Disclaimer : Naruto belongs only to Masashi Kishimoto Canon Universe Love Story Of Naruto and Hinata
Hening, suasana ruang sidang desa yang berada dalam kantor Hokage itu benar-benar hening. Setelah mantan sensei tim tujuh memutuskan sanksi berat pada dua orang pahlawan yang telah membebaskan desa ini, dari genjutsu panjang sang puteri kelinci.
Sasuke ia terdiam, mencoba merenungi apa yang baru saja di ucapkan pria bermasker yang ia anggap seperti ayahnya sendiri. Pernikahannya dengan Sakura adalah genjutsunya sendiri. Benarkah ia tak pernah kembali untuk memenuhi janjinya pada gadis musim semi yang selalu menantinya.
Sementara sang Hokage yang tak lama lagi akan kehilangan jabatannya ini, ia mengangkat kepala pirangnya. Menatap sang pemilik helaian indigo yang ia yakini adalah teman hidupnya, kakinya melangkah menuju sang Byakugan no Hime yang berdiri di samping sang pria bulan.
Tangannya terulur meraih tangan putih Hinata, safir birunya menatap mutiara keunguan meneduhkan milik istri sejatinya.
"Maaf...., mungkin aku sudah mengabaikan perasaanmu bertahun-tahun. Aku tahu ini terlambat. Tapi izinkan aku mengatakannya..., Hinata, aku mencintaimu..."Tangis harupun pecah. Hinata masuk kedalam pelukan sang Nanadaime Hokage. Naruto membalas pelukan Hinata tanpa memandang Toneri yang ia ketahui adalah suami Hinata.
Naruto melerai pelukan penuh tangis yang hanya sekejap itu. Tangannya menangkup pipi putih gembul yang kemerahan bak buah persik. "Lupakan aku..., berbahagialah dengan hidupmu.."
Hinata menggeleng cepat. Seketika Naruto tekekeh pelan. "Kau ingat saat kita bertemu di tengah turun salju, saat itu kau lari dari pemakaman Hizashi Ji-san, aku ingin mengantarmu pulang tapi kau menggeleng seperti ini, maaf Hime, aku tak bisa seperti saat itu, menarikmu dan mengantarkanmu kerumah, sekarang aku tak bisa mengantarkanmu menuju kebahagiaanmu, berbahagialah bersama Toneri. Aku akan pergi dari desa, aku tak sanggup melihat kebahagiaan mu bersama orang lain, tapi tak perlu khawatir aku akan berbahagia, bukankah aku selalu hidup sendiri, hmmm." Tangan kanan yang terbalut perban putih itu menghapus lembut air mata bening yang mengalir di pipi putih Hinata.
Pipi tannya juga sudah dibasahi air mata. "Teme, ayo pergi..., aku tak mau terus menyesali kebodohanku disini." Ia berjalan mundur menjauhi tubuh mungil Hinata.
Baru saja sang Nanadaime akan melepas jubah kebesarannya. Tiba-tiba suara memekakan menguar di telinganya.
"BAKA!!!!!"
"DOBEEE!!!!"
Sepasang suami istri Uchiha itu berteriak kencang. Berusaha menghentikan tindakan bodoh Hokage mereka. Sasuke sudah bersiaga untuk menggunakan Susano'onya. Sementara Sakura sang istri sudah siap dengan kuda-kuda Shanaronya.
"Hentikan permainan bodoh ini!, atau Konoha harus berhutang pada desa lain untuk membangun kembali gedung Hokagenya!" Ancam Sakura.
Oh ayolah, siapa yang tidak takut dengan ancaman Uchiha merah jambu ini. Dia saja sudah pernah menghancurkan rumahnya sendiri. Bukan tidak mungkin ia juga akan menghancurkan gedung pusat pemerintahan Konoha ini.
Tsunade, memberikan kode mata pada Kakashi untuk menghentikan sandiwaranya. Dan Hokage keenam ini tentu sangat hafal kemampuan murid perempuan satu-satunya ini dalam menghancurkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You
FanfictionNanadaime Hokage, mendapati rekan satu timnya yang dulu pernah cintai, kini menjadi istri sahnya. Lalu bagaimana dengan Byakugan no Hime yang selama ini mengisi perjalanan hidupnya. Sebuah hadiah untuk sang Hokage ke 7