Bab 07. Perasaan Yang Mulai Muncul

68 9 0
                                    

Leon baru saja tiba di Istana Cair Paravel, ia segera pergi menuju gazebo yang terletak di taman belakang istana dengan langkah cepat. Hari ini ia akan mengikuti sebuah acara yang sudah rutin dilakukannya selama bertahun-tahun yaitu pesta minum teh. Pesta ini hanya diikuti oleh 4 Raja Utama Astelle. Keempat Raja Utama Astelle akan berkumpul di gazebo istana Cair Paravel, menikmati teh dan makanan ringan sambil membicarakan sesuatu yang bersifat tidak resmi, pesta ini lebih seperti acara pertemuan biasa.

Tak lama Leon sampai di gazebo. Di sana ia melihat ketiga Raja Utama Astelle sudah berkumpul. Dua Raja sedang duduk berhadapan di kursi meja bundar sambil bermain catur. Sementara seorang lagi berdiri bersandar di salah satu pilar gazebo dengan satu tangannya yang memegang cangkir. Langsung saja Leon menghampiri mereka. "Maaf aku terlambat."

Kedua Raja yang sedang bermain catur menoleh ke arahnya. "Wah, wah, tumben sekali kau datang terlambat hari ini, Leon." ucap salah seorang Raja. Dia adalah Geovannie Kingsword, Raja Kerajaan Ratoreia di wilayah timur.

"Ada sedikit masalah di istanaku tadi." jelasnya sembari duduk di kursi kosong di samping kiri Geovannie.

"Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang sangat langka bagiku." Kali ini Raja yang duduk di hadapan Geovannie yang bersuara. Ia duduk sambil menopang pipinya dengan satu tangan. Dia adalah Cerra Revalius, Raja Kerajaan Centreia di wilayah barat.

"Apa maksudmu Cerra?"

"Hari ini orang yang biasanya tidak pernah datang ke acara pesta minum teh tiba-tiba saja mau menghadiri pesta," Cerra melirik pria yang berdiri bersandar di pilar gazebo. "dan orang yang biasanya selalu tepat waktu hari ini justru datang terlambat." Ucapnya lagi.

"Hei, kau menyindirku ya?" ucap Leon sedikit becanda. Ia kemudian menatap pria berjubah putih dan berambut pirang keemasan yang sedang berdiri bersandar di salah satu pilar gazebo sambil memegang cangkir minumannya, matanya menatap lurus ke arah kolam besar di samping gazebo. "Livius, lama tidak bertemu."

Pria itu—Livius Heartnet, Raja Kerajaan Latreia di wilayah utara—melirik sekilas ke arah Leon lalu membalikkan badannya. "Ya. Lama tidak bertemu, Leon."

"Aku benar-benar tidak menyangka hari ini kau bersedia datang ke pesta minum teh dengan kami, Livi." ujar Geovannie sambil mencomot sedikit kue tart miliknya menggunakan garpu perak.

"Hn." jawabnya singkat. Livius kembali menatap kolam.

"Livius, ada apa? Apa yang kau pikirkan?"

"Tidak, tidak ada apa-apa." Livius berbalik lalu duduk di kursi kosong yang berada di samping kiri Cerra. "Pekerjaan di istana yang menumpuk membuatku sangat lelah. Untuk itulah aku bersedia datang kemari hari ini walau hanya sekedar untuk menenangkan pikiran sejenak meskipun sebenarnya aku tidak yakin aku bisa menenangkan pikiranku di sini."

Leon tertawa pelan. Ia tahu dengan benar apa maksud perkataan Raja Kerajaan Latreia itu.

"Bicara soal masalah, aku juga punya masalah di kerajaanku." Geovannie menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Mengejutkan sekali. Kupikir tidak ada masalah yang mau menghampirimu." celetuk Cerra lalu menyesap minumannya.

"Apa?!" Geovannie mendelik tajam ke arah Raja Cerra.

"Karena kelihatannya masalah itu sama sekali tidak membebanimu, buktinya selama penglihatanku sikapmu saat ada ataupun tidak ada masalah tetap sama saja."

"Cerra, kau ini....!" Dan dimulailah perdebatan Geovannie dan Cerra.

Leon terkekeh pelan melihat perdebatan kedua Raja di hadapannya. "Mereka sama sekali tidak berubah ya, Livius."

Tales of Darkness and LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang