*Author's POV*
Nadine sama sekali tidak pernah cerita tentang penyakitnya pada siapa pun apalagi James. Berat tubuhnya semakin lama semakin menurun wajahnya juga semakin pucat saja. Tapi Nadine punya cara untuk mengakalinya. Dia mengakalinya dengan make up setiap hari. James tidak pernah menanyakan keadaan Nadine karena dia tidak tau apa - apa. Yang dia tau kenapa makin hari Nadine makin kurus, dengan santai Nadine menjawab "aku lagi diet biar baju lamaku muat semua" James pun hanya tertawa mendengar jawaban Nadine. Pagi ini Nadine sedang menyiapkan sarapa untuk James dan triplet. Dia tidak mau melewatkan satu momen pun bersama mereka
"Morning semua. Sarapan udah siap" ucap Nadine sambil membawakan spaghetti. James belum juga hadir di meja makan, mungkin dia belum selesai untuk bersiap - siap
"Morning triplet papa yang super ganteng" ucap James ketika datang ke meja makan dan menyapa triplet mereka
"Morning my beloved hubby" ucap Nadine pada James sambil membetulkan dasi James yang miring - miring
"dasinya gak rapi. Nanti kalau gak ada aku siapa yag betulin?" ucap Nadine sambil melihat ke arah James yang lebih tinggi darinya.
"kamu selalu ada buat aku" ucap James sambil tersenyum ke arah Nadine
"I don't know" ucap Nadine sambil mengangkat bahunya
"ma, aku sudah selesai" ucap Rafa pada Nadine
"semuanya udah selesai sarapan?" tanya Nadine menoleh ke arah meja makan
"sudah" ucap mereka bersamaan
"aku berangkat dulu sayang. Assalamualaikum" ucap Nadine pamit dengan James begitu juga triplet mereka
"waalaikumsalam. Hati - hati" ucap James lalu Nadine dan triplet mereka pun pergi
*Nadine's POV*
aku pun sampai di gerbang sekolah mereka
"hati - hati ya sayang, jangan bandel" ucapku pada tripletku yang akan keluar dari mobil untuk sekolah
"assalamualaikum ma" ucap mereka bebarengan. Lucunya
"waalaikumsalam" ucapku
Tujuanku hari ini adalah ke supermarket untuk belanja, tapi tiba - tiba perutku sakit sekali. Aku pun mencari obat yang setiap hari sudah berada di tasku.
'ini dia' batinku ketika menemukan salah satu obat untuk menahan rasa sakitku. Setelah beberapa lama rasa sakit itu akhirnya hilang, tiba - tiba iPhoneku berdering. Siapa ini?
"halo" ucapku di telpon
"halo Nadine. Ini aku Dimas" ucap Dimas yang entah dari mana dia tau nomer hpku
"oh Dimas. Ada apa? kamu tau nomer hpku dari siapa?" tanyaku panjang lebar
"aku tau nomer telpon kamu dari administrasi rumah sakit, waktu kamu control" ucap Dimas dengan ramah
"ada apa?" tanyaku
"kamu tidak pernah check up, Nad. Penyakit kamu termasuk ganas" ucap Dimas yang membuatku ingin menangis lagi
"kalau ada waktu aku pasti check up Dimas" ucapku pada Dimas. Untuk berniat check up sekali pun aku tidak pernah. Aku lebih memikirkan lebih baik aku menghabiskan waktuku bersama James dan triplet di sisa hidupku daripada buang - buang waktu buat sekedar check up
"aku tunggu kamu Nadine. See you" ucap Dimas
.................................................