ngapain bujuk aku buat tidur huh"
"kamu kan tadi sakit nad"
"jams, tapi kan tadi cuman sakit sedikit, kayak aku sakit parah aja"
"meskipun kamu gak sakit, tetep aja harus tidur nad, night love you"
"night too, love you more"
Nadine susah banget sih di suruh tidur, udah tau sakit masih aja ngeyel, tapi meskipun begitu Nadine bikin hari gue jadi indah hahahaaha. Gue masih penasaran kenapa jidat dia tadi berdarah waktu di toilet, rambutnya berantakan kayak habis di bully, dan kalaupun dia kepleset masa sampe segitunya.
*after school*
"nad, kamu kok masih pucat sih?" tanya gue kuatir ke dia
"aku gak papa kok jams, kamu kenapa kuatir terus sih" jawab Nadine dengan tenang sambil genggam tangan gue, tapi kenapa tangannya terasa panas, kayak orang sakit demam gitu
"nad, kamu masih sakit? Kenapa masuk sekolah?" jawab gue sambil naruh telapak tangan gue ke jidat Nadine
"jams, aku gak papa kok, kamu aja yg kuatiran tau" jawab Nadine sambil ngelepasin telapak tangan gue dari jidatnya
"jaga kesehatan ya nad, oh iya aku pesenin minum dulu ya, kamu mau apa?" tanya gue ke Nadine, sebenernya gue gak tega liat Nadine, wajahnya makin pucat, dia gak mempedulikan dirinya sendiri
"samaan kayak kamu aja jams"
"moccacino 2 ya mbak"
"wahahaha selalu"jawab Nadine sambil ketawa, suaranya aja makin parau
"ehm Nad, aku boleh minta sesuatu?"
"minta apa?"
"kamu ceritain kejadian yg kemaren waktu kamu di toilet"
"tapi jams, aku cuman kepleset aja kemaren"
"gak, kamu bohong banget nad, ayo lah Nad, aku pacar kamu, masak kamu tega bohongin aku"
"okey lah kalau itu mau kamu, tapi janji ya jangan marah?"
"yup" gue mengiyakan permintaan Nadine
"ehm, jams kamu tau shanaz kan?" what? Shanaz? Dia kan mantan gue
"iya, dia mantan aku nad, dia apain kamu?"
"jams tenang dong, yang dilakukan shanaz itu wajar kok"
"jadi dia yg buat jidat kamu berdarah, rambut kamu berantakan, kamu di bully nad sama dia?"
"jams, tenang dulu, semua yg dilakukan shanaz ke aku itu wajar kok. Iya emang dia yg bully aku, dia jambak rambut aku, dia benturin jidat aku ke wastafel"
"dan itu yg kamu bilang wajar nad, itu udah kelewatan nad" Nadine kenapa bisa bisanya bilang semua yg dilakuin shanaz itu wajar, ya Allah Nadine hatinya baik banget
"udah lah jams, lupain semuanya kamu kan dari awal udah janji sama aku gak bakal marah. Kamu jangan apa apain dia ya :)" Nadine hati kamu terbuat dari apa sih
"udah dong my prince keep smile" sambungnya lagi, sambil nyubit pipi
"nah, makasih mbak" pesanan kita datang dan yg menyambutnya nadine, my kind girl, gue bersyukur banget di pertemukan sama cewek kayak dia, makasih ya Allah
"jangan marah dong jams, kerennya hilang loh kak" goda Nadine ke gue, meskipun dia lagi sakit dia bisa aja hahaha
"aku gak marah, siapa yg marah :p" jawab gue ke Nadine, gue mencoba meluk dia dan dia nerima pelukan gue, gue ngerasa banget badannya tambah panas"
"i love your hug jams, it makes me feel comfort and better"
"i never let you go girl, you are my true love" ucap gue ke nadine
"okey, habis ini kita pulang ya nad" sambung gue sambil masih meluk Nadine, akhirnya Nadine ngelepas pelukan gue dan menghabiskan moccacino nya sama gue
"ayo pulang ;)" ajak Nadine ke gue dan gue beranjak dari kursi, wajahnya semakin lama semakin pucat
"okey" gue gandeng tangan nadine dan dia tiba tiba jatuh pingsan gue pun langsung panik
"nad, bangun" gue nepuk pipi dia tapi dia sudah terlanjur pingsan, dan akhirnya gue gendong dia masuk ke mobil untuk gue bawa ke rumahnya. Ya Allah aku berharap dia akan baik baik saja, amin.....
Get well soon my girl