tigapuluhsatu (end)

13.9K 1.3K 275
                                    

Pengantin baru.

Rumah baru.

Kehidupan baru.

Jimin tak henti-hentinya tersenyum sepanjang perjalanan ke rumah barunya. Entah apa yang membuatnya tersenyum seperti itu. Tapi ia merasa sangat bahagia sekarang.

Di sampingnya, ada Sera yang sudah tertidur pulas dengan posisi kepala yang menyandar ke pundak Jimin.

Gadis itu sangat lelah.

Bagaimana tidak? Dari pagi hingga malam hari Sera harus memakai gaun yang sudah pasti dirasa tidak nyaman. Belum lagi ia harus terus berdiri dan menyapa tamu-tamu yang hadir dengan high heels yang cukup tinggi.

Sedangkan Jimin? Ia hanya mengenakan kemeja dan setelan jas dengan sepatu pantofel nya saja.

Jimin juga lelah. Tapi rasa lelahnya tak sepadan dengan Sera. Ia merasa salut dengan gadis yang sudah menyandang status sebagai istrinya itu. Ia masih bisa tersenyum di kala rasa lelah melandanya.

Satu jam berlalu, akhirnya pengantin baru tersebut sampai dirumah barunya.

Rumah yang tidak terlalu besar dan juga tidak tingkat. Tetapi terlihat nyaman dan asri karena banyak tanaman hias menghiasi pelataran rumah. Rumah tersebut merupakan hadiah pernikahan yang diberikan oleh masing-masing orang tua.

"Sudah sampai pak.." Ujar sang sopir.

Sejujurnya Jimin tak ingin membangunkan istrinya. Tetapi tidur di kamar dengan kasur yang empuk lebih nyaman bukan?

Jimin mengusap rambut Sera dengan lembut. Lalu tangannya turun ke pipi gadis itu dan menepuknya halus.

"Ser bangun."

Tak berapa lama kemudian Sera terbangun. Ia mengerjapkan matanya beberapa kali untuk memfokuskan pandangannya.

"Wow.. itu rumah kita?" Tanya Sera begitu ia melihat rumah bernuansa putih yang berada tepat di depan matanya.

Tanpa memperdulikan Jimin, Sera langsung turun dari mobil. Ia melangkah penuh semangat menuju rumah barunya. Sementara Jimin menurunkan semua koper dari bagasi mobil.

"Jimin lama ah. Aku masuk duluan ya dahhh."

Dan pada akhirnya Sera meninggalkan Jimin dan sopirnya di luar. Jimin menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan istrinya.

Setelah semua koper di keluarkan, Jimin membawanya masuk kedalam rumah. Tak lupa ia memberi salam kepada sopir sebelum pergi.

Di dalam rumah, tepatnya di ruang tengah, Jimin tak menemukan Sera. Ia kira saat masuk rumah tadi, Sera menunggunya di ruang tengah.

Mungkin gadis itu sudah ada di kamar, pikirnya.

Jimin melanjutkan perjalanannnya ke kamar Seraーmaksudnya kamar mereka berdua.

Dan benar saja, saat Jimin membuka pintu kamar, Jimin mendapati Sera yang tertidur dengan posisi tengkurap.

Menyadari keberadaan Jimin, Sera mengubah posisi kepalanya menjadi menghadap ke Jimin. Ia malas menggerakan tubuhnya karena kasur yang ia tempati sangatlah nyaman.

Setelah menaruh koper disamping lemari, Jimin menghampiri Sera yang masih setia tiduran di kasur.

"Ganti baju dulu gih. Abis itu baru tidur."

Sera tidak mengubris permintaan Jimin. Ia masih setia dengan posisi tengkurapnya.

Merasa gemas dengan tingkah Sera, Jimin ikut tiduran di sebelahnya dengan posisi tengkurap. Jimin juga setengah menindih tubuh Sera sehingga membuat gadis itu sulit bernafas.

chatting ;  om jiminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang