awal ingatan 41

490 39 0
                                    

Hari ini aku bangun terlebih dahulu,

Quell masih tertidur tepat di depan ku, udaranya sudah tidak sedingin kemarin, akupun beranjak dan mencari peta yang di gunakan Quell sepanjang perjalanan,

Setelah kutemukan, akupun mencari dimana posisiku saat ini, di apit oleh banyak pegunungan besar, sepertinya perjalanan kami selanjutnya akan melewati pegunungan . .

suasana di luar ruangan sangat sepi, berbeda dengan suasana kemarin, akupun keluar ruangan untuk melihat kondisi

Sangat sepi sekali, hanya ada beberapa kaum nisnas dewasa dan anak kecil disini

Akupun nendekati mereka dan bertanya dimana nisnas yang lain, sepertinya mereka tidak mengerti . .

Tetapi mereka hanya menunjuk suatu arah.

Menunjuk ke arah pegunungan . .

Kurasa mereka mengerti apa maksudku, akupun berjalan keluar desa sambil mengamati sekitar . .

Benar benar sangat sepi, berbeda dengan kemarin malam.

Bahkan penjaga bersayap di gerbang pun juga tidak ada . .

Akupun mulai berlari mengitari desa untuk melihat pegunungan yang mereka tunjuk tadi . .

Mataku terbelalak saat melihat bangkai ular hitam raksasa yang seukuran dengan basath tergeletak sangat jauh dari tempat ku berada . .

Sebagian tubuh ular itu terpendam di dalam tanah.

Ada apa ini.

Akupun bergegas masuk kedalam desa untuk memberitahu Quell . .

Saat aku menyentuh tangan Quell untuk membangunkan nya .

Suhu tangan nya sangat panas sekali . .

Nafasnya pun sangat lemah

Apa yang terjadi!?

Satu satunya hal yang terpikirkan i kepalaku hanyalah beberapa nisnas yang dapat berbicara seperti manusia di desa ini.

Akupun langsung beranjak mencari nisnas tersebut . .

aku mencari ke seluruh desa tetapi tidak dapat menemukan satupun nisnas yang dapat berbicara . .

dengan terpaksa aku menggunakan bahasa isyarat seperti menunjuk ke arah kamar tempat Quell berbaring . .

Sepertinya salah satu nisnas yang melihatku mengerti apa maksudku.

Nisnas itu langsung berjalan di depanku menuju tempat Quell berada . .

Beberapa saat setelah nisnas itu menyentuh tangan Quell, dia berjalan keluar ruangan beberapa saat dan kembali dengan membawa sebotol cairan berwarna merah pekat. .

Entah apa itu, tetapi cairan itu hanya di oleskan pada kening Quell beberapa kali. Lehernya pun juga di olesi,

Setelah itu dia hanya berjalan keluar sambil menepuk bahuku . .

Entah apa yang dia lakukan tetapi Quell masih belum terbangun dari tidurnya . .

Akupun membenahi posisi tidurnya ke posisi semula dan kutinggalkan dia sendirian di kamar . .

Aku penasaran dengan bangkai ular raksasa yang tiba tiba muncul itu . .

Setelah kudekati.

Banyak sekali penduduk desa yang terluka , bukan oleh benda tajam, tetapi luka melepuh hampir di sekujur tubuh . .

Aku tidak mengerti apa yang terjadi . .

Mereka semua sibuk mengobati luka lepuh itu.

Akupun mencoba mendekati bangkai ular itu tetapi beberapa nisnas menghalangiku sambil menggelengkan kepala . .

Beberapa saat kemudian seorang nisnas yang dapat berbicara mendekatiku lalu mendorongku jauh dari bangkai itu . .

Dia berkata bahwa kulit ular itu mengandung racun yang sangat berbahaya . .

Dia juga menjelaskan bahwa tiba tiba ular ini muncul dari bawa kaki pegunungan dan membuat sedikit getaran gempa, saat itulah seluruh petarung desa keluar untuk melihat apa yang terjadi ,

Lalu mereka berperang melawan ular ini hingga mati . .

Beberapa terluka seperti melepuh.

Mereka terkena cairan pekat transparan yang melekat pada kulit ular ini . .

Aku bahkan bisa melihat putih tulang yang nampak dari beberapa punggung nisnas berukuran besar . .

seperti biasa, cuaca di daerah ini sangat kacau, tiba tiba hembusan angin yang sangat kuat datang dari balik pegunungan, membuat kami semua mundur kembali ke dalam desa dan meninggalkan bangkai ular yang sangat besar itu . .

Yang kulihat hanyalah sebagian saja.

Karena sebagian besar tubuh ular itu masih berada di bawah tanah . .

Itu berarti penduduk desa ini sudah siap menyerang ular hitam tersebut jauh sebelum dia keluar . .

benar benar kaum nisnas yang sangat tangguh . .

Kepala ular ini mungkin setara dengan ukuran paus biru di jaman ini . .

Entah bagaimana mereka membunuh mahluk sebesar ini, aku semakin penasaran untuk mengetahuinya . .

Aku teringat akan nisnas yang mendorongku mundur tadi.

Mungkin aku bisa bertanya padanya . .

Tetapi aku tiba tiba teringat sesuatu . .

Quell . .

Akupun berjalan kembali ke kamar untuk melihat kondisinya . .

Sepertinya dia sudah terbangun, tetapi masih tetap dalam posisi tidur . .

Dia memintaku mengambilkan air dengan suara yang sangat pelan,

Setelah minum, dia mencoba untuk duduk . .

Akupun bertanya apa yang terjadi pada dirinya . .

Quell dengan senyuman kecilnya hanya berkata "tidak apa apa" . .

Aku tahu bahwa dia sedang kesakitan . . Tetapi tidak tahu apa yang harus di lakukan . .

Lost Knowlegde 1-198Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang