Thorich Bin Zeus

3.9K 111 69
                                    

Sebagai anak sekolah yang baik. Gue melaksanakan tugas dari guru kimia tepat waktu, gak pake lama, tapi kenapa  ulangan REMIDI!
"I have a pen! I have your exam! Uhh REMIDI!" kata guru kimia itu.
Fckyeah.

Awal mula gue masuk SMA gak gue sengaja! Memang nilai Ujian Nasional gue tinggi, tapi gue gak mikir masuk sekolah ini. Cuma karena sekolah deket. Ibarat nya diluar sana ada banyak wanita cantik. Gue milih wanita paling deket, tetangga gue. Dan dia ternyata cowok ladyboys.
Nyesel kan. PASTI.

Karena sebelum nya gue anak SMP swasta yang penuh berandalan, iya gue termasuk berandalan. Tapi gak ngerokok dan narkoba. Gue kalo sekali aja ngerokok mungkin gue sekarang sudah di alam kubur. Gue punya penyakit fatal Mematikan.
Bengek.

Gue tanya ke bapa tercinta.
"Yah aku masuk mana ini SMA nya?" gue mencoba membuka pembicaraan dengan menghadang bapak yang lari ke WC kebelet.

Timing yang gak pas banget.

"Pilih terserah! suka suka kamu nak! MINGGIR!" bapak ngibrit loncat salto ke WC.
"Ooh oke oke"

Gue buka Laptop gue coba browsing, disana ada website pendaftaran peserta didik baru.
Gue cari dengan santai karena nilai ujian gue tinggi.
"Mahar? Maharr?" temen gue Alfa manggil dari luar rumah.

"Yoo masuk aja!"

"Lo lagi milih SMA ya?!, bantu gue dong pilih yang mana!" Alfa berkeringat sekujur tubuh.

"Gue juga bingung Al!" gue nangis gulung gulung(ini mulai ngayal)

"Kita samaan aja haha biar generasi preman syar'i SMP lahir kembali huahakhak" Alfa ngakak kodok, Kodok gakpernah ngakak.

"Terserah lo Al"

Gue dan Alfa sepakat masuk SMA yang paling deket rumah, alesan nya simple biar kalau buku ketinggalan gampang tinggal ambil.

Trend buku pelajaran ketinggalan masih hitz sampai sekarang.

SMAN 21
Gue diterima

Alfa enggak, sekarang dia gak sekolah dan jadi pengusaha burung dara. Yaiyalah nilai ujian secuil kutil di ketiak aja pingin SMA Negeri yang bagus.

Tadinya SMA ini damai gue kira, tetapi saat anak bernama Thorich menyerang. Bukan, dia bukan dari golongan preman, bukan golongan jin dan makhluk gaib. Dia orang aneh yang selalu tersenyum. Thorich orang yang selalu membuat semua orang marah!, hanya orang orang terpilih yang mengerti Thorich. Semua menjahilinya sedemikian rupa, dia cuma tersenyum menjijikkan.
Pernah gue bakar pantatnya pake korek, dia noleh, senyum lagi. F*ck gue bakar wajah gue dengan penyesalan.
~~~

Hari pertama sekolah, gue punya mood belajar yang tinggi, MOS berjalan lancar tanpa ada kakak kelas yang bully gue. Ya gue kenal orang dalam. Rezeki golongan preman.
Pada pemilihan kelas, gue masuk di X IPA 2, gue kira jadi nomor dua berarti kelas nya orang orang jenius pinter,
Whtthfck  ternyata mirip kandang titit, eh kandang burung. Kelas nya rame.
Ada yang teriak teriak,
Ada yang ketawa
Ada yang ketawa nya teriak. "Huakhakhakahak!!!!! This is sparta!!!"
Gue gak bisa konsentrasi belajar, iya gue pingin berubah jadi anak rajin, Mengingat orang gila dipasar pernah bilang
" kalo SMA mu bagus, kuliah mu bagus, kalo kuliah mu bagus, pekerjaan mu mapan, kalo mapan isteri mu cantik"~
Gue termotivasi oleh kata 'isteri cantik' itu. Pasti orang gila itu mapan terus isteri nya cantik, bangkrut, ditinggal isterinya. Hidupnya berakhir gila. Mengheningkan cipta mulai

Semua masih rame sampai seonggok manusia aneh memasuki pintu kelas, dengan senyum senyum menjijikkan membuat gue ingin praktekkan smackdown di TV.

Dan dengan santai nya Thorich duduk disebelah gue, dia senyum senyum menatap gue.
Gue melafadzkan kalimat pengukuhan diri,
"gue bukan gay, gue bukan gay, gue bukan gay."
shit gue langsung gak mood belajar, guru dateng, gue pingin bolos pelajaran. Tapi gue harus memikirkan alasan yang pas, gak mungkin gue langsung bilang
"Yo Pak, gue mau bolos"
bisa gak lulus gue. Dan gak mungkin lagi
"Pak, gue mau eek." nanti dikira gue hobi eek.

Mood gue naik lagi saat cewek cantik, hijaber, wangi. Marah marah sama Thorich.
"Itu duduk ku!! Lihat namamu didepan dong! Jangan seenak nya deh!"
Dia duduk disamping gue sambil cemberut, kaya presenter infotaiment gosip yang habis mengupas berita setajam silit.
"Apa liat liat!" katanya.

WOW dia galak, apakah gue terintimidasi?! Oh tentu tidak, kan gue nyemil kalpanax.(lho)
~~~

Gue merasa bosan sama kehidupan bergolongan golongan, itu rasisme, seakan akan orang yang bukan golongan mengejek dengan bahasa tubuh "lo siapa!?" "welcome to spilton salty seberapa tangguh lo"

Jadi gue berusaha sendiri, dan aneh nya cewek misterius yang gamau ngasih tau namanya itu merasakan hal yang sama. Dia gak mau golongan golongan. Selama bel istirahat, dia gak berpindah tempat duduk dan terus belajar. Gue tidur.

"Nabilah?"setelah absen nama, gue sudah pasti tau namanya. Insting kepo level 99.

"Jangan sebut nama gue somplak"
WOW dia masih galak. Ini merupakan tantangan buat gue. Gue yang sekarang bukanlah gue yang dulu, gue sudah dapat banyak experience+.
gue sudah naik level. Gue semakin bertambah kuat. Inilah gue Mahar 2.0!!!

Suatu saat Nabilah ditembak cowok, dan diterima gitu aja. Cowok itu lihat gue sambil senyum sinis mengeluarkan api dari mulut nya.
Lharr Mama laurent loncat dengan jari telunjuk teracung.
"Saya sudah peringatkan kalian tentang hari ini!! Kalian membuka gerbang dunia lain!!"
Lalu manusia terbang seperti inai inai, gunung gunung meletus, akhir dari dunia ini, kiamat besar terjadi.

Gue merasa orang paling ngenes sedunia, duduk sebelah cewek yang sudah punya pacar. Gue ngelamun di bangku,
kelas yang rame tapi hati gue sepi,
Nabilah memukul pundak gue.

Sebelumnya Nabilah baca berita 'Seekor monyet, meninggal ditabrak pesawat karena bengong'
"Mahar! Jangan ngelamun, kayak monyet ketabrak pesawat ntar!"
Dalam lamunan, kasihan banget gue, lagi menikmati kehidupan, bersantai sejenak makan pisang. Tiba tiba braakk! Ketabrak pesawat gitu aja. Sungguh menyedihkan Udah monyet, mati nya gak elit pula.
~~~
Setahun berlalu, sekarang gue anak kelas 2! Gue bisa bully adek kelas, gue sekelas lagi sama Thorich. shit Nightmare.
Gue sudah kapok hidup menyendiri selama setahun, gue harus bergolongan! Persetan dengan rasisme! Persetan dengan senyum Thorich!

Lo tuh kenapa sih Thor?!

Lagi makan, senyum

Lagi belajar, senyum

Lagi main hape, senyum

Lagi senyum, senyum.

Lupakan Thorich

Mahar kelas 2 menjadi, animator, menjadi designer grafis, menjadi Anak band, menjadi anak Sie kerohanian islam, developer game, short film, masa SMA baru dimulai sekarang.~

Sedang Memuat...Where stories live. Discover now