"Ser dimakan dong kuenya. Jangan dianggurin. Banyak lalat tuh."Kim Sera tersadar dari lamunannya. Ia menatap no baked cheesecake-nya yang ia beli bersama Jimin sepulang sekolah. Gadis itu mencolek sedikit cheesecake-nya (karena memang seperti krim) dan memasukkannya kedalam mulut.
Setelah itu Sera bersandar pada sofa milik Jimin sambil menatap kosong meja yang ada di depannya.
Akhir-akhir ini, sepulang sekolah Sera memang lebih suka main ke apartement Jimin daripada pulang ke rumahnya sendiri ataupun ke apartement Taehyung.
Pada awalnya, memang Taehyung yang selalu menyuruh Sera untuk numpang ke rumah Jimin. Tetapi lama kelamaan Sera merasa nyaman sendiri dan menganggap rumah Jimin adalah rumahnya juga.
Jimin pun sama sekali tak keberatan jika Sera harus terus singgah dirumahnya. Ia malah merasa sangat senang karena gadis yang ia sayangi itu mulai nyaman dengan rumahnya, dan mungkin, dengan dirinya juga.
Setelah memasukkan makanan-makanan instan kedalam laci yang ada di dapur, Jimin bergegas menuju kamarnya untuk mengambil setelan kaos dan celana. Lalu ia kembali ke ruang tengah, tempat dimana Sera sedang duduk diam dengan tatapan kosong.
"Ser?" Panggil Jimin lembut.
Sera menoleh mendapati Jimin yang sekarang duduk disampingnya dengan memegang setelan kaos dan celana yang ia ambil beberapa menit lalu.
"Kamu kenapa sih dari tadi diem aja? Biasanya kamu ribut kalo disini."
Sebelum menjawab, Sera menghembuskan nafasnya kasar.
Haruskah ia bilang pada Jimin, kalau mantannya, Jeon Jungkook, masuk ke sekolah yang sama dengannya?
"Lagi bosen aja." Ujar Sera akhirnya.
Jimin tersenyum simpul, membuat jantung Sera seakan ingin melompat dari tempatnya saat itu juga.
Entah kenapa, hanya dengan senyuman sederhana seperti itu, tubuh Sera membeku. Telapak tangannya dingin dan sedikit berkeringat.
Oh ayolah. Jimin hanya tersenyum dan menatapnya biasa. Tidak ada unsur apapun didalam senyuman dan tatapannya. Tetapi kenapa Sera menjadi gugup seperti ini?
Damn boy. Pesona om-om 27 tahun ini memang benar-benar tidak bisa di tolak.
Dan pada akhirnya, Sera membalas tatapan dan senyuman yang Jimin berikan. Walaupun terkesan kaku dan aneh.
"Kim Sera."
Mendengar nama lengkapnya disebut, Sera menaikan sebelah alisnya. Ia bergumam menanggapi panggilan Jimin.
Tetapi setelah Sera merespon, Jimin terdiam. Ia menggeser posisi duduknya agar lebih dekat dengan gadis bermarga Kim itu.
Sera kembali membeku. Tangannya semakin dingin dan berkeringat. Posisi duduknya sekarang begitu dekat dengan Jimin. Bahkan bahunya dan bahu pria itu saling menempel.
Karena jaraknya dengan Jimin sangat dekat, Sera menundukkan pandangannya. Ia tidak berani menatap Jimin lagi. Ia sangat gugup sekarang.
"Ser liat sini."
Sera tidak menanggapinya. Gadis itu terlalu gugup. Sampai akhirnya tangan Jimin terangkat, memegang dagu Sera dengan lembut, bermaksud untuk menghadapkan wajah gadis itu dengannya.
Setelah menatapnya sebentar, dengan perlahan Jimin mendekatkan wajahnya ke wajah Sera.
Gadis itu sangat terkejut dengan perlakuan Jimin. Ingin menghindar tetapi tidak bisa. Sekujur tubuhnya kaku dan dingin. Yang bisa ia lakukan hanya memejamkan mata erat-erat.
Tak berapa lama setelah Sera menutup matanya, ia merasakan sesuatu yang sangat lembut menempel di bibirnya. Tangannya meremas ujung bawah rok yang ia kenakan.
Sera's first kiss has stolen by Park Jimin.
Walaupun Sera pernah berpacaran, Sera tidak pernah mencium atau dicium. Ia tidak mau melakukannya karena memang pada saat itu ia masih duduk di bangku SMP.
Dan sekarang, seorang Park Jimin, menciumnya dengan sangat lembut. Hanya sekedar kecupan. Tetapi membuat sekujur tubuh gadis itu panas.
Setelah beberapa detik, Jimin menjauhkan wajahnya. Begitu juga dengan Sera. Gadis itu kembali menundukkan kepalanya. Ia tidak tahu harus menunjukkan reaksi yang seperti apa setelah dicium oleh Jimin. Ia sangat malu dan gugup.
Jimin pun demikian. Ia malu setelah mencium Sera. Entah apa yang ada dipikirannya saat hendak mencium gadis remaja itu.
"Ehem."
Sera terlonjak mendengar dehaman pria yang barusan menciumnya. Ia memejamkan matanya, mencoba untuk tidak gugup dihadapan Jimin.
"Ganti baju dulu nih."
Jimin menyerahkan setelan kaos dan celana yang ia ambil kepada Sera. Sera hanya terdiam menatap pakaian yang berada di pangkuannya.
"Sekalian mandi gih. Ini udah sore."
Gadis itu menanggapinya dengan sebuah anggukan.
Saat hendak ingin berdiri, Jimin menarik tangannya, membuat Sera terkejut.
"Ser."
"Hh.."
"I love you."
****
Jeng jeng.
Akhirnya update juga.
Ada yang nungguin gak?
Gak ada?
Yaudah gapapa:"))
Btw udah berapa lama ya aku ga update? Kayaknya ni ff udah debuan deh. Readers juga udah lupa mungkin sama part sebelumnya hehe.
Maafkan aku yaa yang kelamaan update. Makluk sibuk.
Sibuk ngurusin suami (re : mas Jin)
Ngga deng. Aku sibuk ngapelin tugas genks. Sedih bgt ya.
Yaudah segitu aja cuap cuapnya.
See you on the next part.
Bye❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
chatting ; om jimin
Short Story[completed] Was #15 #18 #21 #22 In Short story Park Jiminーpria berusia 27 tahun yang tampan, mapan dan seksi itu sedang mencari seorang wanita yang cocok untuk menjadi 'pendamping hidupnya'.