Bab 08. Pertemuan Kedua

38 5 3
                                    

"APA?! LEENA MENGHILANG?!" teriak Luca saat ia tiba di depan kamar adiknya. Luca terkejut saat seorang pelayan tiba-tiba datang menghampirinya dan mengatakan kalau adiknya tidak ada di dalam kamarnya. Kedatangan Luca ke kamar adik kecilnya ini ialah untuk mengajak Leena berjalan-jalan di kota agar ia tidak bosan di Istana karena ayah mereka melarang adik kecilnya itu untuk keluar Istana sendirian. Tapi ketika ia sampai di tempat tujuan, ia justru mendapati adiknya menghilang. "Bagaimana dia bisa hilang?! Dan kenapa kalian tidak menjaganya? Bukankah kalian berjaga di depan kamarnya?!" Luca menatap kesal pada dua orang prajurit yang berdiri di hadapannya.

"Ma-Maafkan kami... Pangeran Luca!" kedua prajurit itu membungkukkan badannya.

Luca mendesah keras. "Sekarang juga cepat kalian cari Leena! Cari dia sampai ketemu! Dan ingat jangan sampai ada yang tahu kalau Leena menghilang terutama Kak Loui dan kedua orang tuaku, mengerti?"

"Baik, Pangeran!" Kedua prajurit itu segera pergi meninggalkan Luca.

"Ini buruk... sekarang aku dalam masalah besar! Kalau Ayah, Ibu dan Kak Loui sampai tahu soal ini habislah aku!" gerutunya.

"Luca?" tanya sebuah suara di belakangnya.

Luca tersentak mendengar suara itu. Ia mengangkat kepalanya dan menoleh ke belakangnya. Mataya melebar melihat kakak sulungnya sudah berdiri di sana. "Ka... Ka... Kak Loui!"

"Ada apa, Luca? Kenapa kau berdiri di depan kamar Leena?"

"Ah, tidak, tidak ada apa-apa! Aku hanya ingin menemui Leena tapi kelihatannya ia masih beristirahat..." jawabnya dengan gugup. "Oh ya, kenapa kau masih di sini, Kak Loui? Bukankah kau dan Ayah akan pergi ke Istana Cair Paravel?"

"Ya. Aku dan Ayah akan berangkat sebentar lagi. Aku mau mengganti pakaianku dulu."

"Be-begitu?" Louise mengangguk. "Ah! Aku baru ingat, aku ada urusan. Sampai nanti, Kak Loui!" Luca buru-buru berlari meninggalkan kakaknya di sana yang menatapnya dengan heran. Luca yang sudah berlari, menunjukkan ekspresi tegang di wajahnya. "Leena... kau ada dimana?" gumamnya pelan, ekspresi kecemasan tampak jelas diwajahnya.

***

Keadaan pasar hari ini sangat ramai. Banyak orang yang datang kemari untuk berbelanja, terutama para wanita yang sudah menikah. Mereka semua sibuk memilih bahan-bahan apa saja yang akan dibeli oleh mereka. Keith juga ada di antara mereka, ia adalah satu-satunya anak berumur 12 tahun yang berbelanja di sana.

Keith berjalan di jalanan pasar yang ramai sambil memegang sebuah keranjang di tangannya. Hari ini para pelayan di istana memerintahkannya untuk pergi berbelanja bahan makanan karena persediaan di dapur istana sudah habis. Mereka sudah memberikan daftar bahan makanan yang harus di belinya di selembar kertas bersama sekantung kecil berisi koin-koin Jewels. Jewels adalah nama mata uang Astelle.

Harga jual di pasar ini terbilang cukup murah, harga bahan makanan pokok tidak akan lebih dari 500 koin Jewels. Pasar ini selalu ramai pengunjung, selain para pedagangnya yang bersikap ramah, produk yang dijual pun sangat berkualitas. Keith sering sekali pergi berbelanja di sini jika ia disuruh oleh para pelayan untuk berbelanja.

Keith sudah membeli beberapa daging serta rempah-rempah untuk memasak, yang harus ia beli selanjutnya adalah sayuran dan buah. Saat ini ia sedang memilih-milih buah dan sayuran yang segar. Ia dengan teliti memeriksa sayur dan buah yang hendak di belinya, karena kalau sampai ia membeli sayuran dan buah yang tidak bagus ia bisa kena hukuman—walau sebenarnya ia sering di hukum meskipun ia tidak melakukan kesalahan apapun.

"DISANAAAAA....!!! CEPAT KEJAR!!!"

Keith yang sedang berbelanja mencari buah-buahan terkejut mendengar suara keributan itu, ia menoleh untuk melihat ke arah keributan tapi saat Keith melihat kebelakangnya, tiba-tiba seseorang berlari dengan cepat dan langsung menabraknya hingga membuat Keith terjatuh bersama orang yang menabraknya itu. Orang yang menabraknya memakai jubah bertudung yang sangat panjang, setengah wajahnya tertutup, hanya bibir dan hidungnya sajalah yang terlihat.

Tales of Darkness and LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang